primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Payudara Lembek Saat Menyusui, Apakah Tanda Tidak Ada ASI?

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A

Topik: ASI , Menyusui, Ibu Menyusui

Setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. Mulai dari masa kehamilan, menyusui, hingga anak dewasa nantinya. Namun, di tengah perjuangan Mom, pasti ada saja komentar buruk mengenai hal tersebut.

Misalnya saja saat masa menyusui. Kalau payudara lembek yang katanya tidak ada ASI. Mom mungkin mulai berpikir apakah bayi cukup ASI atau cara ASI booster? Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, yuk simak penjelasan mengenai payudara lembek saat menyusui berikut ini!

Penyebab payudara lembek saat menyusui

pexels-mart-production-7491259 (2).jpg

Payudara akan terasa lebih lembek saat “isi” payudara berkurang. Arti hal ini bagi seorang ibu menyusui adalah ketika menyusui berjalan lancar dan bayi dapat mengosongkan payudara dengan efektif maka payudara akan terasa lebih lembek setelah sesi menyusui selesai.

Pada minggu-minggu pertama proses menyusui, payudara akan sering terasa lebih kencang, penuh dan bahkan pada beberapa ibu dapat “meluap” dan membasahi pakaian ibu ketika tidak disusukan ke bayi. Hal ini merupakan hal yang normal karena pada minggu-minggu awal menyusui, tubuh ibu sedang menjajaki berapa volume ASI yang harus dihasilkan untuk mencukupi kebutuhan bayi. 

Namun, setelah 6-12 minggu proses menyusui, ibu mungkin mulai merasakan bahwa payudara tidak sekencang sebelumnya. Hal ini tidak berarti bahwa ASI ibu berkurang, melainkan karena tubuh ibu sudah dapat menyesuaikan antara “supply” atau pasokan ASI dengan “demand” atau kebutuhan bayi.

Artinya, ASI Mom sudah bisa memenuhi kebutuhan ASI bayi dan merupakan pertanda baik bagi seorang ibu menyusui. Selain itu, bayi juga jadi tidak mudah tersedak saat menyusui karena supply and demand-nya sudah seimbang.

Hal-hal yang membuat produksi ASI tidak keluar

close-up-intimate-moment-mother-lactating-her-newborn-son-scene-innocence-protection-family-motherhood-lifestyle-concept_176420-12220.jpg

Produksi ASI menganut prinsip supply and demand, yang artinya, ASI akan diproduksi seiring kebutuhan bayi. Semakin sering Mom mengosongkan payudara, baik dengan menyusui bayi maupun dengan memompa, maka produksi ASI akan semakin terangsang. Namun, meskipun memompa ASI juga dapat merangsang produksi ASI, stimulasinya tidak sekuat menyusu langsung

ASI sejatinya tidak pernah benar-benar “kosong”, karena ASI selalu diproduksi di dalam payudara ibu. Namun, payudara yang “kosong” akan memberi sinyal agar produksi ASI lebih cepat, sedangkan payudara yang “penuh” akan memberi sinyal agar produksi ASI diperlambat. Sehingga, jika pengosongan payudara tidak adekuat, maka ASI yang dihasilkan semakin lama akan semakin sedikit.

Cara agar produksi ASI tetap lancar

istockphoto-1178789300-170667a(8).jpg

Karena kunci produksi ASI adalah prinsip supply and demand, maka semakin sering ibu mengosongkan payudara, ASI pun akan semakin sering diproduksi. Hal yang dapat dilakukan untuk memastikan pengosongan payudara adekuat diantaranya:

  • Memastikan bayi menyusu dengan efektif
  • Gunakan bantuan pijatan payudara untuk mengosongkan payudara secara sempurna
  • Tawarkan bayi untuk menyusu pada kedua payudara, biarkan bayi menyelesaikan menyusu pada satu payudara terlebih dahulu sampai benar benar 'kosong', sebelum menawarkan payudara sebelahnya
  • Apabila bayi tidak dapat mengosongkan payudara secara sempurna maka ibu dapat memompa payudara hingga benar-benar 'kosong'.

Nah, sekarang Mom enggak perlu khawatir lagi mengenai payudara yang lembek, ya.  Yang terpenting adalah Mom bisa menyusui si Kecil hingga genap 2 tahun dan memberikan nutrisi yang lengkap buat si Kecil. 

Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar ASI? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!

Sumber foto: Freepik

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: