primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Si Kecil Terlanjur Salah Tekstur MPASI? Ketahui Cara Mengatasinya di Sini!

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A

Topik: MPASI

MPASI atau makanan pendamping ASI biasanya sudah dikenalkan saat bayi memasuki usia 6 bulan. Nah, untuk memberikan ASI pada si Kecil, MomDad perlu memperkenalkan secara bertahap. Misalnya, memberikan MPASI yang bertekstur lembut pada awal bayi memulai MPASI.

Kemudian, bayi boleh naik tekstur saat usianya 7 bulan ke atas. Ketentuan ini juga perlu disesuaikan dengan kemampuan si Kecil dalam mengunyah, menelan, dan mencerna makanan. Namun, kalau ia sudah terlanjur salah tekstur gimana ya? Yuk, simak penjelasan berikut ini!

Apa dampak bayi terlanjur salah tekstur MPASI?

Kesalahan tekstur pada pemberian MPASI dapat merujuk pada 2 kemungkinan nih MomDad, bisa karena terlalu encer/lembut atau terlalu kasar/kental. Pemberian MPASI sesuai dengan tekstur yang dianjurkan penting karena mempertimbangkan kesiapan oromotor bayi dalam mengolah tekstur makanan. 

Periode usia 6-9 bulan adalah periode emas memperkenalkan berbagai makanan baru. Pada periode ini anak terbuka dan penasaran terhadap berbagai makanan, bahkan terkadang semua benda pun ikut masuk mulut. 

Oleh karena itu, pada periode ini kita harus bisa mengenali sinyal bayi untuk memenuhi rasa penasaran bayi terhadap makanan baru. Di samping itu, periode ini adalah periode belajar, sehingga dibutuhkan stimulasi tekstur MPASI agar kemampuan oromotor semakin terasah.    

Anak yang terus diberi makanan halus cenderung susah makan atau menolak makanan baru di atas usia 1 tahun. Apabila tekstur yang diberikan terlalu kental atau kasar maka anak akan sering gagging karena kesulitan mengolah tekstur tersebut. Gagging yang berlebihan dapat mengganggu mood anak saat belajar makan. 

Apa yang seharusnya orang tua lakukan jika si Kecil salah tekstur MPASI?

Pada prinsipnya, tekstur MPASI yang diberikan harus disesuaikan dengan keterampilan oromotor anak. Tekstur MPASI dibagi mulai dari bubur halus (biasanya diblender atau disaring) dan bubur kasar (tanpa disaring atau diblender, dan dengan jumlah air yang lebih sedikit). Kedua tekstur ini diperkenalkan bertahap, dari halus menjadi semakin kasar, pada rentang usia 6-9 bulan. 

Pada usia sekitar 7-8 bulan bayi juga bisa mulai diperkenalkan dengan tekstur finger food atau makanan yang bisa dia genggam sendiri. Makanan ini bisa digenggam oleh bayi tetapi harus bisa segera menjadi lembek ketika terkena air ludah sehingga tidak menimbulkan risiko tersedak, karena pada usia ini sangat mungkin bayi belum mampu mengunyah dengan baik.

Nasi tim (bentuk semakin menyerupai nasi lembek) dan makanan yang dicincang halus (minced) atau dicincang kasar (chopped) secara bertahap dapat diberikan pada usia 9-12 bulan. Pada usia 12 bulan anak diharapkan telah mampu menerima makanan keluarga seperti nasi dengan lauk yang dipotong kecil-kecil sesuai dengan kemampuan oromotor anak. 

Jika si kecil sudah terlanjur terlambat mengenal tekstur dan masih mengonsumsi makanan lembek, misalnya pada usia di atas 1 tahun, harus dilakukan transisi secara bertahap, meskipun hal ini tidak selalu mudah. 

MomDad dapat memulai dengan memperkenalkan tekstur yang lebih padat pada 1-2 suapan pertama. Kemudian, jika anak mau menerima tekstur tersebut, dapat dilanjutkan dengan mengonsumsi tekstur yang lebih padat tersebut. Durasi transisi ini harus disesuaikan dengan penerimaan anak. Yang perlu diperhatikan, jangan pernah memaksa anak untuk makan karena akan menimbulkan trauma makan yang di kemudian hari akan berisiko mempersulit praktik pemberian makan pada anak

Nah, itu dia cara menaikkan tekstur MPASI yang bisa dilakukan MomDad kalau si kecil salah tekstur. Selamat mencoba, MomDad!

Jika ingin tahu tips menarik seputar tumbuh kembang lainnya, MomDad bisa membaca artikel di aplikasi PrimaKu atau website primaku.com. Jangan lupa juga follow Instagram dan TikTok PrimaKu, ya!

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: