Permasalahan Kulit Bayi yang Paling sering Dijumpai
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso SpA
Topik: Bayi Newborn, Permasalahan Kulit, Cradle Cap, Ruam Popok, Erythema toxicum, Milia, Neonatal Acne
Permasalahan kulit pada bayi newborn merupakan salah satu hal yang paling dikhawatirkan MomDad. Pasalnya, kulit bayi newborn masih sangat lembut dan sensitif mudah sekali terinfeksi bakteri dan mengakibatkan beberapa masalah pada kulit.
Hal ini dapat membuat bayi newborn merasa tidak nyaman. Oleh sebab itu MomDad paham mengenai jenis masalah yang menyerang kulit bayi newborn agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. Nah, berikut ini terdapat beberapa permasalahan kulit pada bayi newborn yang paling umum dijumpai!
Cradle cap
Cradle cap atau yang sering disebut ketombe bayi (dermatitis seboroik) merupakan masalah yang umum dijumpai pada bayi newborn. Namun, penyebab cradle cap belum diketahui secara pasti. Biasanya, cradle cap muncul di daerah yang kaya akan kelenjar minyak, seperti kulit kepala, dan umumnya muncul dalam 3 bulan pertama kehidupan. Cradle cap tidak membutuhkan pengobatan khusus, hanya diperlukan keramas atau mandi secara rutin.
Selain itu, MomDad bisa gunakan petroleum jelly yang dapat membantu menghilangkan kerak. Bila cradle cap berlangsung hingga berbulan-bulan atau gejalanya memburuk, segeralah berkonsultasi dengan dokter anak.
Ruam popok
Iritasi kulit yang ditandai dengan bercak merah meradang pada area bokong, selangkangan dan kelamin bayi. Pada umumnya, ruam popok disebabkan karena adanya paparan kulit terhadap urin dan feses yang didiamkan terlalu lama. selain itu, ruam popok dapat juga disebabkan oleh infeksi jamur, sabun yang tidak cocok, keringat, atau ukuran diapers yang terlalu ketat.
Dalam pencegahannya, MomDad dapat dengan segera mengganti popok atau diapers sesegera mungkin setelah bayi buang air kecil atau besar. Kemudian, keringkan kulit bayi sebelum memakaikan popok yang baru.
Setelah itu, gunakan krim berbahan dasar zink oksida setiap ganti diapers, dan hindari penggunaan bedak , tisu basah, maupun baby wipe yang mengandung pewangi atau alkohol. MomDad juga harus perhatikan ukuran popok agar tidak menyebabkan atau memperparah iritasi.
Erythema toxicum
Bintil-bintil kekuningan dengan kemerahan kulit di sekitarnya. Umumnya muncul di wajah dan badan di hari-hari awal setelah lahir. Sebenarnya, kondisi ini tidak membahayakan bayi dan tidak membutuhkan pengobatan khusus apapun karena akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Milia
Bintil putih berukuran sangat kecil, biasanya akan muncul di area sekitar hidung dan wajah. Milia disebabkan oleh kelenjar minyak yang tersumbat pada bayi baru lahir. Ketika kelenjar minyak bayi sudah membesar dan terbuka setelah usianya menginjak beberapa minggu, milia akan menghilang dengan sendirinya.
Jerawat bayi atau neonatal acne
Masalah kulit ini diduga disebabkan oleh paparan hormon estrogen Mom selama bayi masih di dalam kandungan. Tidak ada pengobatan khusus yang dibutuhkan untuk mengobati neonatal acne ini, karena jerawat bayi juga akan hilang sendiri dalam waktu beberapa minggu hingga bulan.
Itulah beberapa masalah kulit pada bayi newborn yang paling umum dijumpai. Jadi, MomDad tidak perlu khawatir lagi, sebab permasalahan kulit pada bayi newborn di atas bersifat ringan dan tidak memerlukan pengobatan khusus. Semoga membantu.
Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: iStock
Referensi: https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/newborn-skin-101
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.