Tanya Jawab 4 Seputar Vaksin Palsu
Author:
Topik: bayi, Pra-sekolah
Tanya Jawab Seputar Vaksin Palsu -4
T : Dok, anak saya lahir tahun 2013 sekarang berusia 3 tahun 3 bulan dan sudah lengkap imunisasinya (wajib & dianjurkan) dilakukan sesuai usianya di rumah sakit swasta di daerah Tambun-Bekasi. Saya mendapatkan informasi berupa broadcast dari grup kalau rumah sakit tempat saya melakukan imunisasi menjadi salah satu rumah sakit yang menggunakan vaksin palsu. Saya inigin menanyakan:
Apakah memang sdh ada informasi jelas nama Rs yg menggunakan vaksin palsu dok? Khususnya didaerah tambun-bekasi. karena informasi tsb hampir semua Rs. Swasta di tambun-bekasi menggunakan vaksin palsu.
Untuk anak saya yang sudah diimunisasi, apa ysng harus dilakukan untuk memastikan apakah vaksin tersebut asli apa palsu?
Saat ini harus imunisasi hepatitis A yang ke-2, saya agak takut juga untuk memberikan vaksin tersebut karena vaksin palsu belum selesai kasusnya.
J : Jawaban pertanyaan No. 1,
Informasi RS sesuai yg disampaikan menteri kesehatan saat rapat kerja dengan DPR. Keputusan KaPolri tidak akan ada lagi tambahan pengumuman RS lain yang berhubungan dengan vaksin palsu, dasarnya:
Tidak ditemukan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang berhubungan dengan vaksin palsu, LAPORAN RESMI KOMITE NASIONAL KIPI
EFEK LANGSUNG VAKSIN PALSU TIDAK TERBENTUKNYA KEKEBALAN PADA PENYAKIT DIFTERI,PERTUSIS,TETANUS. Strategi terbaik saat ini LAKUKAN IMUNISASI ULANG.
JANGAN PERCAYA DENGAN INFORMASI TIDAK RESMI. IKUTI INFORMASI RESMI KEMENTERIAN KESEHATAN. BAGI KLIEN YANG MENGALAMI MUSIBAH VAKSIN PALSU AKAN DIHUBUNGI SECARA RESMI OLEH PETUGAS DARI KEMENKES RI.
Jawaban pertanyaan No. 2, hubungan tukar menukar informasi dengan dokter spesialis anak (DSA)-nya adalah upaya terbaik. Karena DSA-nya akan memberikan perlindungan maksimal pada pasiemnya.
Jawaban pertanyaan No. 3, untuk saat ini vaksin Hepatitis A sedang kosong di seluruh Indonesia. Apabila sudah tersedia akan diumumlan secara resmi.
DR. Dr. Toto Wisnu Hendrarto, SpA(K), DTM&H –Anggota Satgas Imunisasi IDAI
2. T : Anak saya terkena beberapa vaksin palsu termasuk pediacel yang kemungkinan vaksin palsu yang ada di tubuh anak saya yaitu yang untuk Polio,Hib,DPT dan juga BCG serta campak. Yang mau saya tanyakan adalah perlu beberapa kali medical checkup & MCU seperti apa saja yang perlu saya lakukan untuk melakukan pembersihan vaksin palsu sebelum melakukan vaksin ulang semuanya?
J : Terima kasih atas pertanyaannya. Dalam bidang ilmu kesehatan anak yang berbeda dengan dewasa, maka check-up yang dilakukan adalah pemeriksaan tumbuh kembang secara berkala sampai dengan usia 18 tahun. Untuk itu apabila Bapak selalu membawa anak bapak setiap bulan untuk dilakukan vaksinasi, berarti bapak sudah sekaligus melakukan check-up terhadap anak bapak. Di luar jadwal vaksinasi, pemantauan tumbuh kembang dapat dilakukan melihat buku pedoman yang diberikan saat pemberian vaksinasi. Untuk itu pelajari buku imunisasi yang diperoleh, yang terdapat kurva tumbuh kembang dalam buku tersebut. Jika terdapat penyimpangan silakan bawa anak Anda langsung ke fasilitas kesehatan terdekat. Pemeriksaan laboratorium hanya dilakukan sesuai indikasi dan tidak dilakukan secara rutin.
DR. Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), MTropPaed –Sekretaris Satgas Imunisasi IDAI
3. T : Dimanakah saya bisa mendapatkan imunisasi penguat untuk tambahan di usia anak saya 5.5 tahun (Hepatitis A, MMR) yang asli dan bukan palsu. Saat ini marak terjadi vaksin palsu. Dan jika pada usia anak tersebut terlanjur di vaksin pentavalen sekali bagaimana?
J : Hepatitis A dan MMR bukan merupakan program imunisasi nasional, sehingga suntikan penguat dapat diperoleh di institusi pelayanan kesehatan swasta. Bila sebelumnya belum mendapatkan sama sekali vaksinasi Pentabio, maka setelah suntikan Pentabio ini, diberikan 2 kali suntikan Pentabio dengan selang 1-2 bulan, setelah itu diberikan suntikan penguat 6-1 tahun setelah vaksinasi ketiga. Selanjutnya diberikan 5 tahun lagi setelah suntikan keempat dengan Td.
DR. Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), MTropPaed – Sekretaris Satgas Imunisasi IDAI
4. T : Apa yang harus dilakukan untuk anak yg mendapatkan jika kita belum tahu anak mendapatkan vaksin palsu atau tidak? Bagaimana jika diulang semua apakah ada impact negatifnya jika divaksin 2 kali?
J : Sebaiknya Bapak kembali kepada dokter yang menyuntik untuk memastikan anak Bapak mendapatkan vaksin asli atau tidak, bila meragukan sebaiknya divaksin ulang. Apabila ternyata anak Bapak telah mendapat vaksin palsu dan dilakukan vaksinasi ulangan, maka anak Bapak akan bertambah kebal terhadap penyakit yang dicegah dengan vaksinasi tersebut. Jadi, tidak ada efek yang berbahaya.
DR. Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), MTropPaed –Sekretaris Satgas Imunisasi IDAI
5. T : Dok anak saya vaksin di salah satu rumah sakit yang sudah dikeluarkan oleh menkes sebagai penerima vaksin palsu (usia anak saya sekarang 5 tahun) selama ini vaksin di rumah sakit tersebut langkah apa saja yang harus kami lakukan untuk mengetahui vaksin yang diberikan palsu atau tidak? Misal cek stiker atau label di rekam medisnya atau hal lain? Apakah pihak rumah sakit akan transparan memberikan informasi tentang vaksin yang sudah diberikan kepada anak kami dulu? Karena kami orang awam yang secara kasat mata tidak bisa membedakan vaksin asli dan palsu.
J : Sebaiknya Anda secara baik-baik menghubungi rumah sakit tempat anak Anda divaksin. Apabila bukti vaksin yang diberikan ternyata vaksin palsu atau diragukan keasliannya, maka sebaiknya dilakukan vaksinasi ulang. Departemen Kesehatan telah membuka posko di unit-unit layanan kesehatan tertentu dan berfungsi sebagai jembatan antara orang tua dengan rumah sakit, apabila pihak rumah sakit tidak terbuka terhadap kekhawatiran Anda.
DR. Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), MTropPaed –Sekretaris Satgas Imunisasi IDAI
Rubrik ini diasuh oleh:
Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, M.Sc, Ph.D, Sp.A(K) -Ketua Satgas Imunisasi PP IDAI
DR. Dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), MTropPaed -Sekretaris Satgas Imunisasi PP IDAI