Perhatikan Hal Ini saat Memilih Gendongan Bayi!
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Gendongan, Menggendong, Tips
Posisi menggendong bayi merupakan hal penting yang perlu MomDad perhatikan. Agar si Kecil nyaman saat digendong, MomDad perlu memperhatikan beberapa hal saat memilih gendongan yang tepat. Apa aja sih yang sebaiknya diperhatikan saat membeli gendongan bayi? Simak tipsnya di bawah, yuk!
Apa yang harus diperhatikan saat memilih gendongan?
Sebelum memilih gendongan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Keamanan gendongan. Gendongan harus memiliki tali pengaman untuk mencegah bayi merosot atau merangkak ke keluar gendongan, sandaran kepala harus kokoh dan diberi bantalan untuk mencegah terjadinya benturan, gendongan harus disesuaikan dengan berat badan dan ukuran tubuh bayi, pastikan gendongan cukup panjang agar bagian punggung tersangga dengan baik, dan bukaan tungkai bawah tidak terlalu besar agar bayi tidak “tergelincir” keluar. Indonesia sendiri belum memiliki standar aman untuk gendongan bayi, namun MomDad dapat memilih gendongan yang sudah memenuhi European Standard EN 13209-2:2005 atau US standard ASTM F2236-08.
Posisi pinggul aman. Kaki bayi harus terbuka dan seperti menunggangi badan penggendong, posisi bokong lebih rendah dari lutut, paha dan bokong tertopang dengan baik seperti gambar di bawah ini.
Hindari membedong bayi saat menggendong. Posisi pinggul harus aman agar mencegah terjadinya developmental dysplasia of the hip (DDH). Menggendong bayi dengan posisi kedua kaki di dalam gendongan jenis sling, misalnya seperti dibedong, meningkatkan resiko DDH dan tidak direkomendasikan digunakan pada bayi di bawah usia 6 bulan.
Kemudahan pemakaian. Beberapa gendongan yang menggunakan kain pengikat (baby wrap) sulit dikenakan karena memerlukan teknik khusus yang harus dikuasai, yang akan berdampak pada “keamanan” gendongan. Idealnya gendongan harus dapat dikenakan oleh MomDad secara mandiri dan apabila ada tali pengaman yang harus dikencangkan maka dapat dilakukan dengan satu tangan.
Cobalah gendongan terlebih dahulu. MomDad bisa mencoba gendongan tanpa dan dengan bayi. Usahakan untuk memilih gendongan yang memiliki tali pengikat lebar di area bahu dan perut MomDad agar beban bayi dapat terdistribusi di area yang lebih luas dan menghindari nyeri saat digunakan.
Cek apakah bayi dapat bergerak. Saat digendong, pastikan bayi dapat menggerakkan kepala, lengan, dan kakinya.
Pilih bahan kain yang kuat. Saat memilih gendongan, pilihlah gendongan dengan kain yang cukup kuat dan memiliki pengaman di setiap sisinya untuk menjaga keamanan bayi.
Cek kantung atau resleting. Saat memilih gendongan, pertimbangkan adanya kantung atau resleting untuk memudahkan Mom membawa barang-barang selama perjalanan.
Periksa logam atau aksesori tajam. Pastikan juga apakah terdapat logam atau aksesori tajam di area sekitar wajah bayi untuk menghindari bayi terluka.
Cek gendongan secara berkala. Penting untuk melakukan pengecekan secara berkala pada gendongan untuk melihat apakah ada tali pengikat yang kendur atau jahitan yang robek.
Hal yang perlu perhatian saat menggendong bayi
Setelah mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan saat memilih gendongan, MomDad juga perlu memahami cara menggendong bayi yang tepat, di antaranya:
Jangan gunakan gendongan yang berstruktur (framed carriers), contohnya menggunakan hip seat sebelum bayi mencapai usia 4-5 bulan karena tonus leher bayi belum kuat dan beresiko meningkatkan trauma leher. Selain itu, MomDad juga perlu menghindari menggunakannya di tempat duduk bayi karena berpotensi terbalik dan meningkatkan resiko cedera bayi.
IHDI merekomendasikan menggendong bayi menghadap MomDad pada 6 bulan pertama karena merupakan periode pertumbuhan pinggul paling pesat, serta merupakan posisi yang paling mudah bagi MomDad untuk memantau kondisi bayi dalam gendongan. Ingat TICKS untuk memastikan bayi aman dalam gendongan. Apa itu TICKS?
T: Tight → Gendongan harus cukup ketat dengan posisi bayi tegak dan kepala bayi mencapai dagu penggendong. Karena gendongan yang terlalu kendur dapat menyebabkan bayi tertekuk dan beresiko menghambat pernapasan bayi.
I: In view at all times → MomDad harus selalu dapat melihat wajah bayi saat menunduk. Pastikan wajah bayi, hidung, dan mulutnya tidak tertutup gendongan atau badan MomDad.
C: Close enough to kiss → Bayi harus berada cukup dekat dengan dagu, sehingga MomDad dapat dengan mudah mencium kepala bayi.
K: Keep chin off the chest → Pastikan dagu bayi terangkat dan tidak menempel ke tubuhnya. Bayi tidak boleh dalam posisi menekuk karena mengakibatkan dagunya menempel ke dada dan dapat menghambat jalan pernapasan. Periksa secara berkala karena kondisi tersebut dapat terjadi tanpa bayi mengeluarkan suara atau gerakan apapun.
S: Supported back → Punggung bayi harus tersangga di posisi netral dengan dada dan perut bayi menempel ke tubuh MomDad. Saat membungkuk, topang punggung bayi dengan satu tangan dan usahakan untuk tidak menunduk dari pinggang namun dengan gerakan berjongkok.
Itulah panduan dalam memilih gendongan bayi serta cara yang baik dalam menggendong bayi. Yuk, lebih selektif lagi dalam memilih gendongan untuk si Kecil, agar ia merasa nyaman dan aman!
Referensi:
- Cronan KM. Choosing safe baby products: carriers. https://kidshealth.org/en/parents/products-backpacks.html#catfamily
- Baby carriers, slings, and backpacks: safety guide. https://raisingchildren.net.au/newborns/safety/equipment-furniture/baby-carrier-sling-safety
- International Hip Dysplasia Institute. (n.d.). Babywearing. https://hipdysplasia.org/baby-wearing/
- International Hip Dysplasia Institute. (n.d.). Baby Carriers and Other Equipment. https://hipdysplasia.org/baby-carriers-other-equipment/