primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Lingkar Kepala Bayi Gak Normal? Waspada Hidrosefalus & Gangguan Saraf!

Author: Fitri Permata

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Lingkar Kepala, Pertumbuhan Anak, Standar Pertumbuhan Anak, Gangguan Pertumbuhan, Pertumbuhan, Tumbuh Kembang

Lingkar kepala mencerminkan pertumbuhan otak dan merupakan salah satu poin penilaian pertumbuhan anak. Maka dari itu, pengukuran lingkar kepala yang rutin sangat penting untuk mendeteksi adanya kelainan atau tidak. Sebab, ukuran lingkar kepala yang terlalu besar atau terlalu kecil menandakan adanya pertumbuhan otak yang kurang baik, seperti hidrosefalus dan gangguan saraf. Hal apa saja sih yang memengaruhi pertumbuhan lingkar kepala? Yuk, simak penjelasan berikut!

Apa Saja yang Memengaruhi Lingkar Kepala Bayi?

Lingkar kepala bayi, dari lahir hingga usia 2 tahun, umumnya berkisar antara 35-49 cm. Nah, penting bagi MomDad untuk melakukan penilaian ukuran lingkar kepala setiap bulan dan memplotnya di grafik Nelhaus agar bisa melihat tren pertumbuhannya.

Pertumbuhan lingkar kepala di 2 tahun pertama sangat dipengaruhi oleh status nutrisi bayi. Asupan protein yang cukup, mikronutrien, dan riwayat pemberian ASI berperan penting dalam pertambahan ukuran ini. Di samping itu, beberapa faktor lain juga dapat berpengaruh, seperti infeksi bawaan, infeksi yang didapat saat bayi, hingga kondisi saat kehamilan dan persalinan. Bahkan, kelainan bawaan pada struktur otak juga bisa menjadi penyebabnya.

Apa Risiko Jika Lingkar Kepala Anak Tidak Sesuai?

Lingkar kepala-4.jpg

Ketika lingkar kepala si Kecil terlalu besar (di atas +2 SD pada kurva Nelhaus) atau terlalu kecil (di bawah -2 SD), itu bisa jadi tanda adanya masalah dalam perkembangan otak. Jika lingkar kepala terlalu kecil, kondisi ini dikenal sebagai mikrosefali. Beberapa penyebabnya bisa berupa konsumsi alkohol oleh Ibu, infeksi rubella, sitomegalovirus, herpes (TORCH), atau atrofi otak.

Sebaliknya, jika lingkar kepala terlalu besar, kita sebut makrosefali. Lalu dilihat lagi, apakah ubun-ubunnya terbuka atau tertutup? Jika terbuka, biasanya disebabkan oleh hidrosefalus, sedangkan jika tertutup, bisa terkait dengan atrofi otak.

Hati-hati ya, MomDad! Hidrosefalus adalah penumpukan cairan di otak yang melebihi batas normal, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kelainan struktur otak (misalnya, malformasi Chiari atau Dandy Walker), radang, tumor otak, atau bahkan kelainan metabolisme bawaan.

Jadi, MomDad, jangan pernah skip pemeriksaan rutin untuk lingkar kepala si Kecil. Pastikan ukurannya berada dalam rentang normal sesuai jenis kelamin dan usia. Ini adalah langkah penting untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan otak yang sehat bagi si Kecil.

Referensi:

  • IDAI. 2017. Pentingnya Pengukuran Lingkar Kepala dan Ubun-Ubun Besar

https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pengukuran-lingkar-kepala-dan-ubun-ubun-besar

  • Baby Center. 2023. Why is the measurement of my baby's head circumference important?

https://www.babycenter.in/x25017349/why-is-the-measurement-of-my-babys-head-circumference-important

  • Nicolaou L, Ahmed T, Bhutta ZA, Bessong P, Kosek M, Lima AAM, dkk. Factors associated with head circumference and indices of cognitive development in early childhood. BMJ Glob Health. 2020;5(10):e003427



familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: