primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Demam Anak Naik Turun, Apa yang Mesti MomDad Lakukan?

Author: Marisha A

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A

Topik: Demam, Kesehatan Bayi, Kesehatan, Sakit

Demam merupakan respon tubuh terhadap rangsangan yang datang dari luar atau dalam. Demam merupakan reaksi normal tubuh yang bermanfaat melawan kuman. Di masa anak-anak, demam paling sering terjadi dan membuat para orang tua merasa khawatir. Lalu, apa yang perlu orang tua lakukan jika demam anak naik turun?

Penyebab demam

Demam memiliki berbagai penyebab, salah satunya adalah infeksi, baik oleh virus, bakteri, jamur atau patogen lain. Penting diingat bahwa meskipun salah satu penyebab demam adalah infeksi, namun demam tidak identik dengan infeksi.

Tingginya demam tidak selalu menandakan beratnya penyakit. Penggunaan baju yang tebal atau membedong pada udara yang panas dapat meningkatkan suhu tubuh di atas normal, namun tidak terlalu tinggi. Demam juga dapat ditemui setelah anak pasca imunisasi. Pada sebagian besar anak, demam dapat diobservasi di rumah.

Cara menurunkan demam anak

mother-checking-body-temprature-thremoeter.jpg

Penurunan suhu tubuh dapat dibantu dengan penggunaan obat penurun panas (antipiretik), terapi fisik (nonfarmakologi) seperti istirahat baring, kompres hangat, dan banyak minum.

  • Obat Penurun Panas (Antipiretik)

Penggunaan obat penurun panas bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh dan membuat anak merasa lebih nyaman, namun tidak efektif untuk mencegah kejang demam. Parasetamol merupakan pilihan pertama untuk menurunkan demam dan menghilangkan nyeri.

Kombinasi dua antipiretik parasetamol dan ibuprofen secara selang seling setiap 4 jam tidak terbukti secara ilmiah memiliki efek antipiretik/analgetik yang lebih kuat dibanding penggunaan satu macam antipiretik. Indikasi utama pemberian obat penurun panas adalah membuat anak merasa nyaman dan mengurangi kecemasan orang tua, bukan menurunkan suhu tubuh.

Pemberian obat penurun panas diindikasikan untuk anak demam dengan suhu 38°C (pengukuran dari lipat ketiak). Dengan menurunkan suhu tubuh maka aktivitas dan kesiagaan anak membaik, dan perbaikan suasana hati (mood) dan nafsu makan juga semakin membaik.

  • Kompres air hangat (Tepid sponging)

Tepid merupakan suatu kompres/sponging dengan air hangat. Penggunaan kompres air hangat di lipatan ketiak atau lipatan selangkangan (inguinal) selama 10-15 menit akan membantu menurunkan panas dengan cara mengeluarkan panas lewat pori-pori kulit melalui proses penguapan.

Jika dokter dan orang tua merasa kompres diperlukan, misalnya suhu tubuh meningkat lebih dari 40°C, yang tidak respon obat penurun panas, maka penting untuk memberikan obat penurun panas terlebih dahulu untuk menurunkan pusat pengatur suhu di susunan saraf otak bagian hipotalamus, kemudian dilanjutkan kompres air hangat.

Kapan orang tua harus khawatir?

mother-checking-fever-her-daughter-bedroom.jpg

Umumnya, orang tua perlu segera membawa anak ke dokter jika anak mengalami kondisi seperti berikut:

  • Usia anak kurang dari 3 bulan tanpa memandang keadaan anak secara umum
  • Anak usia 3-36 bulan yang demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya
  • Anak usia 3-36 bulan dengan demam yang tinggi (lebih dari 39°C)
  • Anak semua usia yang suhunya lebih dari 40°C
  • Anak semua usia dengan kejang demam
  • Anak semua usia yang demam berulang lebih dari 7 hari walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja
  • Anak semua usia dengan penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, lupus, penyakit ginjal
  • Anak yang demam disertai ruam

Orang tua juga tidak boleh menunda membawa anak ke rumah sakit jika ditemukan tanda-tanda bahaya, seperti:

  • Tidak merespons atau susah dibangunkan atau tidak bisa bergerak
  • Kesulitan bernafas
  • Bibir, lidah dan kuku nampak kebiruan
  • Ubun-ubun terlihat membonjol atau cekung
  • Ada kekakuan di leher
  • Nyeri kepala hebat
  • Nyeri perut hebat atau muntah-muntah
  • Terdapat ruam atau bintik-bintik berwarna keunguan seperti memar
  • Tidak mau makan atau minum dan terlihat terlalu lemah untuk minum
  • Menangis terus menerus
  • Anak gelisah
  • Posisi tubuh condong ke depan dan tidak dapat mengontrol air liur
  • Buang air kecil menjadi sedikit atau jarang

Yuk, lakukan tips di atas jika si Kecil mengalami demam yang naik turun. Ingat, jangan tunda si Kecil untuk membawanya ke rumah sakit apabila mengalami kondisi seperti di atas, ya.

Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!

Sumber foto: ​Freepik

Referensi:

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Gerakan Bersama Melawan Demam Berdarah
5 Feb 2018
cover
Demam: Kapan Harus ke Dokter?
5 Feb 2018
cover
Bijakkah Periksa Darah Secara Mandiri ketika Anak Demam?
28 Feb 2018
cover
Waspada Demam Berdarah Dengue
28 Feb 2018
cover
Waspadai Demam Zika di Indonesia
5 Mar 2018
cover
Mengenali Demam Tifoid
15 Mar 2018
cover
Ingat Mama, Kenali Tanda-Tanda Demam pada Anak!
13 Mar 2021
cover
Lindungi Keluarga dari Demam Berdarah dengan Cara Ini, MomDa...
22 Apr 2022
cover
Waspada Demam Berdarah pada Bayi dengan Kenali Gejala dan Ca...
15 Jun 2022
cover
Berapa Hari Normalnya si Kecil Demam karena Tumbuh Gigi?
5 Jul 2022
cover
Kenali Kemungkinan Penyakit dengan Gejala Demam dan Ruam Ber...
15 Jul 2022
cover
Hindari Lakukan 5 Hal Ini Saat si Kecil Demam!
5 Okt 2022
cover
Bolehkah Anak Mandi Saat Demam?
12 Okt 2022
cover
Selain Berikan Obat Sirup, Lakukan 5 Hal Ini Saat Anak Demam...
20 Okt 2022
cover
5 Piilihan Essential Oil untuk Bantu Redakan Batpil dan Dema...
24 Okt 2022
cover
Anak Demam, Kapan Orang Tua Perlu Waspada?
28 Nov 2022
cover
Berapa Hari Normalnya Demam pada Anak Berlangsung?
8 Des 2022
cover
Demam Hanya di Kepala Bayi Saja, Kenapa, ya?
12 Jan 2023
cover
Waspada Demam Tinggi pada Anak, Ini Bahayanya!
16 Jan 2023
cover
Ini Pertolongan Pertama yang Perlu Dilakukan Saat si Kecil D...
9 Feb 2023
cover
5 Tips Menurunkan Demam Anak Tanpa Obat
16 Feb 2023
cover
Kiat Mencegah & Menangani Penyebaran Demam Berdarah
6 Apr 2023
cover
Cara Tepat Mengompres Demam, Jangan Keliru!
8 Mei 2023
cover
Gimana Cara Membedakan Heatstroke & Demam?
30 Mei 2023
cover
Manfaat Vaksin Dengue untuk Cegah Demam Berdarah
15 Jun 2023
cover
Bolehkah Anak Tidur Pakai AC saat Demam?
31 Jul 2023
cover
Anak Pasti Demam setelah Imunisasi, Mitos vs Fakta?
25 Agu 2023
cover
Tips Menentukan Suhu Normal & Demam berdasarkan Jenis Termom...
10 Nov 2023
cover
ISPA dan Demam Berulang Berhubungan dengan Gangguan Perkemba...
17 Jan 2024
cover
Main Hujan-hujanan Bikin Anak Demam, Mitos vs Fakta?
19 Jan 2024
cover
Memasuki Musim Pancaroba, Kenali Perbedaan Demam Biasa vs DB...
20 Mar 2024
cover
Ketahui Aturan Pemberian Obat Demam setelah Anak Vaksin
25 Apr 2024
cover
Anak Demam, Kompres Air Dingin atau Hangat? Jangan Sampai Ke...
11 Mei 2024
cover
Membalurkan Bawang Merah sebagai Penurun Demam, Apakah Ampuh...
15 Jun 2024
cover
Hati-hati Telat Penanganan, Ini Gejala Awal Demam Berdarah y...
21 Jun 2024
cover
Do's & Don'ts Penanganan Demam Berdarah pada Anak
21 Jun 2024
cover
Penggunaan Kortikosteroid untuk Demam Berdarah Dengue
28 Jun 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: