Kapan Anak Dikatakan Stunting?
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A
Topik: Stunting, Tinggi Badan, Tumbuh Kembang
Stunting adalah pendek atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi berkepanjangan atau infeksi berulang. Stunting paling sering terjadi di 1.000 hari pertama kehidupan anak. Umumnya stunting ditandai dengan kondisi perawakan pendek di bawah rata-rata tinggi normal anak. Sebagai orang tua, MomDad tentu perlu memantau pertumbuhan dan perkembangan buah hati. Indikator sehat atau tidaknya anak, salah satunya bisa dilihat dari pertumbuhan tinggi dan berat badannya. Meskipun tinggi badan kerap diidentikkan dengan faktor genetik atau keturunan orang tua, namun pertumbuhan tinggi dan berat badan yang tidak sesuai standar bisa menjadi indikasi adanya stunting.
Lantas, kapan anak dapat dikatakan stunting?
Ciri stunting pada anak
Perlu diingat bahwa MomDad tidak bisa sembarangan mendiagnosa buah hati mengalami stunting hanya karena kondisi tubuhnya kecil. Ada standar baku pengukuran tinggi badan menurut usia yang telah dibuat WHO. Untuk itu, MomDad perlu berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dulu, ya.
Namun, MomDad juga perlu mewaspadai gejala atau ciri-ciri stunting yang mungkin muncul pada anak yang telah dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), seperti:
- Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
- Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda atau kecil untuk usianya
- Berat badan rendah untuk anak seusianya
- Pertumbuhan tulang dan gigi tertunda
- Anak mudah terserang penyakit
Mengatasi stunting pada anak
Jika si Kecil mengalami stunting, cara terbaik yang bisa MomDad lakukan adalah segera membawanya ke dokter. Walaupun stunting bisa memengaruhi kondisi anak hingga ia dewasa, namun tetap bisa diatasi. Untuk itu, Kemenkes RI merekomendasikan pola asuh yang tepat, seperti memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan hingga 2 tahun. Berikan juga MPASI yang optimal, yakni mengandung 4-7 jenis makanan, seperti kacang-kacangan, umbi-umbian, produk olahan susu, daging atau telur serta sumber protein lain, hingga buah dan sayur yang mengandung banyak vitamin.
Mencegah stunting
Anak yang tumbuh sehat tentunya merupakan idaman semua orang tua. Nutrisi yang cukup tentu harus diberikan dalam masa tumbuh kembang anak. Agar mencegah terjadinya stunting, alangkah lebih baik untuk memperhatikan asupan nutrisi anak sejak dini. Selain itu, kecukupan nutrisi saat hamil dan menyusui pun perlu MomDad perhatikan.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan ASI eksklusif hingga anak berusia 6 bulan dan dilanjutkan hingga berusia 2 tahun. Tak lupa mengenalkan anak pada makanan pendamping atau MPASI setelah anak berusia 6 bulan.
Anak juga sudah bisa dikenalkan dengan makanan yang keluarga makan saat usianya menginjak 1 tahun. Upayakan untuk tetap memberikan makanan yang sehat dan nutrisi seimbang ya, MomDad seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Nah, itulah penejelasan mengenai stunting yang perlu MomDad ketahui. Apabila punya pertanyaan seputar tumbuh kembang anak, MomDad dapat berkonsultasi di Forum Tumbuh Kembang dan pertanyaan MomDad akan langsung dijawab oleh ahli.
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.