Pentingnya Memberikan ASI Eksklusif untuk Pencegahan Stunting
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Parenthood, Article, 1-3 Tahun, ASI Eksklusif, Stunting
Pencegahan stunting merupakan upaya yang harus dimulai sejak Ibu hamil hingga anak berusia di bawah 2 tahun. Namun, apa yang sebenarnya bisa dilakukan oleh orang tua ketika anak baru lahir? Salah satu langkah penting adalah memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif. Menyusui adalah keterampilan yang perlu dipelajari dan hal ini membutuhkan latihan dan kesabaran. Sayangnya, masih banyak mitos, kepercayaan, dan kebiasaan turun-temurun mengenai menyusui yang tidak didukung oleh bukti ilmiah, dan ini seringkali membuat orang tua bingung. Lantas, bagaimana pemberian ASI eksklusif mampu mencegah stunting?
Khasiat Istimewa ASI untuk Cegah Stunting
ASI merupakan sumber nutrisi terbaik bagi bayi, memberikan manfaat yang luar biasa untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam satu sendok teh ASI terdapat tiga juta sel hidup. Rasanya enak, memiliki nutrisi terlengkap, dan sesuai dengan kebutuhan bayi, serta lebih mudah dicerna bayi. ASI juga memperkuat sistem imunitas bayi karena mengandung antibodi dan sel hidup, sehingga juga mendukung perkembangan otak dengan membentuk sel otak anak. Selain itu, memberikan ASI juga mengurangi risiko berbagai penyakit seperti asma, diabetes, obesitas, infeksi saluran cerna, dan kematian bayi mendadak.
Manfaat ASI tidak hanya untuk bayi, tetapi juga untuk Mom. Menyusui dapat meredakan rasa nyeri, mempercepat proses penyembuhan rahim, membantu Mom mengembalikan berat badan dengan cepat, dan bahkan menurunkan gejala depresi. Penelitian juga menunjukkan bahwa menyusui dapat mengurangi risiko obesitas dan penyakit jantung pada Ibu.
Dengan memberikan ASI yang mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi 0-6 bulan, maka ini bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah stunting.
Tanda-Tanda ASI Cukup
Hampir semua perempuan bisa menyusui karena ketika hamil, payudara mengalami perubahan yang menandakan pembentukan kelenjar susu untuk persiapan menyusui. Produksi ASI kemudian dipengaruhi oleh seberapa sering bayi disusui; semakin sering bayi disusui, semakin banyak ASI yang dihasilkan. Penting untuk memahami bahwa perubahan bentuk payudara bukan disebabkan oleh menyusui, melainkan oleh proses kehamilan itu sendiri.
Seringkali, Mom merasa cemas mengenai kecukupan ASI yang diproduksi. Namun, ada tanda-tanda yang bisa diperhatikan untuk menilai apakah ASI mencukupi. Perhatikan tanda-tanda berikut ini:
1. Amati kenaikan berat badan bayi setiap bulan, di mana menurut KMS 2023, pertumbuhan ideal adalah 900 gram per bulan dalam tiga bulan pertama dan 600 gram per bulan dari bulan 4 hingga 6.
2. Observasi terhadap jumlah buang air kecil bayi juga menjadi petunjuk penting. Pada hari pertama, bayi seharusnya buang air kecil (BAK) minimal 1 kali, hari kedua sebanyak 2 kali, hari ketiga sebanyak 3 kali, dan seterusnya, dengan minimal 6 kali BAK setiap hari. Dengan memperhatikan tanda-tanda ini, MomDad dapat memahami kecukupan ASI yang diberikan kepada si Kecil.
Penting juga bagi Mom untuk memperhatikan seberapa sering mereka menyusui bayi dalam rentang 24 jam. Bagi bayi yang berusia di bawah 3 bulan, penting untuk menyusui setiap 2-3 jam sekali, sekitar 8-12 kali atau lebih dalam 24 jam. Selain itu, penting juga memastikan bahwa bayi mendapatkan ASI akhir, yaitu ASI yang keluar di akhir proses menyusui, karena mengandung tinggi kalori dan lemak yang esensial. Ini dapat dicapai dengan membiarkan bayi menyusu selama yang diinginkan dan melepas sendiri isapannya, sehingga bayi bisa mendapatkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Ibu sebaiknya tidak memindahkan bayi dari satu payudara ke payudara lainnya jika bayi belum mendapatkan ASI akhir, sehingga bayi dapat memperoleh manfaat nutrisi penuh.
Dukungan Komunitas adalah Kunci Sukses Menyusui
Masalah-masalah dalam menyusui biasanya disebabkan oleh posisi dan pelekatan yang tidak tepat. Dalam beberapa kasus, proses menyusui bisa menjadi menyakitkan ketika posisi dan pelekatan bayi tidak benar. Akibatnya, bayi mungkin tidak merasa puas setelah menyusu, dan pertumbuhan berat badannya akan terhambat. Selain itu, frekuensi menyusui dan rasa kepercayaan diri Mom juga memegang peranan penting dalam kesuksesan menyusui. Dengan posisi dan pelekatan yang benar, bersama dengan dukungan dan keyakinan diri Mom, proses menyusui bisa berjalan lebih lancar.
Pemahaman dan motivasi yang dimiliki oleh Mom bersama dengan dukungan dari keluarganya memainkan peran kunci dalam mendukung kelancaran proses menyusui. Penting bagi ibu dan keluarganya untuk memiliki pengetahuan yang memadai sejak masa kehamilan, agar mereka dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menyusui setelah bayi lahir. Konsultasi dengan konselor laktasi juga sangat disarankan, karena mereka dapat memberikan panduan dan dukungan teknis kepada Mom, membantu meningkatkan kepercayaan diri dalam menyusui, serta menjawab pertanyaan atau kekhawatiran yang mungkin muncul. Sayangnya, konselor laktasi di Indonesia masih sangat sedikit. Idealnya, konselor laktasi dapat memberikan dukungan hingga ke tingkat Puskesmas atau bahkan Posyandu. Dengan pemahaman yang mendalam, motivasi yang tinggi, dan dukungan yang kokoh dari keluarga dan konselor laktasi, semua ibu di Indonesia akan merasa lebih percaya diri dan mampu menghadapi proses menyusui dengan lebih baik, memastikan kesehatan dan pertumbuhan optimal bagi si Kecil.