Penting bagi Wanita, Cegah Kanker Serviks dengan Cara Ini!
Author: Dhia Priyanka / dr. Afiah Salsabila
Topik: Vaksinasi, Kanker Serviks
Kanker serviks merupakan keganasan yang terjadi pada mulut rahim (serviks), di mana daerah yang menghubungkan rahim (uterus) dan vagina. Kanker serviks terjadi karena sel normal di mulut rahim berubah menjadi sel kanker. Perubahan sel kanker dapat terjadi dalam waktu 3-30 tahun sampai akhirnya menjadi kanker. Kanker serviks disebabkan oleh infeksi virus human papilloma (HPV). Untuk mendeteksi dini dan mencegah kanker serviks, Mom wajib scroll artikel ini hingga akhir!
Gejala Kanker Serviks
Pada tahap awal dan pra kanker biasanya tidak akan mengalami gejala. Gejala akan muncul setelah kanker menjadi kanker invasif. Secara umum gejala kanker serviks yang sering timbul, antara lain:
- Perdarahan pervagina abnormal
Perdarahan dapat terjadi setelah berhubungan seks, perdarahan setelah menopause, perdarahan dan bercak diantara periode menstruasi, dan periode menstruasi yang lebih lama atau lebih banyak dari biasanya serta perdarahan setelah douching atau pemeriksaan panggul.
- Keputihan
Cairan yang keluar mungkin mengandung darah, berbau busuk dan mungkin terjadi antara periode menstruasi atau setelah menopause.
- Nyeri panggul
Nyeri panggul saat berhubungan seks atau saat pemeriksaan panggul.
- Trias
Berupa pembengkakan ginjal, pembengkakan tungkai, dan nyeri di bagian belakang tungkai kaki merupakan tanda kanker serviks tahap lanjut dengan keterlibatan dinding panggul yang luas.
Penyebab Kanker Serviks
Faktor- faktor yang bisa memicu terjadinya kanker serviks, di antaranya:
- Perilaku seksual
Risiko terkena kanker serviks akan meningkat apabila seorang perempuan memiliki mitra seksual multipel atau sama saja ketika pasangannya memiliki mitra seksual multipel. Selain itu akan sangat berisiko apabila pasangan mengidap kondiloma akuminata.
- Aktivitas seksual dini
Umur pertama kali hubungan seksual merupakan salah satu faktor yang cukup penting. Perempuan yang melakukan hubungan seksual sebelum usia 16 tahun mempunyai risiko lebih tinggi karena pada usia itu epitel atau lapisan dinding vagina dan serviks belum terbentuk sempurna jika melakukan hubungan seksual pada usia tersebut maka akan sangat mudah terjadi lesi atau luka mikro yang akan menyebabkan terjadi infeksi salah satunya oleh virus HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
- Smegma
Smegma adalah substansi berlemak. Smegma biasanya terdapat pada lekukan kepala kemaluan laki-laki yang tidak disunat. Sebenarnya, smegma adalah secret alami yang dihasilkan kelenjar sebaceous pada kulit penis. Namun, ternyata hal ini berkaitan dengan meningkatnya risiko seorang laki-laki sebagai pembawa dan penular virus HPV.
- Perempuan yang merokok
Rokok terbuat dari tembakau dan seperti yang kita ketahui bahwa di dalam tembakau terdapat zat-zat yang bersifat sebagai pemicu kanker baik yang dihisap maupun dikunyah. Asap rokok menghasilkan Polycyclic aromatic hydrocarbons heterocyclic amine yang mutagen dan sangat karsinogen, sedangkan jika dikunyah menghasilkan nitrosamine. Bahan karsinogenik spesifik dari tembakau dijumpai dalam lendir serviks wanita perokok. Bahan ini dapat merusak DNA sel epitel skuamosa dan bersama dengan infeksi HPV mencetuskan transformasi maligna.
Pencegahan Kanker Serviks
Upaya pencegahan kanker serviks dibagi atas pencegahan primer, sekunder dan tersier yang meliputi:
- Pencegahan Primer
Pencegahan primer yang dilakukan melalui vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) untuk mencegah infeksi HPV dan pengendalian faktor risiko. Mom dapat melakukan Booking Vaksin HPV melalui PrimaKu. Pengendalian faktor risiko dengan menghindari rokok, tidak melakukan hubungan seks dengan berganti-ganti pasangan, tidak menggunakan kontrasepsi oral jangka panjang >5 tahun, serta menjalani diet sehat.
- Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder melalui deteksi dini prekursor kanker serviks dengan tujuan memperlambat atau menghentikan kanker pada stadium awal. Pencegahan sekunder dapat dilakukan dengan tes DNA HPV, Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), tes pap smear, pemeriksaan sitology, colposcopy dan biopsy. Pemeriksaan IVA direkomendasikan untuk daerah dengan sumber daya rendah dan diikuti dengan cryotherapy untuk hasil IVA positif.
- Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier dilakukan melalui perawatan paliatif dan rehabilitatif di unit pelayanan kesehatan yang menangani kanker serta pembentukan kelompok survival kanker di masyarakat.
Pencegahan kanker serviks melibatkan kombinasi dari vaksinasi HPV, skrining rutin, penghindaran faktor risiko, pengelolaan kesehatan umum, dan edukasi. Dengan langkah-langkah ini, risiko terkena kanker serviks dapat Mom kurangi secara signifikan.
Referensi: