Dukung Tumbuh Kembang Anak dengan Cukupi Kebutuhan Zat Besi
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Zat Besi, Nutrisi
Zat besi memiliki peran krusial dalam nutrisi anak karena mendukung pembentukan sel darah merah, memberikan oksigen ke seluruh tubuh, dan mendukung fungsi otak serta sistem kekebalan tubuh. Kekurangan zat besi pada anak dapat berdampak negatif pada pertumbuhan, perkembangan kognitif, daya tahan tubuh, dan kesehatan secara keseluruhan. Apabila zat besi anak terpenuhi, maka ia akan mendapatkan berbagai manfaat penting, di antaranya:
- Zat besi berfungsi untuk membantu pembentukan sel darah merah yang akan mengalirkan nutrisi maupun oksigen ke seluruh organ tubuh termasuk otak [1,2].
- Zat besi juga merupakan komponen penting dari berbagai protein dan enzim yang bertugas untuk metabolisme selular, termasuk yang berkaitan dengan transpor oksigen dan penyimpanan, dan penghasil energi [1,2].
- Zat besi memiliki peran dalam perkembangan kognitif anak. Defisiensi zat besi yang terjadi pada intrauterine atau di awal kehidupan dapat mempengaruhi perkembangan kognitif anak karena otak anak mengalami perkembangan paling pesat pada 2 tahun pertama kehidupan [3].
- Pembentukan neurotransmitter (senyawa kimia dalam tubuh yang berperan dalam komunikasi sel saraf dengan sel saraf lain, sel otot, kelenjar, dan sel lain dalam tubuh) seperti dopamine, norepinefrin, epinefrin dan 5-hidroksitriptamin yang berperan dalam emosi, atensi, reward, pergerakan dan berbagai fungsi lain [4].
Zat besi sangat memengaruhi hemoglobin yang menjadi komponen penting dalam pembentukan sel darah merah. Saat dilahirkan, bayi memang sudah memiliki cadangan zat besi yang diperoleh dari ibunya. Di enam bulan pertama, bayi mendapatkan zat besi dari ASI yang diberikan ibu. Oleh karena itu, Mom perlu mengonsumsi banyak makanan yang kaya akan zat besi untuk mencukupi kebutuhan bayinya. Setelah enam bulan, penting bagi orang tua untuk memperhatikan asupan zat besi dalam MPASI.
Kebutuhan zat besi yang perlu dipenuhi bayi sesuai usia, yaitu:
- Usia 0–6 bulan: 0,3 mg zat besi per hari
- Usia 7–11 bulan: 7–11 mg zat besi per hari
- Usia 1–3 tahun: 7 mg zat besi per hari
Memenuhi kebutuhan zat besi yang paling baik adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Makanan yang mengandung sumber zat besi paling tinggi adalah daging berwarna merah (daging). Sayuran hijau juga mengandung zat besi yang tinggi tetapi hanya diserap sekitar 3-8% dibandingkan dengan sumber hewani yang diserap sebesar 23%.
Itu dia peran zat besi untuk tumbuh kembang si Kecil. Jadi, penting bagi MomDad untuk memberikan makanan yang mengandung zat besi agar nutrisi sehari-hari si Kecil terpenuhi.
Referensi:
- Canadian Paediatric Society. (2019). Iron Needs of Babies and Children. In Caring for Kids. Retrieved from: https://caringforkids.cps.ca/handouts/pregnancy-and-babies/iron_needs_of_babies_and_children
- Division of Nutrition, Physical Activity, and Obesity, National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion (November 16, 2021). Retrieved from: https://www.cdc.gov/nutrition/InfantandToddlerNutrition/vitamins-minerals/iron.html
- McCann S, Perapoch Amadó M, Moore SE. The Role of Iron in Brain Development: A Systematic Review. Nutrients. 2020 Jul 5;12(7):2001. doi: 10.3390/nu12072001. PMID: 32635675; PMCID: PMC7400887
- Hare D, Ayton S, Bush A, Lei P. A delicate balance: iron metabolism dan diseases of the brain. Front. Aging Neurosci., 18 July 2013 Sec. Neuroinflammation and Neuropathy Volume 5 - 2013