primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

MomDad, Yuk Lengkapi Imunisasi Cacar Air si Kecil!

Author: Dr. Dini Mirasanti, Sp.A

Topik: Tips, Imunisasi, 1-3 Tahun, 4-7 Tahun, 7-12 Tahun, 12-18 Tahun, Cacar Air

Cacar air adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh suatu virus bernama varicella-zoster. Virus ini tidak hanya menyebabkan cacar air, tetapi juga menyebabkan penyakit Herpes Zoster, suatu bentuk infeksi ulangan cacar air. Cacar air merupakan penyakit yang terjadi di seluruh dunia, ditularkan melalui udara dari orang sakit yang batuk dan bersin, serta melalui lenting berair di kulit. 

Gejala cacar air

Gejala yang terjadi pada cacar air umumnya diawali dengan gejala yang menyerupai selesma, seperti demam, lemas, nyeri tenggorok, sakit kepala, batuk, dan bersin. Gejala ini kemudian diikuti dengan timbulnya ruam kemerahan pada kulit yang segera berubah menonjol dan akhirnya menjadi lenting-lenting berair yang dapat muncul di seluruh permukaan tubuh. Lenting-lenting ini terasa gatal sehingga anak cenderung ingin menggaruknya. Anak yang tertular cacar air akan menunjukkan gejala sekitar 2 minggu setelah kontak dengan penderita cacar air sebelumnya.

Apakah anak yang terduga cacar air perlu pemeriksaan laboratorium? 
Diagnosis cacar air atau infeksi varisela bisa ditegakkan dengan hanya melihat tanda dan gejalanya. Sebenarnya dapat dilakukan pemeriksaan konfirmasi dengan mengambil cairan dari dalam lenting, namun pada umumnya, tanda dan gejala yang muncul sudah cukup spesifik untuk menegakkan diagnosis cacar air. Pada gambar dapat dilihat tanda spesifik cacar air, yaitu adanya ruam kemerahan yang berkembang menjadi penonjolan kulit kecil-kecil yang akhirnya berubah menjadi lenting-lenting berair. Ketiga tahap perkembangan itu dapat terlihat pada gambar.
Tujuan utama tatalaksana cacar air adalah untuk mengurangi gejala dan mencegah penularannya. Karena cacar air sangat menular, anak atau dewasa yang sedang menderita cacar air disarankan untuk tidak pergi ke mana-mana untuk menghindari bertemu banyak orang. Hindari menggaruk lenting karena dapat mengakibatkan infeksi bakteri pada lenting. Bedak dapat digunakan untuk mengurangi rasa gatal sehingga mengurangi keinginan untuk menggaruk, namun hati-hati terhirup ke dalam saluran napas. Mandi tetap dianjurkan untuk menghindari infeksi bakteri.

Risiko cacar air

Walaupun cacar air terkesan “ringan” dan hanya menyerang “kulit”, namun ia dapat menyebabkan komplikasi seperti radang paru. Rasa tidak nyaman saat muncul lenting juga sangat mengganggu. Anak tidak dapat berinteraksi dengan anak lainnya dan juga menghambat ia pergi beraktivitas ke sekolah. Sejak tahun 1995, imunisasi terhadap cacar air telah diperkenalkan dan terbukti dapat menurunkan jumlah kasus hingga 90% serta komplikasinya hingga 95%.

Berdasarkan jadwal imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2020, imunisasi terhadap cacar air diberikan pada anak mulai usia 12-18 bulan sebanyak 2 dosis dengan jarak minimum 6 minggu. Bila anak sudah berusia 13 tahun atau lebih, diberikan 2 dosis dengan jarak minimum 4 minggu. Jadwal tersebut memang berubah dari jadwal imunisasi IDAI tahun 2017, sesuai dengan rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencegah kejadian luar biasa.

Imunisasi terhadap cacar air juga penting untuk anak perempuan yang nantinya akan hamil, karena kekebalan yang terbentuk dari imunisasi atau infeksi alamiah dapat melindungi janin dalam kandungan. Apabila ibu hamil tertular cacar air, terutama pada 28 minggu pertama kehamilan, janin dapat terinfeksi pula dan menyebabkan gangguan pembentukan beberapa organ, yaitu otak, jari-jari tangan dan kaki, mata, anus, dan kandung kemih. 

MomDad, yuk lengkapi imunisasi cacar air pada anak kita!

Ketahui lebih banyak lagi informasi seputar tumbuh kembang si Kecil dengan follow Instagram @official.primaku dan pantau terus artikel terbaru kami melalui aplikasi PrimaKu.

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Daftar bacaan:

  1. Ayoade F, Kumar S. Varicella zoster. Didapat dari 
  2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448191/Soedjatmiko, Sitaresmi MN, Hadinegoro SRS, Kartasasmita CB, Ismoedijanto, Rusmil K, dkk. Jadwal imunisasi anak umur 0 – 18 tahun rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia tahun 2020.Sari Pediatri 2020;22:252-60.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
MomDad, Yuk Pelajari Tentang Autisme dan Tanda-Tanda Awalnya...
16 Jan 2022
cover
MomDad, Ini Lho 7 Manfaat Rutin Menerapkan Pola Makan Seimba...
28 Apr 2022
cover
MomDad, Yuk Kenali Jenis Posyandu Beserta Manfaatnya!
29 Apr 2022
cover
MomDad, yuk Terapkan Pola Makan Ini pada Anak untuk Mencegah...
11 Mei 2022
cover
Penting Diketahui MomDad, Ini Tips Membawa Bayi Saat Naik Pe...
21 Mei 2022
cover
MomDad, yuk Ketahui Cara Penyebaran Rotavirus pada Anak!
23 Mei 2022
cover
MomDad, Lakukan Hal Ini Jika si Kecil Alergi Susu Sapi!
26 Mei 2022
cover
MomDad, Kenali Aspek Motorik Kasar pada Bayi Usia 0-3 Bulan,...
30 Mei 2022
cover
MomDad, Kenali Gejala Cluster Feeding pada Bayi, yuk!
7 Jun 2022
cover
MomDad, Ini lho Pentingnya Pengukuran Lingkar Kepala dan Ubu...
10 Jun 2022
cover
MomDad, yuk Ketahui Perkembangan Bayi Usia 0-3 Bulan di Sini...
14 Jun 2022
cover
MomDad, Ini Ragam Cara Mendidik Anak di Usia Emas!
10 Jul 2022
cover
MomDad, Ini Tanda Gangguan Penglihatan pada Anak yang Perlu ...
12 Jul 2022
cover
MomDad, Ini yang Terjadi Jika Anak Terlalu Banyak Screen Tim...
29 Jul 2022
cover
MomDad, Hindari Ucapkan Kata Ini Saat si Kecil Makan!
27 Agu 2022
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: