primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Tanya Jawab 3 Vaksin Tidak Berkhasiat

Author:

Topik: bayi, Pra-sekolah

Tanya Jawab Vaksin Tidak Berkhasiat-3

T : Sejak bayi anak saya diimunisasi di rumah dokter anak tempat beliau praktek, anak saya diberikan vaksin yang katanya bagus dengan harga di atas Rp 150.000,- sampai terakhir menggunakan Pediacel 3 kali. Apakah ada kemungkinan vaksinnya palsu dok? Karena imunisasi dilakukan bukan di rumah sakit melainkan di tempat praktek dokter anak tersebut.

 

J : Terima kasih atas kiriman pertanyaannya. Memang masalah vaksin terduga palsu ini mengkhawatirkan orangtua. Namun sayang, vaksin palsu tersebut tidak dapat dipastikan hanya berdasarkan perkiraan saja. Vaksin harus diperiksa secara cermat di laboratorium yang terpercaya. Bila ibu tertarik dengan informasi lebih lanjut tentang vaksin yang terduga palsu, dapat mengakses halaman http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/tanya-jawab-seputar-vaksin-tidak-berkhasiat-1

Terima kasih atas perhatiannya.

DR.Dr.Hartono Gunardi, Sp.A(K) – Anggota Satgas Imunisasi IDAI

T : Anak saya berusia 12 bulan tepat. Sejak usia 2 bulan, semua kebutuhan medis termasuk vaksin saya percayakan di salah satu rumah sakit yg terkenal di Bekasi. Dan yg membuat saya khawatir, rumah sakit tersebut sempat disorot karena salah satu mantan tersangka pemalsuan vaksin pernah bekerja di tempat tersebut. Apa sajakah tanda-tanda bayi yang sudah terkontaminasi vaksin palsu? Kemudian efek negatif vaksin palsu apa saja?

J : Terima kasih atas kiriman pertanyaannya. Bayi atau anak yang mendapat vaksin palsu, tidak ada tanda atau gejala. Bila anak mendapat vaksin palsu, tidak timbul kekebalan yang diharapkan untuk mencegah penyakit infeksi yang dapat dicegah oleh vaksin asli. Informasi lebih lanjut tentang isi vaksin terduga palsu dapat dilihat di laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, yaitu http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/tanya-jawab-seputar-vaksin-tidak-berkhasiat-1

Terima kasih atas perhatiannya.

DR.Dr.Hartono Gunardi, Sp.A(K) – Anggota Satgas Imunisasi IDAI

T : Akhir-akhir ini kita mendengar berita tentang ditemukannya imunisasi dengan vaksin palsu, dan dan saya memiliki anak usia 12 bulan saat ini. Saat imunisasi saya datang ke tempat yang berbeda-beda, ada yang di bidan, rumah sakit, dan klinik dan kebetulan waktu imunisasi BCG anak saya di daerah Bekasi di mana lokasi tempat banyak ditemukannya praktek dengan vaksin palsu dan sekarang saya agak cemas akan kualitas vaksin yang diberikan kepada anak saya. (Walaupun klinik tersebut tidak termasuk yang diumumkan menkes pengguna vaksin palsu). Bekas dari suntikan itu meninggalkan sedikit bekas sampai saat ini. Bagaimana cara saya mengetahui bahwa imunisasi yang diberikan waktu itu asli atau tidak karena sudah cukup lama rentan waktunya sekitar 8 bulan?

J : Ada paling sedikit 3 alasan mengapa tidak perlu khawatir dengan putra/putri Bapak;

Klinik tersebut tidak termasuk daftar klinik yang menggunakan vaksin palsu

Sampai saat ini BCG tidak termasuk dalam daftar jenis vaksin yang dipalsukan, mungkin karena vaksin BCG tidak pernah mengalami kelangkaan dan termasuk vaksin yang disediakan cuma-cuma oleh kementrian kesehatan

Vaksin BCG berisi kuman Mycobacterium bovis yang dilemahkan, sehingga merupakan tiruan infeksi alamiah. Tubuh akan bereaksi terhadap suntikan tersebut dengan mengeluarkan sel-sel peradangan sehingga pada lokasi suntikan akan terjadi bisul yang kemudian nantinya membentuk jaringan parut atau skar semacam bekas luka yang menyembuh. Adanya bekas atau jaringan parut justru menandakan bahwa vaksinnya asli karena vaksin palsu tidak akan menimbulkan bisul atau parut.|

Demikian semoga bisa membantu.

Dr. Nastiti Kaswandani SpA(K) - Ketua UKK Respirologi PP IDAI,

Anggota Satgas Imunisasi PP IDAI

T : Saya Ibu berusia 29 tahun seorang ibu dengan anak umur 3,5 tahun. Saya melahirkan dan melakukan imunisasi anak saya di RS Harapan Bunda Kramat Jati pada rentang waktu November 2012 sampai 2013. Waktu itu anak saya disuntikkan oleh dokter spesialis anak. Setelah masa imunisasi tidak ada masalah apa-apa dengan anak saya, sampai sekarang beredar kabar dan bahkan MenKes sudah mengeluarkan pengumuman bahwa RS Harapan Bunda menjadi salah satu RS yang melakukan distribusi vaksin palsu. Dokter yang terhormat, saya ingin menanyakan:

1. Apakah rentang waktu tersebut saya melakukan imunisasi sudah beredar vaksin palsu di RS Harapan Bunda ini?

2. Jika memang benar vaksin palsu yang disuntikkan ke anak saya, apakah efek jangka panjang yang bisa ditimbulkan dan bagaimana sebaiknya upaya yang harus saya lakukan untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh anak saya?

3. Mohon pencerahan apabila seorang anak tidak diimunisasi apakah membahayakan bagi antibodinya? Karena saya menjadi tidak percaya dengan semua vaksin yang beredar di negara ini jika melihat kontrol DEPKES, Badan POM dan praktisi kesehatan lainnya yang harusnya bisa bersama menyehatkan bangsa tapi malah kecolongan begini dengan adanya kasus ini.

 

J : Jawaban pertanyaan No. 1, hal ini sedang ditelusuri oleh Bareskrim Polri, BPOM, dan Kemkes, dengan meneliti proses pembelian dan sumber vaksin palsu di 14 RS. Ikuti pengumuman oleh Bareskrim Polri dan Kemenkes di TV atau radio. Sementara ini yang terbukti dipalsukan hanya 2 vaksin import Tripacel dan Pediacel, karena vaksin asli sedang kosong dipasaran dan harganya mahal sehingga menguntungkan si pemalsu. Vaksin buatan Biofarma tidak dipalsukan, yaitu HepB, BCG, Polio, DPT-Hep-Hib (Pentabio), Campak, DT dan Td, karena disubsidi pemerintah maka harganya murah, mudah diperoleh sehingga tidak dipalsukan. Kalau anak ibu mendapat vaksin Tripacel atau Pediacel ada kemungkinan dipalsukan. Saat ini sedang di data nama anak yang pernah mendapat vaksin palsu dan akan dihubungi melalui telpon atau didatangi kerumah untuk dijadwalkan imunisasi ulang ditempat yang ditentukan. Mohon sabar menunggu, melapor ke Posko di RS harapan Bunda, atau menelpon ke Halo Kemenkes no telepon 1500567.

 

Jawaban pertanyaan No. 2, menurut penelitian BPOM dan Bareskrim isi vaksin palsu tidak berbahaya karena isi vaksin Tripacel dan Pediacel adalah vaksin Hepatitis B, cairan infus dan sedikit antibiotik. Vaksin Tripacel untuk mencegah penyakit DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus), vaksin Pediacel untuk mencegah penyakit DPT, Hepatitis B, Hib dan Polio. Kalau anak ibu mendapat salah satu vaksin palsu tersebut di atas, maka anak ibu tidak kebal terhadap penyakit-penyakit tersebut di atas. Upaya untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh anak ibu : segera diulang dengan vaksin asli yang disediakan oleh pemerintah, misalnya vaksin Pentabio (mencegah penyakit DPT, Hepatitis B dan Hib) dan polio. Ibu akan dihubungi oleh Tim Kemkes dan Bareskrim untuk mendapat vaksinasi ulang dengan Pentabio dan Polio. Mohon sabar menunggu, melapor ke Posko di RS harapan Bunda, atau menilpon ke Halo Kemenkes no telepon 1500567.

 

Jawaban pertanyaan No. 3, jika anak ibu tidak diiimunisasi maka tidak mempunyai kekebalan spesifik terhadap penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi antara lain: tuberkulosis, polio, difteri, tetanus, radang otak, radang paru, campak dan lain-lain. Jika ada anak lain yang terkena penyakit tersebut maka anak ibu bisa tertular dan akan menjadi sakit berat, cacat atau kematian tergantung penyakitnya. Kalau sudah diimunisasi maka anak ibu akan kebal. Kalau tertularpun akan jauh lebih ringan dan cepat sembuh. Oleh karena itu semua negara di dunia melakukan imunisasi rutin untuk bayi dan anak, karena imunisasi terbukti penting dan bermanfaat mencegah wabah, sakit berat, cacat dan kematian di semua negara.

DR. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), Msi - Anggota Satgas Imunisasi PP IDAI

 

 

 

Rubrik ini diasuh oleh:

Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, M.Sc, Ph.D, Sp.A(K) -Ketua Satgas Imunisasi PP IDAI

DR. Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), MTropPaed -Sekretaris Satgas Imunisasi PP IDAI

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Tanya Jawab 1 Vaksin Tidak Berkhasiat
29 Jan 2018
cover
Tanya Jawab 2 Seputar Vaksin Palsu
29 Jan 2018
cover
Tanya Jawab 4 Seputar Vaksin Palsu
29 Jan 2018
cover
Jawaban Singkat Pertanyaan Seputar Imunisasi
29 Jan 2018
cover
Pertanyaan seputar Imunisasi yang sering Ditanyakan para Ora...
29 Apr 2022
cover
Wajib Tahu! Ini Hal yang Paling sering Ditanyakan seputar Gu...
9 Jun 2022
cover
Kumpulan Pertanyaan seputar MPASI yang Kerap Ditanyakan para...
29 Jun 2022
cover
Kumpulan Pertanyaan seputar ASI yang sering Ditanyakan (Part...
4 Jul 2022
cover
Ngeces Berlebihan Bisa Membahayakan Bayi? Ketahui Faktanya d...
28 Sep 2022
cover
Kumpulan Pertanyaan seputar ASI yang sering Ditanyakan (Part...
1 Nov 2022
cover
Benarkah BPA dapat Menyebabkan Kanker? Ini Faktanya!
8 Nov 2022
cover
Panduan Dasar Membuat MPASI, Ketahui Mitos & Faktanya!
17 Mar 2023
cover
Mainan Ini Bisa Bantu Anak Perbanyak Kosa Katanya!
31 Mei 2023
cover
Susu Formula Bikin Imun Tubuh Bayi Lemah? Cek Faktanya!
29 Agu 2023
cover
Jenis MPASI Memengaruhi Kenaikan BB Anak? Cek Faktanya!
17 Nov 2023
cover
Rekomendasi Terbaru WHO: Hindari Pemberian Makanan Tidak Seh...
30 Nov 2023
cover
MPASI Fortifikasi Mengurangi Risiko Obesitas? Simak Faktanya...
4 Des 2023
cover
Susu Formula Bisa Bikin Anak Cepat Gemuk? Cek Mitos vs Fakta...
24 Jan 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: