Perhatikan 5 Hal Ini Saat Memberikan Sufor pada Bayi
Author: Marisha A
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Susu Formula, Sufor, Tips
Susu formula (sufor) kerap menjadi solusi bagi banyak ibu yang mengalami kesulitan produksi ASI. Selain mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi, susu formula juga mudah didapatkan dan praktis. Namun, pemberian sufor pada bayi ternyata enggak boleh sembarangan lho, MomDad! Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, simak artikelnya, yuk!
Cara menakar sufor
Susu formula standar perlu dilarutkan sesuai aturan dari pabriknya. Umumnya setiap 1 sendok takar harus dilarutkan dalam 30 ml air. Pemberian susu formula yang terlalu kental atau terlalu encer berpotensi menimbulkan masalah pada bayi, mulai dari intoleransi, konstipasi, hingga gangguan pertumbuhan berupa kenaikan berat badan yang tidak adekuat.
Cara mencampur sufor
Susu formula bubuk merupakan produk yang tidak steril dan ada kemungkinan terkontaminasi bakteri Enterobacter sakazakii dan Salmonella dari proses pembuatan maupun penyiapan susu formula di rumah. Kedua kuman tersebut dapat bertahan hidup dalam waktu yang lama pada sediaan susu formula bubuk.
Kesalahan tersering orang tua dalam mencampurkan susu formula adalah memasukkan sufor ke dalam botol kemudian baru menuang airnya, terkadang bahkan menggunakan air panas dari dispenser. Hal ini tidak dapat memastikan kuman-kuman tersebut mati dalam proses penyiapan susu formula sebelum dikonsumsi bayi.
Penyiapan susu formula yang tepat adalah memasukkan air terlebih dahulu ke dalam botol, baru kemudian memasukkan susu formula dan mencampurnya dengan gerakan mengocok pelan atau memutar pelan, hingga seluruh sufor larut.
Kebersihan peralatan menyusu bayi
Mom harus memastikan peralatan susu bayi dalam keadaan steril dan bersih. Cucilah tangan Mom menggunakan air dan sabun sebelum membersihkan dan mensterilkan peralatan. Jika memungkinkan, wadah atau tempat pencucian peralatan juga dapat dipisahkan dari bak cuci dapur pada umumnya.
Peralatan yang harus dicuci termasuk botol, sendok, tutup botol, dot silikon, hingga cangkir/cup feeder. Cuci peralatan tersebut dalam air sabun panas. Pastikan juga untuk membersihkan area sekat atau bagian dasar botol dari sisa susu. MomDad dapat menggunakan alat steril komersial atau dengan merebus peralatan dalam panci besar untuk steril, serta menjaga agar panci tetap tertutup hingga peralatan ingin digunakan.
Setelah itu, dinginkan sekitar 30 menit agar suhu mencapai 70 derajat Celcius. Mom dapat mengalirkan botol di bawah air keran untuk mempercepat proses pendinginan, atau dengan merendamkan botol di mangkuk berisi air suhu kamar. Setelah didinginkan, sufor dapat dimasukkan ke dalam botol dan dicampurkan. Dinginkan susu formula sebelum diberikan kepada bayi untuk mencegah lepuh pada mulut bayi.
Jangan self-diagnose!
Saat menjumpai reaksi tertentu dalam pemberian sufor seperti ruam, diare, konstipasi, muntah atau gumoh berulang, tak sedikit orang tua melakukan self-diagnose dan mengira anaknya memiliki alergi terhadap susu formula tertentu. Padahal, gejala-gejala yang umum terjadi perlu dievaluasi penyebabnya secara saksama dan tidak selalu disebabkan oleh alergi.
Orang tua sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mencari penyebab keluhan bayi. Apabila harus diganti, dokter dapat memberikan rekomendasi susu formula yang tepat sesuai dengan penilaian terhadap kondisi bayi.
Waktu menyimpan sufor
Susu formula harus segera digunakan dalam 2 jam setelah dilarutkan dan tidak boleh disimpan apabila susu tidak dihabiskan oleh bayi. Pastikan usia simpan susu formula tidak melebihi 2 jam sebelum diberikan kepada bayi.
Yuk, ingat 5 hal di atas saat menyiapkan sufor untuk si Kecil!
MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di Forum MPASI & Laktasi! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.