Meta PixelTinggi Badan Anak Stuck, Apa yang Salah?<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Tinggi Badan Anak Stuck, Apa yang Salah?

Author: Dhia Priyanka

12 Feb 2024

Topik: Tinggi Badan, Pendek, Perawakan Pendek, Diari Nutrisi

Pertumbuhan tinggi badan anak sangat penting karena pertumbuhan adalah indikator kesehatan dan perkembangannya. Kecepatan pertumbuhan tinggi badan normal terjadi pada empat fase, yaitu intrauterin (dalam kandungan), fase infantil (bayi), childhood (anak), dan fase pubertas (remaja). Namun, pada beberapa kasus, ada anak yang tinggi badannya stuck. Apa sih penyebab tinggi badan anak stuck?

Fase Pertumbuhan Anak

Kecepatan pertumbuhan tinggi badan normal pada keempat fase tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa angka-angka tersebut hanyalah estimasi, karena nilai sesungguhnya dipengaruhi oleh banyak hal, termasuk ras atau etnisitas.

tinggi badan anak stuck_3.jpg

Penyebab Tinggi Badan Anak Stuck

Perlambatan pertumbuhan dapat dipengaruhi berbagai hal, mulai dari nutrisi, hormonal dan genetik. Nutrisi yang tidak adekuat atau penyakit kronis pada masa 1000 hari pertama kehidupan dapat membuat anak jatuh dalam kondisi weight faltering yang berujung pada stunting jika tidak diatasi dengan baik. Nutrisi yang kurang atau tidak mencukupi dapat memengaruhi pertumbuhan dan tinggi badan anak. Kekurangan gizi, terutama dalam asupan protein, seng, zat besi, kalsium, vitamin D, dan vitamin A, dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat.

Beberapa kondisi seperti defisiensi hormon pertumbuhan, hipotiroid, sindrom Cushing, dan hipoparatiroid merupakan penyebab gangguan pertumbuhan linier akibat hormonal. Anak dengan kelainan genetik seperti akhondroplasia, sindrom Turner, atau kelainan metabolisme bawaan juga dapat mengalami gangguan pertumbuhan linier.

tinggi badan anak stuck (2).jpg

Selain itu, penyakit kronis atau masalah kesehatan tertentu dapat memengaruhi pertumbuhan anak. Misalnya, anak yang sering sakit atau menderita penyakit kronis tertentu mungkin memiliki pertumbuhan yang terhambat. Penting bagi anak untuk mendapatkan vaksinasi lengkap untuk mencegah terinfeksi penyakit. MomDad bisa cek dan melakukan Booking Vaksin di aplikasi PrimaKu agar si Kecil senantiasa terlindung dari berbagai macam penyakit.

Namun, di antara semua itu, faktor genetik yang paling sering memengaruhi tinggi badan adalah tinggi badan keluarga. Anak dapat menjadi pendek karena berasal dari keluarga yang relatif pendek, ayah atau ibu atau kakek atau nenek yang relatif pendek mungkin merupakan penyebab anak juga pendek. Hal ini disebut sebagai familial short stature.

Waktu Tepat untuk Konsultasi

Orang tua perlu melakukan kontrol rutin pemantauan tinggi badan anak mengikuti jadwal di bawah ini:

tinggi badan anak stuck_4.jpg

Jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila pada saat pemantauan berkala didapatkan:

1. Anak pendek (tinggi badan anak berada di bawah - 2 SD (standar deviasi) kurva tinggi badan menurut usia.

2. Perlambatan kecepatan pertumbuhan yang ditandai dengan:

  • Kenaikan tinggi badan pada anak di atas 2 tahun yang menyimpang memotong 2 persentil (garis pertumbuhan) di kurva pertumbuhan
  • Kecepatan tumbuh usia 2-4 tahun kurang dari 5,5 cm/tahun
  • Kecepatan tumbuh usia 4-6 tahun kurang dari 5 cm/tahun
  • Kecepatan tumbuh usia 6 tahun sampai menjelang pubertas (sekitar 9-10 tahun) kurang dari 4 cm/tahun

Meskipun demikian, pemantauan pertumbuhan anak secara teratur dan memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang memadai sangat penting untuk mendukung kesehatan dan perkembangannya.

Referensi: Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Growth and Your 1- to 2-Year-Old. https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/positiveparenting/toddlers.html

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.