Meta PixelASI dan Kekebalan Sistem Imun Anak<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

ASI dan Kekebalan Sistem Imun Anak

Author: dr. Afiah Salsabila

16 Agu 2024

Topik: Air Susu Ibu, Imunitas

Air Susu Ibu (ASI) adalah nutrisi gold-standard bagi bayi. The World Health Organization menyarankan agar bayi langsung diberikan ASI dalam waktu satu jam pertama pasca-persalinan dan kemudian dilanjutkan secara eksklusif selama 6 bulan berikutnya. Rekomendasi tersebut dibuat karena sudah banyak penelitian yang yang menunjukkan bahwa pemberian ASI yang adekuat dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Terkait dengan hal itu, ASI juga dapat mencegah anak dari mengidap berbagai penyakit, khususnya penyakit-penyakit menular. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI selama 6 bulan atau lebih dapat menurunkan angka otitis media dan infeksi saluran napas akut. Berikut adalah zat-zat dalam ASI yang memiliki peran yang signifikan dalam mencegah penyakit menular pada bayi


1. Antibodi Maternal

Pada beberapa hari pertama pasca-persalinan, payudara mengeluarkan cairan kental yang memiliki tekstur seperti madu bernama kolostrum. Kolostrum adalah bentuk paling awal ASI dan mengandung Imunoglobulin A sekretorik (SIgA) yang dapat melapisi saluran cerna dan melindunginya dari patogen. Selain SIgA, ASI juga mengandung imunoglobulin G (IgG) dan immunoglobulin M (IgM); IgG berperan dalam mencetuskan fagositosis dan perkembangan imunitas adaptif via aktivasi sel B, sementara itu IgM menyebabkan aglutinasi patogen.


2. Human milk oligosaccharides (HMO)

HMO berperan sebagai prebiotik, yaitu bahan makanan dari probiotik yang ada di usus. Menurut penelitian, bayi yang diberikan ASI memiliki jumlah Bifidobacterium yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak. Selain itu, HMO juga menempel pada reseptor target yang menjadi sasaran patogen untuk bisa menyebabkan kerusakan pada saluran cerna.


3. Laktoferin

Laktoferin adalah glikoprotein yang mengikat pada zat besi bebas, yaitu mikronutrien yang penting untuk pertumbuhan probiotik seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium. Laktoferin juga memiliki memiliki aktivitas antimikroba dan imunomodulasi.


4. Sitokin dan Growth Factor

Meningkatkan fungsi dari leukosit


5. Defensin dan cathelicidin

Memiliki fungsi antimikrobial


6. Lysozyme

Enzim yang dapat mengurai dinding sel dan lisis membran luar mikroba


7. Leukosit

Sel yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Leukosit yang ada di ASI meliputi limfosit, makrofag, dan neutrofil yang aslinya muncul di payudara untuk melindungi payudara dari infeksi


8. Asam amino bebas

Dapat mendukung pertumbuhan dari jaringan saraf, mata, dan usus. Jika integritas dari jaringan-jaringan tersebut baik, maka kekebalan tubuh juga ikut terjaga.


Air susu ibu mengandung zat-zat yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Karena hal ini, perannya sangat penting dalam mencegah penyakit menular pada bayi, khususnya pada 6 bulan pertama. Dengan pemberian ASI eksklusif selama rentang waktu tersebut, kekebalan tubuh bayi dapat teroptimalisasi dan tumbuh-kembang bayi dapat berjalan dengan baik tanpa gangguan dari penyakit infeksius.




Referensi:

  1. Duale A, Singh P, Al Khodor S. Breast Milk: A Meal Worth Having. Front Nutr. 2022 Jan 26;8:800927. doi: 10.3389/fnut.2021.800927. PMID: 35155521; PMCID: PMC8826470. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8826470/
  2. WHO. Infant and young child feeding. 2023. [Internet]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/infant-and-young-child-feeding#:~:text=WHO%20and%20UNICEF%20recommend%3A,years%20of%20age%20or%20beyond.