Penting Diketahui, Ini Kondisi Pasien Hepatitis Akut Misterius Sebelum Meninggal Dunia
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A
Topik: Hepatitis Akut, Hepatitis
Berdasarkan data yang diumumkan oleh Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A (K) pada Youtube live bersama Kemenkes RI beberapa waktu lalu, diketahui bahwa penyakit hepatitis sudah banyak terjadi di Indonesia. Namun, khusus hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya ini, bukan disebabkan oleh hepatitis A, B, C, dan E. Apalagi virus ini khusus menyerang anak di bawah usia 16 tahun dan lebih banyak lagi di bawah usia 10 tahun.
Di Indonesia sendiri, sudah ada 3 kasus hepatitis akut yang menyebabkan pasien meninggal dunia. Lantas, seperti apa sih riwayat kondisi pasien? Pemerintah dan Kemenkes RI telah melakukan investigasi kontak terkait kondisi ketiganya.
Investigasi kontak
MomDad mungkin sudah mengetahui bahwa hepatitis akut misterius di Indonesia telah merenggut tiga nyawa, karena ketiga pasien ini datang dalam kondisi stadium lanjut. Masing-masing pasien berusia 2 tahun, 8 tahun, dan 11 tahun. Pasien dengan usia 2 tahun belum divaksinasi COVID-19, sementara pasien yang berusia 8 tahun baru dapat vaksinasi 1 kali, dan pasien usia 11 tahun sudah divaksinasi (ketiganya covid negatif). Setelah dilakukan investigasi kontak mengenai faktor risiko, pada 1 kasus pernah memiliki penyakit lain. Dari Kemenkes RI menambahkan, sampai saat ini ketiga kasus tersebut belum bisa digolongkan hepatitis akut dengan gejala berat, tetapi baru masuk dalam kriteria pending klasifikasi, di mana masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan guna memeriksa adenovirus dan hepatitis E.
Namun, jika dilihat dari faktor-faktor risiko lainnya, tidak ditemukan riwayat anggota keluarga lain yang menderita penyakit hepatitis atau penyakit kuning sebelumnya. Keluhan utama yang diderita pasien adalah dari saluran cerna. Sebelum mengalami kondisi kuning dan dibawa ke rumah sakit, ketiga pasien memiliki keluhan mual, muntah, dan diare yang hebat.
Upaya pemerintah dalam menangani hepatitis akut misterius
Pemerintah telah mengeluarkan surat edaran tentang kewaspadaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya dan meminta tenaga kesehatan (nakes) untuk menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi virus. Selain itu, pemerintah juga sudah menunjuk rumah sakit Suliyanti Saroso dan laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) untuk menjadi laboraturium rujukan spesimen hepatitis akut, karena ada banyak hal yang harus diinvestigasi.
Pemerintah juga mengharapkan seluruh tenaga kesehatan untuk waspada dan siap menghadapi kasus ini bila ada dugaan hepatitis akut. Pihak-pihak kabupaten pun memiliki rujukan utama untuk kasus hepatitis akut.
Semoga MomDad dan keluarga, terutama si Kecil, selalu dalam kondisi sehat, ya. Jika si Kecil mengalami gejala saluran cerna, seperti mual, muntah, sakit perut yang disertai dengan deman ringan, atau diare, sebaiknya langsung dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat agar bisa diperiksa lebih lanjut.
Jika MomDad ingin terus update mengenai kesehatan si Kecil, jangan lupa follow @official.primaku di Instagram, ya.
Sumber foto: iStock