Waspada, di Usia Ini Anak Biasanya Menolak Makan!
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: MPASI, Menolak Makan
Di artikel sebelumnya, kita sudah membahas tentang bahaya yang akan terjadi jika anak nggak mau makan. Anak yang susah makan dapat menyebabkan pertumbuhannya terhambat karena nutrisi yang tidak terpenuhi. Selain itu, anak juga akan mudah terserang penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya tidak bekerja dengan baik akibat kurangnya asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Biasanya, di usia berapa sih anak mulai nggak mau makan dan kapan MomDad perlu khawatir?
Usia anak mulai susah makan
Akan ada waktu saat anak mengalami suatu fase di dalam perjalanan perkembangan normalnya, biasanya pada usia sekitar 1-3 tahun, yang disebut dengan food neophobia. Food neophobia merupakan bagian dari fase perkembangan normal anak. Pada fase ini, si Kecil akan cenderung menolak makanan baru.
Sebenarnya, fase food neophobia merupakan proses mekanisme evolusi survival yang menguntungkan untuk membantu anak menghindari mengkonsumsi substansi beracun saat ia sudah memiliki kemampuan mobilitas yang baik dan bisa memilih makanannya sendiri tanpa pengawasan MomDad. Perilaku ini akan mencapai puncaknya pada usia sekitar 2-6 tahun. Kondisi ini seharusnya akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia anak dan akan relatif stabil pada titik terendah pada usia dewasa.
Kapan MomDad perlu khawatir?
Food neophobia dapat menjadi penolakan berkepanjangan dan konsisten terhadap makanan tertentu yang menimbulkan masalah makan yang disebut sebagai food preference. Food preference memiliki spektrum, mulai dari picky eater hingga selective eater.
Picky eater didefinisikan sebagai anak yang menolak makanan tertentu atau pilih-pilih makanan, namun masih mengkonsumsi minimal satu macam dari setiap kelompok makanan, yaitu karbohidrat, protein, sayur, atau buah. Bukan hanya itu, anak picky eater biasanya juga akan menolak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup serta menolak rasa atau tekstur makanan tertentu.
Sedangkan selective eater adalah anak yang menolak semua jenis makanan dalam kelompok makanan tertentu, misalnya anak menolak untuk makan semua makanan sumber protein.
Picky eater masih bisa merupakan fase normal perkembangan anak, namun selective eater merupakan kondisi patologis. Anak yang selective eater dapat beresiko mengalami malnutrisi karena hilang nutrisi dari salah satu golongan makanan tertentu, baik itu makronutrien maupun mikronutrien. Selain itu, selective eater merupakan kondisi yang sering terjadi pada gangguan perilaku, seperti autistic spectrum disorder, post traumatic feeding disorder, gangguan menelan, keterlambatan oromotor, dan kelainan saluran cerna.
Apabila si Kecil susah makan, MomDad mungkin bisa melakukan konsultasi lebih di Forum Tanya Dokter agar mendapatkan solusi tepat langsung dari ahli.
Sumber foto: iStock
Referensi:
Rekomendasi tatalaksana masalah makan pada anak dan balita. IDAI. 2014. UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.