Mengenal Preferensi Rasa pada Anak Sesuai Usia
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Preferensi Rasa, Rasa Dominan, MPASI
Seringkali anak mau makan karena ia sudah punya preferensi rasa pada makanan yang diberikan. Oleh sebab itu, MomDad perlu mengetahui apa saja preferensi rasa anak-anak pada makanan sesuai usia. Nah, gimana sih cara mengetahui preferensi rasa dominan anak agar sesuai dengan asupan nutrisi sehari-harinya? Yuk, simak penjelasan di bawah!
Mengidentifikasi Rasa Dominan pada Anak
Suatu penelitian kohort yang menguji anak usia 3-20 bulan menemukan bahwa anak dapat menunjukkan preferensi mereka terhadap rasa atau bau tertentu dengan cara menerima makanan dengan menelan, atau menunjukkan reaksi positif, atau menjulurkan mulut dan mengarahkan hidung mendekati makanan tertentu. [1]
Penelitian yang meneliti anak usia 4-6 tahun terhadap rasa manis, asam, umami, asin dan pahit menunjukkan bahwa preferensi terhadap rasa manis semakin meningkat seiring usia, sedangkan preferensi terhadap rasa pahit atau asam relatif stabil. Anak juga menunjukkan peningkatan sensitivitas terhadap rasa asam dan asin seiring usia. Semakin rendahnya tingkat sensitivitas anak terhadap rasa manis akan meningkatkan preferensinya terhadap rasa manis. [2]
Hubungan antara Preferensi Rasa Dominan dan Asupan Nutrisi
Preferensi rasa yang mulai dikembangkan sejak bayi di dalam kandungan, terpapar rasa dari ASI dan stimulus lain selama kehidupan dapat mempengaruhi penerimaan makanan saat MPASI. Namun, frekuensi anak terpapar, serta parental feeding style juga akan mempengaruhi penerimaan makan. Seperti disebutkan di atas, preferensi anak terhadap rasa dan bau tertentu juga akan mempengaruhi penerimaan mereka terhadap makanan, terutama makanan baru, yang merupakan kondisi yang dikenal sebagai food neophobia[1].
Strategi Efektif untuk Memperkenalkan Rasa Baru
Perkenalkan makanan sevariatif mungkin terutama dalam 2 tahun pertama kehidupan. Periode ini adalah periode emas untuk memperkenalkan berbagai jenis makanan termasuk sayuran. parental feeding style juga perlu diakomodasikan dengan proses belajar anak dalam mengenal makanan.
Ibu yang masih mengandung juga dianjurkan untuk mengonsumsi berbagai macam makanan, sehingga dapat memajankan bayi di dalam kandungan terhadap berbagai rasa. Pemberian ASI eksklusif dan pengenalan makanan saat MPASI dapat meningkatkan penerimaan variasi makanan. MomDad perlu menyadari bahwa ketika dipajankan dengan makanan baru, anak dapat menunjukkan wajah tidak suka, namun tetap melanjutkan makan. Hal ini perlu diketahui agar MomDad dapat terus mengenalkan variasi makanan untuk memperkaya indera sensorinya, meskipun reaksi awal anak terhadap makanan tersebut tampak negatif. [1,2,3]
Itu dia penjelasan mengenai preferensi rasa dominan anak. Semoga informasi di atas bermanfaat!
Referensi:
1. Nicklaus S, Schwartz C, Monnery-Patris S, Issanchou S. Early Development of Taste and Flavor Preferences and Consequences on Eating Behavior. Nestle Nutr Inst Workshop Ser. 2019;91:1-10. doi: 10.1159/000493673. Epub 2019 Mar 13. PMID: 30865953.
2. Fry Vennerød FF, Nicklaus S, Lien N, Almli VL. The development of basic taste sensitivity and preferences in children. Appetite. 2018 Aug 1;127:130-137. doi: 10.1016/j.appet.2018.04.027. Epub 2018 May 3. PMID: 29729324.
3. Harris G. Development of taste and food preferences in children. Curr Opin Clin Nutr Metab Care. 2008 May;11(3):315-9. doi: 10.1097/MCO.0b013e3282f9e228. PMID: 18403930.