Catat, Ini Penggunaan Santan yang Tepat untuk MPASI
Author: Radhita Rara
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso SpA
Topik: MPASI, Santan
Santan menjadi makanan yang sering dijumpai dalam masakan Indonesia. Tak hanya mampu memberikan rasa gurih, santan merupakan sumber lemak, protein, zat besi, magnesium yang baik bagi tubuh.
Namun, yang jadi pertanyaan apa penggunaan santan pada menu MPASI baik bagi kesehatan tubuh bayi? Untuk mengetahui lebih lanjut, yuk simak berikut ini!
Usia berapa bayi boleh menyantap santan dalam MPASI?
MomDad bisa memberikan MPASI bersantan kepada bayi sejak usia si Kecil berusia 6 bulan. Santan merupakan sumber lemak yang sehat sehingga bisa ditambahkan dalam MPASI selama jumlahnya tidak berlebihan. Meski begitu, MomDad juga perlu menyeimbangkan menu MPASI dengan sayuran dan lauk yang menyehatkan.
Takaran untuk memberikan santan dalam MPASI
Meski santan merupakan kandungan nutrisi yang baik, MomDad perlu mengetahui takaran yang pas untuk memberikan santan pada si Kecil. Jumlah rata-rata santan yang dapat digunakan adalah 1-2 sendok makan santan per kali masak.
Jumlah tersebut bisa disesuaikan dengan kebutuhan gizi masing-masing anak yang terus meningkat seiring usia.
Dampak buruk bagi anak jika memberikan santan terlalu dini
Bayi berusia 0-12 bulan hanya disarankan untuk minum ASI atau susu formula, minuman lain, termasuk santan segar yang digunakan sebagai minuman, tidak disarankan untuk digunakan sebagai pengganti ASI/susu formula.
Pemberian santan sebelum usia yang aman untuk MPASI berpotensi menyebabkan gangguan pada saluran cerna hingga risiko tersedak karena kekentalannya.
Jadi, santan boleh saja diberikan pada bayi, asal tidak terlalu sering. Saat mengolah santan, sebaiknya MomDad sendiri yang membuat santan dibanding menggunakan santan kemasan yang umumnya ditambahkan pemanis buatan.
Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar MPASI? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: Freepik
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.