
Penilaian Kualitas Hidup Anak: Aspek Penting yang Sering Terlewatkan
28 Feb 2018
Author: Sekar Retno Ayu
14 Okt 2024
Topik: Obesitas, Obesitas Pada Balita, Kesehatan Anak, Balita
Kita semua pasti ingin yang terbaik untuk si Kecil, termasuk menjaga kesehatannya. Salah satu masalah yang perlu kita perhatikan adalah obesitas pada balita. Dengan semakin banyaknya anak-anak yang mengalami masalah ini, penting banget untuk MomDad ketahui bagaimana tanda-tanda awalnya agar bisa mencegahnya. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang obesitas pada balita dan cara mencegahnya!
Tanda-tanda Awal Obesitas pada Balita
Pertama-tama, bagaimana sih MomDad bisa tahu kalau si Kecil sudah mulai menunjukkan tanda-tanda obesitas? Beberapa hal yang bisa MomDad perhatikan:
Jika bayi tampak “gemuk” dibandingkan dengan anak-anak seusianya, ini bisa jadi alarm pertama. Selain itu, pengukuran antropometri dapat menunjukkan risiko gizi lebih. Untuk lebih akurat, MomDad bisa cek Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut usia. Seorang anak dapat dianggap obesitas jika:
2. Gejala kesehatan
Coba perhatikan tanda-tanda lainnya, MomDad, seperti mengorok saat tidur, sering terbangun di malam hari, atau mengantuk di siang hari. Selain itu, jika ada riwayat obesitas dalam keluarga, risiko si Kecil juga semakin meningkat.
3. Faktor genetik
Obesitas juga bisa disebabkan oleh faktor genetik. Jika si Kecil memiliki perawakan pendek, retardasi mental, atau bentuk tubuh dismorfik, bisa jadi ini merupakan tanda bahwa perlu konsultasi lebih lanjut.
Apa sih yang Menyebabkan Obesitas pada Balita?
Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dan pengeluaran energi. Kelebihan energi ini bisa disebabkan oleh:
Tahukah MomDad? Lemak memberikan efek termogenesis yang lebih rendah dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Jadi, menjaga keseimbangan asupan gizi yang tepat sangat penting lho, untuk si Kecil.
Bagaimana Cara Mencegah Obesitas Sejak Dini?
Mencegah obesitas pada balita bisa dimulai dari kebiasaan sederhana. Berikut beberapa cara yang bisa MomDad terapkan:
Breastfeeding (menyusui langsung) telah terbukti menurunkan risiko terjadinya obesitas karena proses menyusui mengajarkan bayi membentuk pola makan yang sehat. Bayi akan menyusu ketika lapar dan berhenti ketika kenyang. Bayi yang disusui langsung memiliki kemampuan regulasi yang lebih baik untuk mengelola asupan makanan dibandingkan yang mendapatkan asupan dari botol, sehingga menurunkan risiko obesitas di kemudian hari. Tak hanya obesitas, pemberian ASI juga menurunkan risiko terjadinya diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi pada masa anak maupun saat dewasa.
2. Anjuran pola makan sehat untuk mencegah obesitas, di antaranya:
Untuk bayi yang masih menyusu:
Untuk bayi/anak yang sudah bisa makan:
Selain itu, jaga pola hidup sehat dengan cukup tidur, terapkan pembatasan screen time sesuai usia, dan yang tidak boleh dilupakan adalah MomDad juga harus menjadi teladan dan contoh yang baik dalam menerapkan pola hidup sehat itu sendiri.
Dampak Jangka Panjang Obesitas pada Kesehatan Balita
Obesitas telah menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia. Overweight dan obesitas merupakan faktor risiko berbagai penyakit metabolik seperti diabetes melitus, tekanan darah tinggi, dislipidemia, penyakit jantung dan pembuluh darah, radang sendi dan beberapa jenis kanker.
Berdasarkan data dari International Obesity Taskforce (IOTF) dan WHO, pada tahun 2010, lebih dari 200 juta anak mengalami overweight dan obesitas di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 42 juta anak berusia di bawah 5 tahun termasuk dalam kategori overweight. Ini sangat mengkhawatirkan, karena obesitas di masa kanak-kanak dapat memicu gangguan fisik dan mental, mulai dari masalah ortopedi hingga gangguan tidur dan kecemasan.
Sayangnya, anak-anak yang mengalami obesitas tidak hanya menghadapi masalah saat ini, tetapi juga memiliki risiko yang lebih tinggi untuk tetap gemuk saat dewasa. Jadi, penting bagi kita untuk memperhatikan pola makan dan kebiasaan hidup anak-anak kita sejak dini. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang sehat untuk buah hati kita agar mereka tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia!
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Ketika kurva BB/U atau BB/TB di atas + 1 SD, atau anak tampak "gemuk", dan mengalami kenaikan BB melebihi batasan wajar, yaitu 750 gram - 1000 gram per bulan untuk 0-3 bulan, 600 gram/bulan untuk usia 4-6 bulan, 450 gram per bulan usia 6-9 bulan , dan 220 gram per bulan pada usia 9-12 bulan, serta 150-250 gram per bulan pada anak di atas 1 tahun, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.
Dengan mengetahui tanda-tanda dan cara pencegahan obesitas, MomDad dapat membantu si Kecil tumbuh sehat dan bahagia. Mari kita jaga kesehatan anak-anak dengan baik!
Referensi