Nyeri Perut pada Anak: Perhatikan Red Flags Berikut!
Author: dr. Afiah Salsabila
Topik: Nyeri perut, Red Flag
Nyeri abdomen pada anak bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi, dan mengenali tanda-tanda bahaya (red flags) sangat penting untuk mendapatkan penanganan medis yang cepat. Berikut adalah beberapa red flags yang perlu diwaspadai pada anak dengan nyeri perut serta diagnosis yang mungkin menyebabkan:
1. Nyeri yang tiba-tiba dan parah:
Nyeri abdomen yang muncul secara tiba-tiba dan sangat parah bisa menjadi tanda adanya masalah serius yang memerlukan perhatian medis segera. Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang i.e. USG perlu dilakukan untuk menyingkirkan atau menegakkan apendisitis, penyakit yang perlu dilakukan pembedahan secepatnya. Appendisitis perlu dipikirkan khususnya jika ditunjang dengan nyeri epigastrium yang berpindah ke abdomen kanan bawah dan disertai nyeri tekan pada titik McBurney (terletak pada ⅓ lateral garis yang ditarik dari umbilikus ke Spina Iliaca Anterior Superior).
Diagnosis lain yang perlu diperhatikan adalah torsio testis/ovarium, intususepsi, dan hernia inkarserata. Jika nyeri terjadi secara episodik, maka torsio ovarium, intususepsi, dan konstipasi kemungkinan terjadi. Diagnosis-diagnosis perlu dipertimbangkan berdasarkan gejala-gejala lain yang relevan dan perlu ditegakkan dengan pemeriksaan penunjang.
2. Muntah hijau
Muntah yang hijau dapat menandakan adanya obstruksi usus atau volvulus, khususnya jika muntah terjadi berkali-kali. Jika disertai perdarahan, iskemia akibat obstruksi bisa saja telah terjadi.
3. Demam Tinggi:
Demam tinggi yang menyertai nyeri abdomen dapat menunjukkan adanya infeksi serius atau peradangan dalam tubuh. Jika demam terjadi ketika nyeri abdomen awitan akut, kondisi pada saluran pencernaan yang memerlukan pembedahan seperti apendisitis perlu dicurigai. Jika demam tinggi muncul setelah muntah atau nyeri perut, peritonitis bisa jadi sedang berkembang, terutama jika rebound tenderness juga ada pada pasien.
4. Perubahan warna atau konsistensi tinja:
Perubahan warna atau konsistensi tinja, terutama jika terdapat darah, perlu segera dinilai oleh dokter untuk mendeteksi masalah pada saluran pencernaan. Perubahan konsistensi tinja dapat menjadi lebih cair diare dan dapat menjadi lebih keras pada konstipasi. Diare dan konstipasi dapat terjadi akibat disfungsi saluran cerna. Jika terdapat perdarahan pada tinja dan awitannya akut, gastroenteritis bisa dicurigai. JIka pendarahan terjadi tanpa nyeri, Meckel Diverticulum bisa dicurigai. Namun, jika diare berdarah terjadi secara kronis, disertai nyeri, dan tenesmus (mulas) dan Inflammatory Bowel Disease bisa dipikirkan.
5. Nyeri saat buang air kecil
Jika anak mengalami kesulitan atau nyeri saat buang air kecil, itu bisa menunjukkan masalah pada saluran kemih atau ginjal seperti infeksi pada daerah tersebut. Jika disertai nyeri pinggang, keterlibatan ginjal i.e. pyelonephritis perlu dicurigai. Pada pasien anak perempuan, perlu ditanya jika ada keputihan yang disertai demam, spotting, perdarahan dari jalan lahir,, karena gejala-gejala tersebut dapat menandakan Pelvic Inflammatory Disease (PID)
6. Perubahan Pola Makan atau Penurunan Berat Badan:
Jika anak mengalami penurunan nafsu makan yang signifikan atau kehilangan berat badan tanpa alasan yang jelas, masalah sistemik perlu dipikirkan, misalkan keganasan, terutama jika ada tanda-tanda obstruksi saluran pencernaan dan demam. Perubahan pola makan dan penurunan berat badan juga dapat menandakan masalah pencernaan kronis yang belum diatasi.
Nyeri abdomen dapat terjadi karena berbagai macam penyebab. Tenaga medis, khususnya dokter, perlu mewaspadai diagnosis-diagnosis banding tertentu. Hal ini bisa dilakukan dengan memperhatikan apakah anak memiliki tanda-tanda bahaya (red flags) tertentu yang dapat mengarahkan diagnosis penyakit yang mengancam nyawa dan/atau penurunan kualitas hidup anak.
Referensi:
https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2016/0515/p830.html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537298/
https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Abdominal_pain/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470312/
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499960/