Si Kecil Gampang Sakit, Kenapa ya?
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Sakit, Imunitas
Orang tua mana yang tidak sedih kalau melihat anaknya sakit. Demam, batuk, atau pilek, menjadi penyakit yang kerap diderita anak. Pemicunya pun beragam, mulai dari tertular teman sekolah atau keluarga, ataupun kelelahan karena perjalanan, dan lain sebagainya. Kekhawatiran MomDad akan semakin menjadi jika si Kecil berkali-kali sakit, atau durasi sakitnya terasa sangat lama. Sebenarnya, apa sih yang menyebabkan anak gampang sakit?
Terpapar kuman dan virus
Pada umumnya, penyakit yang paling sering dialami anak adalah batuk pilek yang disebabkan oleh virus. Ternyata, virus penyebab anak batuk pilek atau selesma sangatlah banyak, bahkan mencapai 200 jenis.
Anak balita dapat terjangkit batuk pilek sebanyak 7-8 kali per tahun dengan gejala yang dapat berlangsung selama 14 hari atau lebih. Namun, beberapa kondisi dapat mengarahkan kemungkinan adanya defek sistem imun, misalnya: pada anak yang hampir selalu harus dirawat inap ketika sakit; selalu memerlukan pemberian antibiotik intravena; atau timbul infeksi yang tidak lazim dijumpai, seperti infeksi hati, limpa, atau ginjal, atau infeksi yang disebabkan oleh organisme yang tidak umum, seperti infeksi jamur di paru atau parasit di otak dan lain sebagainya.
Imunisasi tidak lengkap
Rekomendasi pemberian imunisasi untuk usia tertentu merupakan hasil dari penelitian dan pertimbangan epidemiologi terkait penyakit, misalnya imunisasi rotavirus diberikan untuk bayi berusia 2 bulan karena infeksi rotavirus penyebab diare sering terjadi pada usia tersebut. Sementara, Infeksi alamiah berisiko bermanifestasi berat sampai fatal bila terjadi pada bayi yang usianya lebih muda.
Meskipun pada akhirnya dapat dikejar, keterlambatan imunisasi menempatkan anak berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), karena apabila sampai terkena penyakit tersebut sebelum sempat diimunisasi, maka gejalanya dapat menjadi lebih berat.
Kekebalan tubuh yang rendah
Anak di bawah usia 7 tahun memiliki sistem kekebalan yang masih berkembang. Anak balita dapat mengalami infeksi virus sekitar 7-8 kali per tahun, 5-6 kali per tahun untuk anak usia sekolah, dan kira-kira 4 kali per tahun pada remaja atau dewasa.
Seorang anak dapat terinfeksi satu jenis virus untuk kemudian terinfeksi virus jenis lain tidak lama setelah mereka sembuh dari infeksi sebelumnya. Hal ini membuat anak terlihat ‘gampang sakit’. Kondisi ini merupakan hal yang normal terjadi. Namun, ada beberapa kondisi yang perlu dievaluasi lebih lanjut untuk melihat kemungkinan anak memiliki gangguan atau masalah sistem imun, di antaranya:
- Infeksi telinga tengah lebih dari 8 kali per tahun
- Lebih dari 2 kali infeksi sinus berat per tahun
- Penggunaan antibiotik lebih dari 2 bulan tanpa kesembuhan berarti
- Lebih dari 2 episode radang paru-paru atau pneumonia per tahun
- Infeksi kulit dalam atau abses berulang
- Oral thrush berulang pada anak yang berusia lebih dari 1 tahun
- Riwayat keluarga dengan imunodefisiensi
Malnutrisi
Anak yang memiliki masalah nutrisi dapat memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah sehingga sangat mudah terjangkit virus maupun bakteri atau pun kuman lainnya. Malnutrisi dapat menyebabkan kegagalan tubuh memproduksi antibodi, mengganggu kerja sel imun, mengganggu fungsi proteksi saluran cerna (gut barrier), atau menurunkan sekresi zat kimia protektif tubuh. Yang dimaksud dengan malnutrisi bukanlah hanya anak yang terlalu kurus, anak yang terlalu gemuk pun akan mudah sakit karena obesitas berisiko mengakibatkan disregulasi atau kegagalan pengaturan sistem imun.
Lingkungan atau situasi tempat tinggal
Paparan virus yang meningkat dapat menyebabkan anak sering sakit. Peningkatan paparan virus ini dapat terjadi bila anak banyak bertemu dengan anak atau orang lain, seperti misalnya anak yang berada di tempat penitipan anak. Anak yang sudah bersekolah atau di tempat penitipan anak pada umumnya lebih sering sakit daripada yang tidak. Hal ini karena anak berada di dalam ruangan yang sama dengan anak lain dari berbagai keluarga.
Kondisi ini meningkatkan risiko anak terpajan kuman, karena umumnya anak balita masih belum mampu menjaga kebersihan diri sendiri, seperti menutup mulut dan hidung saat batuk, atau mencuci tangan ketika menyentuh secret yang berasal dari ingus, ludah dan cairan tubuh lain.
Itulah beberapa faktor yang membuat anak sering sakit. Jangan lupa ya, MomDad untuk menjaga kesehatan keluarga.
Referensi:
- Rytter MJ, Kolte L, Briend A, Friis H, Christensen VB. The immune system in children with malnutrition--a systematic review. PLoS One. 2014 Aug 25;9(8):e105017. doi: 10.1371/journal.pone.0105017. PMID: 25153531; PMCID: PMC4143239.
- https://kidshealth.org/kids/colds/
- https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/viral_illnesses/#:~:text=It%20is%20common%20for%20healthy,are%20sick%20all%20the%20time
- https://mcpress.mayoclinic.org/parenting/the-constant-cold-why-kids-are-always-sick-and-what-to-do-about-it/
- https://www.unicef.org/indonesia/health
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.