Pentingnya Pengukuran Lingkar Kepala dan Ubun-ubun Besar
Author:
Topik: bayi, Pra-sekolah
PENTINGNYA PENGUKURAN LINGKAR KEPALA DAN UBUN-UBUN BESAR
Natharina Yolanda dan Irawan Mangunatmadja
Anteroposterior (a) and transverse (b) diameters
Pemantauan ukuran lingkar kepala dan ubun-ubun besar merupakan penilaian pertumbuhan anak yang mencerminkan ukuran dan pertumbuhan otak. Menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics, pemantauan lingkar kepala sebaiknya dilakukan terutama sampai usia 2 tahun. Pemantauan lingkar kepala sebaiknya dilakukan bersama dengan ukuran ubun-ubun besar. Lingkar kepala diukur dengan pita ukur yang tidak elastis, melingkar dari bagian atas alis, melewati bagian atas telinga, sampai bagian paling menonjol di belakang kepala.
Sedangkan ubun-ubun besar diukur dengan rata-rata ukuran anteroposterior dan transversal. Ukuran lingkar kepala saat lahir sampai usia 2 tahun berkisar antara 35 - 49 cm. Sedangkan, ukuran rata-rata ubun-ubun besar saat lahir adalah 2,1 cm yang akan mengecil dengan bertambahnya usia. Ubun-ubun besar akan menutup saat usia 13,8 bulan. Ubun-ubun besar yang lebar atau terlambat menutup dapat terjadi pada atrofi otak, akondroplasia, hipotiroid, sindrom Down, atau peningkatan tekanan intrakranial. Ubun-ubun besar yang membonjol disebabkan peningkatan tekanan inntrakranial karena hidrosefalus atau tumor. Ubun-ubun cekung dapat terjadi pada atrofi otak dan dehidrasi. Ubun-ubun besar yang menutup dibawah usia 6 bulan atau belum menutup pada usia 18 bulan, mencerminkan adanya gangguan pertumbuhan otak.
Deteksi dini
Pengukuran lingkar kepala dianjurkan setiap bulan sampai umur 2 tahun. Aplikasi terpenting dari pengukuran lingkar kepala adalah mem”plot” hasil pengukuran tiap bulan pada grafik lingkar kepala Nelhause (Gambar 3). Deteksi dini adanya gangguan perkembangan otak dapat diketahui dengan melihat kecendrungan ukuran yang ada. Dari grafik di atas, adanya gangguan perkembangan otak telah di deteksi pasien A pada usia 8 bulan sedangkan pasien B pada usia 5 bulan. Pada usia tersebut seharusnya sudah dilakukan pemeriksaan fisis menyeluruh oleh dokter spesialis anak untuk mencari temuan klinis yang dapat mengarahkan pada penyebab abnormalitas lingkar kepala. Pemeriksaan penunjang yang dianjurkan saat itu adalah CT Scan kepala tanpa kontras atau USG kepala..
Mikrosefal dan makrosefal
Pasien A ukuran LK nya di bawah (- < 2SD) disebut mikrosefali. Mikrosefali dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol/obat, infeksi tetanus, other (syphilis, parvovirus, varicella zoster), rubella, cytomegalovirus, herpes (TORCH), Pasien mikrosefal dengan ubun-ubun terbuka biasanya disebabkan atrofi otak. Mikrosefal dengan ubun-ubun menutup biasanya disebabkan infeksi TORCH atau atrofi otak.
Pasien B ukuran LK nya di atas (>2SD) di sebut makrosefal. Makrosefal dengan ubun-ubun terbuka dapat disebabkan hidrosefalus atau atrofi otak. Makrosefal disertai ubun-ubun menutup biasanya disebabkan atrofi otak. Adanya hidrosefalus menandakan penumpukan cairan otak yang dapat disebabkan oleh berbagai sebab, antara lain malformasi struktur otak (malformasi Chiari, Dandy Walker, aqueduct stenosis), radang otak, tumor otak, atau kelainan metabolisme bawaan.
Kesimpulan: Pemantauan ukuran lingkar kepala dan ubun-ubun besar pada bayi sangat penting dilakukan berkala sampai usia 2 tahun. Jika terdapat abnormalitas pada hasil pengukuran tersebut, perlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari penyebabnya agar dapat dilakukan intervensi sejak dini.
Sumber
Harris SR. Measuring head circumference: update on infant microcephaly. Canadian Family Physician 2015;61:680-84.
Kiesler J, Ricer R. The Abnormal Fontanel Am Fam Physician 2003;67:2547-52.