
Perlukah Sunat pada Anak Perempuan? Ini Jawabannya Menurut Tinjauan Medis
27 Jul 2022
Author: dr. Afiah Salsabila
9 Jul 2025
Topik: Sunat, Sunak Laki-Laki, Tatalaksana, Ilmiah
Latar Belakang
Sunat pada laki-laki adalah prosedur pembedahan untuk menghilangkan kulit penutup kepala penis, atau preputium. Praktik sunat memiliki akar yang kuat dalam sejarah manusia. Sebagai tradisi, sunat telah dilakukan sejak ribuan tahun oleh berbagai kebudayaan, terutama dalam agama Yahudi dan Islam. Pada abad ke-19 dan ke-20, banyak negara Barat mulai melakukan sunat untuk alasan kebersihan dan medis. Beberapa organisasi kesehatan dan profesional seperti American Academy of Pediatrics (AAP) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), mendukung prosedur ini sebagai langkah preventif untuk mencegah berbagai penyakit. (1)
Manfaat Sunat Berdasarkan Bukti Ilmiah
Sunat pada bayi laki-laki memiliki berbagai manfaat kesehatan yang didokumentasikan dengan baik dalam literatur medis. Salah satu manfaat utama adalah pengurangan risiko infeksi saluran kemih (ISK). Penelitian menunjukkan bahwa bayi laki-laki yang disunat memiliki risiko lebih rendah terkena ISK dibandingkan dengan yang tidak disunat. ISK yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal permanen. Selain itu, sunat juga mengurangi risiko penyakit inflamasi seperti balanitis dan balanopostitis yang sering terjadi pada anak laki-laki yang tidak disunat.
Manfaat lainnya termasuk pencegahan phimosis, yaitu kondisi di mana kulit kepala penis tidak dapat ditarik dengan mudah, yang bisa menyebabkan rasa sakit dan kesulitan saat ereksi. Sunat juga menurunkan risiko kanker genital pada pria dan kanker serviks pada wanita, yang berhubungan dengan infeksi human papillomavirus (HPV). Penelitian menunjukkan bahwa sunat mengurangi risiko infeksi HPV dan penularannya kepada pasangan seksual. (1)
Rekomendasi Terkait Sunat Laki-Laki pada Usia Bayi
Berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang ada, banyak organisasi medis internasional, seperti AAP dan CDC, merekomendasikan agar sunat dilakukan pada bayi laki-laki. Rekomendasi ini didasarkan pada analisis risiko dan keuntungan yang menunjukkan bahwa manfaat kesehatan yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan dengan risiko komplikasi, yang sebagian besar bersifat ringan dan dapat diatasi dengan mudah. Oleh karena itu, sunat pada usia bayi dapat dianggap sebagai langkah pencegahan yang aman dan efektif untuk mencegah berbagai penyakit yang berkaitan dengan preputium.
Rekomendasi Usia untuk Sunat
Berdasarkan bukti ilmiah yang ada, usia terbaik untuk melakukan sunat adalah pada usia bayi, yakni dalam 1-2 bulan pertama kehidupan. Prosedur ini lebih mudah dilakukan pada bayi karena mereka lebih kecil dan kurang aktif dibandingkan anak yang lebih besar. Karena dari itu, pemulihan juga menjadi cenderung lebih cepat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sunat di usia dini memberikan perlindungan maksimal terhadap ISK, fimosis, serta beberapa penyakit menular seksual (PMS). (1) Menunda prosedur hingga usia yang lebih tua bisa menyebabkan komplikasi yang lebih tinggi, seperti infeksi atau kebutuhan untuk intervensi bedah yang lebih besar.
Namun, di sejumlah negara termasuk Indonesia, praktik sunat pada anak laki-laki lebih sering dilakukan ketika usia lebih besar sebagai simbol peralihan dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan. Oleh karena itu, orang tua perlu mendapatkan informasi yang akurat dan komprehensif mengenai manfaat medis sunat pada usia dini, komplikasi yang dapat terjadi, serta metode yang dapat dilakukan untuk mencegah komplikasi-komplikasi tersebut agar bisa membuat keputusan yang tepat terkait pemilihan waktu sunat pada anak laki-laki mereka. (3)
Kesimpulan dan Penutup
Sunat laki-laki pada usia bayi bukan hanya tradisi atau pilihan agama, tetapi juga merupakan tindakan medis yang terbukti memiliki berbagai manfaat kesehatan. Sunat pada usia dini membantu mengurangi risiko infeksi saluran kemih, mencegah penyakit kulit pada penis, serta menurunkan risiko infeksi menular seksual dan kanker genital.
Dokter anak perlu memberikan edukasi yang adekuat kepada orang tua agar mereka dapat membuat keputusan yang tepat untuk kesehatan anak mereka. Sunat pada usia bayi adalah langkah preventif yang aman dan efektif, yang memberikan perlindungan jangka panjang terhadap berbagai masalah kesehatan urogenital anak anak.
Daftar Pustaka
27 Jul 2022
9 Nov 2023
29 Jan 2024
5 Mei 2025