Strategi Pemberian Nutrisi untuk Penanganan Stunting & Faltering Growth Sesuai Regulasi
Oleh: Editorial Primaku
Topik: Stunting, Faltering Growth, Nutrisi, Malnutrisi
Faltering growth dan stunting adalah masalah kesehatan yang dijumpai di Indonesia dan banyak negara berkembang di dunia. Proporsi faltering growth bisa mencapai 20-30% di negara-negara berkembang dan proporsi stunting berkisar sekitar seperempat dari populasi di dunia. Prevalensinya yang cukup signifikan menjadikannya masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan regulasi yang mengatur penatalaksanaannya supaya bisa diimplementasikan secara sistematis dan masif. Berikut adalah strategi-strategi penanganan stunting dan faltering growth berdasarkan pedoman-pedoman yang ada.
Di Indonesia, penanggulangan stunting diatur oleh Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Stunting. Menurut peraturan tersebut, tatalaksana stunting perlu diberikan oleh dokter spesialis anak di FKTRL. Dokter spesialis anak perlu membuat diagnosis yang tepat dan menyingkirkan penyebab perawakan pendek lainnya. Membedakan stunting dengan penyebab perawakan pendek lainnya seperti misalnya familial short stature dan constitutional delay of growth sangatlah penting. Salah diagnosis, seperti misalnya memberikan suplementasi nutrisi untuk anak yang tidak membutuhkannya, bisa sangat merugikan anak di kemudian hari.
Jika stunting sudah ditegakkan, tatalaksana yang terdiri dari intervensi gizi, aktivitas fisik, durasi tidur perlu diberikan pada anak. Waktu tidur yang direkomendasikan adalah jam 21.00 untuk mencapai tidur dalam (deep sleep) pada jam 23.00-03.00, disertai olahraga atau aktivitas fisik setidaknya 30-60 menit minimal 3-5 hari seminggu. Asupan gizi juga perlu ditingkatkan. Menurut WHO, intervensi dengan pemberian nutrisi tinggi kalori penting untuk diberikan pada anak stunting. Perkiraan kalori yang perlu diberikan bisa dilihat pada Tabel 1, serta memastikan bahwa protein energy (PE) ratio yang diberikan adalah 10-15%, dengan mengutamakan sumber protein hewani. Rekomendasi PE ratio yang direkomendasikan sesuai dengan rekomendasi World Health Organization (WHO) dan American Academy of Pediatrics (AAP).
Untuk anak yang memiliki kondisi khusus seperti tidak bisa mengonsumsi ASI/MPASI, Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLR), prematuritas, kelainan metabolisme bawaan, atau red flags lainnya, PNPK Tatalaksana Stunting 2022 merekomendasikan pemberian Pangan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK), yaitu pangan olahan yang diproses sedemikian rupa untuk pengelolaan diet anak dengan kondisi medis tertentu. Salah satu PKMK yang dapat diberikan pada anak stunting adalah oral nutrition supplement dengan kandungan energi >0.9 kkal/mL yang mengandung makronutrien dan mikronutrien spesifik disesuaikan dengan kelainan metabolisme yang dimiliki jika ada. Anak bisa dirujuk kembali ke FKTP jika panjang badan sesuai dengan usia (PB/U) atau tinggi badan sesuai usia (TB/U) ada pada standar deviasi >-2.
Meskipun targetnya mencapai PB/U atau TB/U di atas z-score -2, kita perlu mempertimbangkan target tersebut apabila potensi tinggi genetik berdasarkan perhitungan tinggi badan orang tua tidaklah terlalu tinggi. Pedoman National Institute for Health and Care Excellence (NICE) menyarankan target yang lebih masuk akal, yaitu tidak lebih dari 2 standar deviasi di bawah potensi tinggi genetik. Bila potensi tinggi genetik berada pada z-score -1, maka panjang atau tinggi badan anak tidak boleh lebih pendek daripada z-score -3.
Tabel 1. Perkiraan Angka Kebutuhan Gizi berdasarkan usia sesuai tinggi badan (height age).
Penentuan kebutuhan energi atau kalori harian berdasarkan kebutuhan kalori per kg berat badan ideal menurut tinggi badan.
*penentuan kebutuhan energi atau kalori harian berdasarkan kebutuhan kalori per kg berat badan ideal menurut tinggi badan
Stunting hampir selalu diawali dengan faltering growth. Tanpa faltering growth, perawakan pendek yang terdeteksi mungkin bukan stunting. Jika terdeteksi, faltering growth perlu ditangani sedini mungkin. Prinsip tatalaksana faltering growth adalah sebagai berikut: (1) perbaiki jumlah asupan gizi, (2) tingkatkan komposisi protein terhadap lemak dan karbohidrat, dan (3) pemberian formula yang diperkaya dengan protein untuk mencapai protein energy ratio 10-15% pada diet anak.
Malnutrisi kronik adalah penyebab utama stunting dan faltering growth. Maka dari itu, perbaikan nutrisi adalah ujung tombak dari tatalaksana gangguan-gangguan pertumbuhan tersebut. Pemilihan ONS yang sesuai adalah bagian yang krusial dalam asuhan nutrisi bagi anak dengan stunting. Hal yang paling penting adalah untuk memperhatikan kandungan nutrisi ONS dan memastikan bahwa ONS mengandung energi sebanyak 1 kkal/cc dan PE ratio di atas 10% sesuai dengan rekomendasi WHO yang menyatakan bahwa PE ratio yang pada angka tersebut dapat membantu mengejar ketertinggalan pertumbuhan. Dengan regulasi-regulasi yang sudah ada, diharapkan implementasi dari rekomendasi-rekomendasi tatalaksana stunting dan faltering growth dapat dilaksanakan dengan seksama supaya bisa ditangani dengan efektif secara skala besar.
Referensi:
National Guideline Alliance (UK). Faltering Growth – recognition and management. London: National Institute for Health and Care Excellence (NICE); 2017 Sep. (NICE Guideline, No. 75.) 1, Introduction. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536451/
KEMENKES RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Stunting. 2022
KEMENKES RI. PERMENKES no. 29 Tentang Penanggulangan Masalah Gizi Anak Akibat Penyakit. 2019
Cooke R, Goulet O, Huysentruyt K, Joosten K, Khadilkar AV, Mao M, Meyer R, Prentice AM, Singhal A. Catch-Up Growth in Infants and Young Children With Faltering Growth: Expert Opinion to Guide General Clinicians. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 2023 Jul 1;77(1):7-15. doi: 10.1097/MPG.0000000000003784. Epub 2023 Mar 28. PMID: 36976274; PMCID: PMC10259217.
Smith AE, Shah M, Badireddy M. Failure to Thrive. [Updated 2023 Nov 12]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459287/
Faizan U, Rouster AS. Nutrition and Hydration Requirements In Children and A
dults. [Updated 2023 Aug 28]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562207/
ID.2024.46565.PDS.1 (v1.0)