primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Si Kecil Memiliki Kutu Rambut? Begini Cara Mengatasinya!

Author: Marisha A

Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A

Topik: Rambut, Kutu Rambut

Sewaktu kecil, mungkin MomDad pernah mengalami kutu rambut yang membuat kepala sangat gatal dan tidak nyaman. Hal ini kemungkinan juga bisa dialami oleh si Kecil, apalagi jika ia sudah sering bermain di luar dengan teman sebayanya. MomDad perlu hati-hati, karena penyakit kutu rambut mudah menular di antara anak-anak, lho! Lantas, apa yang perlu MomDad lakukan, ya?

Apa itu penyakit kutu rambut?

child-suffering-from-lice-infection_23-2149490576.jpg

Kutu rambut disebut juga sebagai pedikulosis kapitis, yang tergolong infeksi parasit karena dapat mengenai rambut maupun kulit yang disebabkan oleh pediculus humanus var capitis. Pediculus ini merupakan parasit yang harus menghisap darah manusia untuk mempertahankan hidup.

Parasit ini mempunyai 4 siklus hidup stadium telur, larva, nimfa dan dewasa. Kutu awalnya berwarna abu-abu dan menjadi kemerahan setelah menghisap darah. Telur diletakan di sepanjang rambut dan mengikuti tumbuhnya rambut sehingga makin ke ujung terdapat telur yang lebih matang.

Kutu rambut pada anak-anak cepat menyebar dalam lingkungan hidup yang padat dan dipengaruhi oleh kebersihan yang tidak baik. Misalnya, jarang mencuci rambut atau rambut yang sangat panjang sehingga relatif sulit dibersihkan. Cara penularannya biasanya melalui kontak langsung atau dapat melalui benda seperti sisir, bantal, dan topi.

Gejala penyakit kutu rambut

Gejala awalnya hanya berupa rasa gatal pada area kepala yang timbul karena liur dan kotoran kutu masuk ke dalam kulit saat menghisap darah. Kelainan kulit dapat timbul terjadi akibat garukan yang tak jarang menyebabkan luka lecet pada kulit kepala. Hal ini bisa menjadi infeksi karena masuknya kuman ke dalam kulit.

Tanda terjadi infeksi bisa dilihat dari lecet di kepala yang disertai nanah dan keropeng berwarna kehijauan. Bila infeksinya berat, rambut akan bergumpal yang disebabkan karena banyaknya nanah dan keropeng yang disebut plikapelonika yang dapat disertai bau busuk.

Untuk mengetahui benar atau tidaknya penyakit kutu rambut, MomDad bisa melihat apakah ada kutu rambut atau telur yang biasanya mudah ditemukan di area kepala bagian belakang dan area pelipis. Telur kutu berwarna abu-abu dan berkilat.

Cara mengatasi kutu rambut

doctor-checks-presence-lice-small-child-with-help-crest_528985-1214.jpg

Pengobatan bertujuan untuk membunuh kutu dan telurnya. Di Indonesia, obat kutu yang tersedia terdiri dari losion yang mengandung permetrin 1%, malathion 0,5%, gameksan 1%, atau benzyl benzoate 25%. Penggunaan obat diawali dengan keramas hingga rambut bersih. Kemudian setelah rambut dikeringkan hingga setengah kering, oleskan losion, dan diamkan selama 12 jam menggunakan penutup seperti shower cap atau handuk, lalu cuci kembali dan disisir menggunakan serit (sisir halus rapat) agar semua kutu dan telur terlepas.

Pengobatan disarankan untuk diulang 7 atau 9 hari kemudian, setelah pemberian obat yang pertama. Penggunaan obat tersebut diharuskan menggunakan resep dari dokter karena butuh pengawasan akan efek samping serta pemilihan obat yang tepat. Efek samping yang dirasakan biasanya berupa iritasi, gatal, bengkak, hingga gangguan sistem saraf.

Penggunaan obat juga berbeda, tergantung umur pasien. Bayi berumur dibawah 6 bulan mempunyai tata laksana khusus. Bila terjadi infeksi sekunder oleh bakteri, infeksi bakteri diobati terlebih dahulu dengan antibiotik. Setelah infeksi bakteri sembuh, lalu dilanjutkan dengan pilihan pengobatan di atas.

Kutu rambut mudah menginfeksi dari satu individu ke individu lain melalui kontak langsung dari pakaian, topi, sprei, handuk, sisir atau rambut individu yang terinfeksi. Karena itu, semua individu yang tinggal serumah atau kontak dengan penderita harus diperiksa apakah ada kutu dan harus mendapatkan pengobatan jika terinfeksi untuk memutuskan rantai infeksi.

Pencegahan infeksi kutu adalah dengan menjaga kebersihan kulit kepala dan rambut dengan cuci rambut minimal sekali dalam dua hari dan tidak menggunakan sisir, topi, atau handuk bersamaan dengan orang lain.

Nah, jika si Kecil memiliki kutu rambut, MomDad dapat mencoba tips di atas. Jangan lupa juga lakukan pencegahan agar kutu tidak tertular ke orang lain, ya.

Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar merawat si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!

 Sumber foto: iStock

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: