Diagnosis dan Tatalaksana ISK
Oleh: Editorial Primaku
Topik: Infeksi Saluran Kemih, Anak, Antibiotik
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang cukup sering dijumpai pada anak, terutama anak perempuan. Diperkirakan sekitar 3-5% anak perempuan dan 1-2% anak laki-laki akan mengalami episode ISK sebelum usia 6 tahun. ISK seringkali tidak disadari karena gejalanya tidak khas, khususnya pada anak-anak. Tanpa pengobatan yang memadai, ISK berisiko untuk menyebabkan kerusakan ginjal permanen.
Bakteri penyebab terbanyak ISK pada anak adalah Escherichia coli (E. coli). Sumber infeksinya berasal dari flora usus yang bermigrasi menuju kandung kemih melalui uretra. Beberapa faktor risiko terjadinya ISK di antaranya disfungsi sistem kemih bawaan, refluks vesikoureteral, diare kronis, dan gangguan daya tahan tubuh. Anak perempuan lebih sering terkena dibanding anak laki-laki karena uretra yang lebih pendek dan dekat dengan anus.
Gejala klinis ISK pada anak sangat bervariasi. Beberapa anak mungkin hanya mengeluh nyeri saat buang air kecil. Sementara yang lain mengalami demam tinggi, muntah, diare, dan nyeri perut disertai perubahan perilaku seperti rewel atau lesu. Keadaan ini seringkali sulit dibedakan dengan infeksi saluran cerna, sehingga diperlukan pemeriksaan urine rutin setiap ada anak dengan demam tanpa sebab jelas.
Penegakan diagnosis ISK ditegakkan melalui pemeriksaan urinalisis dan kultur urine. Pemeriksaan urinalisis biasanya menunjukkan adanya piuria (leukosituria) meskipun tidak selalu ada. Sampel urine yang dipakai adalah midstream clean-catch specimen. Pada analisis makroskopis, urin pada anak dengan ISK biasanya keruh. Namun, tidak semua urine yang keruh mengindikasikan infeksi; bisa saja karena protein atau serpihan kalsium fosfat. Maka dari itu, masih harus dilakukan pemeriksaan dipstick. Pada pemeriksaan dipsticks, yang diperhatikan adalah nilai pH, nitrit, leukosit esterase, dan darah. Urine dengan pH 8.5-9.0, nitrit positif, leukosit esterase positif, dan hematuria mengarah ke ISK. Jika leukosit esterase atau nitrit positif, biasanya akan dilakukan evaluasi mikroskopis untuk mencari bakteri. Dari pemeriksaan bakteri, ISK didefinisikan dengan adanya ≥ 105 koloni/mL bakteri. Kultur urine diindikasikan untuk mengidentifikasi jenis dan pola resistensi bakteri penyebab.
Secara ideal, terapi ISK memerlukan antibiotik yang sesuai dengan hasil kultur. Namun, jika tidak tersedia fasilitas untuk kultur, bisa diberikan terapi antibiotik empiris. Anak dengan ISK dengan kondisi baik, aktif, dan tidak dehidrasi bisa diberikan kotrimoksasol 5-6 mg/kg (komponen trimethoprim) dua kali sehari. Alternatif yang bisa diberikan adalah sefiksim 8 mg/kg sekali sehari, amoxiclav 15 mg/kg, atau cephalexin 25 mg/kg 4 kali sehari. Terapi antibiotik diberikan 7-10 hari, namun jika ada pielonefritis bisa diberikan hingga 14 hari. Jika anak mengalami ISK berat atau dengan komplikasi, anak memerlukan rawat inap dan antibiotik parenteral. Jika belum ada hasil kultur, antibiotik parenteral yang menjadi pilihan adalah sefalosporin generasi ketiga seperti seftriakson 75 mg/kg intravena (IV) atau intramuskular (IM) tiap 24 jam atau sefotaksim 50 mg/kg IV tiap 6 atau 8 jam. Untuk kasus berulang, profilaksis antimikroba jangka panjang perlu dipertimbangkan setelah menyingkirkan faktor predisposisi. Edukasi orang tua tentang tatalaksana dan pencegahan juga penting untuk menurunkan kekambuhan ISK.
ISK adalah penyakit yang mudah untuk diobati. Namun, jika dibiarkan dapat menyebabkan meningkatnya keparahan dan komplikasi pada anak. Maka dari itu, dokter harus bisa mengobati ISK dengan tuntas dan edukasi orang tua pasien untuk bisa mencegah kekambuhan.
Referensi:
Bono MJ, Leslie SW, Reygaert WC. Uncomplicated Urinary Tract Infections. [Updated 2023 Nov 13]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470195/
Urinary Tract Infection (UTI) in Children [Internet]. [cited 2024 Jan 5]. Available from: https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/miscellaneous-bacterial-infections-in-infants-and-children/urinary-tract-infection-uti-in-children