Kenali gejala COVID-19 pada anak!
Author:
Topik: Covid-19
Jumlah kasus COVID-19 dilaporkan meningkat pesat akhir-akhir ini. Jumlah kasus anak yang terinfeksi COVID-19 pun dilaporkan meningkat. Data dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan bahwa per tanggal 25 Juni 2021 jumlah pasien anak dengan COVID-19 mencapai 12,6%. Anak yang saat ini hanya berada di rumah tanpa ada kegiatan belajar maupun sosial di rumah saja tentunya berisiko tertular virus corona dari orang tua yang masih bekerja di luar rumah atau dari pengasuhnya.
Untuk meningkatkan kewaspadaan orangtua, berikut beberapa gejala COVID-19 pada anak yang dapat membantu orangtua untuk segera memeriksakan anaknya:
- Demam dan batuk akut ATAU
- Tiga atau lebih gejala berikut: demam, batuk, lemas, sakit kepala, nyeri otot, nyeri tenggorokan, pilek, sesak, mual/muntah/nafsu makan turun, diare, perubahan kesadaran yang semuanya bersifat akut
Selain gejala saluran pernapasan, gejala saluran cerna seperti mual, muntah, nyeri perut, dan diare juga perlu diwaspadai sebagai COVID-19. Lebih lagi, bila salah satu anggota keluarga atau orang yang tinggal serumah memiliki gejala serupa atau bahkan sudah terkonfirmasi positif COVID-19.
Gejala COVID-19 pada anak dapat dibagi berdasarkan tingkat beratnya gejala, yaitu:
- Tidak bergejala: anak tidak menunjukkan gejala apapun, hasil uji terhadap virus SARS-COV2 positif
- Gejala ringan: gejala saluran napas atas seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, bersin atau gejala saluran cerna
- Gejala sedang: gejala adanya peradangan pada paru berupa peningkatan laju pernapasan
- Gejala berat: muncul sesak napas, kesulitan bernapas, adanya kebutuhan terhadap oksigen tambahan, atau adanya tanda bahaya seperti kesadaran menurun, kejang, muntah hebat
- Kritis: kondisi sangat buruk, dapat mengalami gagal napas ataupun gangguan jantung
Anak yang terkonfirmasi COVID-19 sebaiknya dibawa ke fasilitas kesehatan agar dapat diperiksa lebih lanjut oleh dokter spesialis anak maupun tenaga kesehatan lainnya. Hal tersebut penting untuk menentukan beratnya gejala yang dialami sehingga dapat ditentukan apakah anak dapat menjalani isolasi mandiri atau perlu dirawat inap.
--
Penulis:
Dini Mirasanti (PrimaKu), Madarina Julia (PrimaKu, ed)
Referensi:
Kaswandani N. Update pedoman tatalaksana COVID-19 pada anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2021.