Vaksin MPox: Mengapa Anak-Anak Bukan Sasaran Utama? Ini Fakta yang MomDad Harus Ketahui!
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Vaksinasi, Vaksin Anak, Vaksin Monkeypox, Vaksin MPox, Monkeypox
Kasus MPox di Dunia dan Indonesia
Kasus MPox kembali meningkat di beberapa negara, termasuk Indonesia. Pada 14 Agustus 2024, WHO menetapkan MPox sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (PHEIC) karena kasus yang melonjak, terutama di Republik Demokratik Kongo dan negara-negara Afrika lainnya. Di Indonesia sendiri, Mpox sudah masuk kategori Penyakit Emerging Tertentu yang Berpotensi Menyebabkan Wabah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah untuk menghadapi Mpox. Salah satu cara untuk mencegah MPox adalah dengan pemberian vaksin. Lalu, siapa saja yang menjadi sasaran utama vaksin MPox?
Apa Itu Gejala MPox?
Sebelum membahas vaksin MPox, yuk, kita bahas dulu bagaimana gejala MPox. MPox bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak, terutama jika mereka melakukan kontak erat dengan orang yang sudah terinfeksi. Menurut data terbaru, anak-anak cenderung mengalami gejala yang lebih parah dibandingkan remaja dan orang dewasa. Gejala utamanya adalah ruam yang mirip dengan cacar air atau infeksi virus lainnya. Jadi, kalau MomDad melihat gejala mencurigakan pada anak, jangan ragu untuk segera menghubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat agar anak bisa diperiksa lebih lanjut.
Untuk mengetahui bagaimana gejala dan penyebaran MPox selengkapnya, MomDad bisa baca artikel ini: WHO Umumkan Darurat Monkeypox: Apa Bahayanya untuk Si Kecil?
Kelompok yang Berisiko Tertular MPox
Orang yang paling berisiko terkena MPox adalah mereka yang tinggal serumah atau punya riwayat kontak erat dengan penderita, termasuk melalui kontak seksual. Tenaga kesehatan yang merawat pasien MPox juga berisiko. Namun, kelompok yang paling utama terpapar adalah laki-laki yang berhubungan seks dengan sesama jenis. Jadi, penting untuk waspada dan menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Siapakah Sasaran Utama Vaksin MPox
Vaksin yang dulu digunakan untuk smallpox atau cacar sudah dikembangkan untuk melawan MPox. Namun, stoknya masih sangat terbatas. Beberapa negara, termasuk Indonesia, hanya merekomendasikan vaksin ini untuk orang-orang yang paling berisiko. Siapa saja mereka?
- Pasangan seksual berisiko tinggi
- Petugas lab yang memeriksa spesimen MPox
- Tenaga kesehatan yang merawat pasien MPox
- Orang yang kontak erat dengan penderita MPox dalam 2 minggu terakhir
Saat ini, vaksinasi massal belum dianjurkan. Jadi, kalau MomDad atau keluarga termasuk kelompok berisiko, sebaiknya segera konsultasi ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut soal vaksinasi.
MPox dan Ibu Menyusui
Apabila Ibu menyusui terdiagnosis MPox, sebaiknya segera berkonsultasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Jika memungkinkan untuk terus menyusui dan melakukan kontak, maka petugas akan memberikan saran untuk mengurangi risiko penularan, misalnya dengan menutupi luka dan mengenakan masker. Saat ini, belum diketahui apakah virus MPox dapat menular dari orang tua ke anak melalui ASI.
MPox memang penyakit yang perlu diwaspadai, tapi dengan menjaga kebersihan, menghindari kontak erat dengan penderita, dan mendapatkan vaksin bagi yang berisiko, kita bisa membantu mencegah penyebarannya. Jangan lupa, jika ada gejala, segera periksa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Referensi:
- https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240818/1346255/siaga-hadapi-mpox%E2%81%B7/
- Kemenkes. Monkeypox FAQ. Kemenkes. 2024. Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Penetapan Status Mpox sebagai Kedaruratan Kesehatan Global