<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 800.255px;" class="">Mengasah Sensori</td></tr><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Usia</td><td class="" style="width: 800.255px;">3-6 bulan</td></tr><tr style="height: 28px;"><td class="" style="width: 258.079px;">Ranah Perkembangan​</td><td style="width: 800.255px;" class="">Kognitif</td></tr></tbody></table>Cara Bermain: <ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Beri kesempatan si Kecil menggigit teether/memasukkan tangan, kaki, dan benda-benda lain ke mulut.</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Pastikan bersih dan cukup besar agar tidak tertelan. Dengan mengemut/menjilat, si Kecil dapat mengenal tekstur, ukuran, rasa, dan bentuk benda. Perilaku ini turut menyiapkan si Kecil untuk dapat menerima makanan padat. Keterampilan sensori si Kecil terasah, sehingga lebih mudah mengunyah dan menelan. Perilaku mouthing berkurang saat si Kecil lancar bicara.</li></ul>Referensi: Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0 - 5 Tahun oleh Rumah Dandelion

Stimulasi Bayi Usia 3-6 Bulan: Mengasah Sensori

stimulasi-bayi-usia-3-6-bulan--mengasah-sensori-1674796230487

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 800.255px;" class="">Mengajarkan Anak Meminta</td></tr><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Usia</td><td class="" style="width: 800.255px;">12-18 bulan</td></tr><tr style="height: 28px;"><td class="" style="width: 258.079px;">Ranah Perkembangan​</td><td class="" style="width: 800.255px;">Sosial kemandarian</td></tr></tbody></table>Cara Bermain: <ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Bila si Kecil minta sesuatu dengan menangis atau merengek, tahan dulu untuk&nbsp; tidak langsung memenuhi permintaannya.</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Dorong si Kecil untuk bilang "minta atau mau" setidaknya dengan menunjuk atau mengadahkan tangan. Ajarkan pula bahwa jika ia tidak mau sesuatu untuk mengatakan "tidak mau" daripada teriak atau melempar.</li></ul>Referensi: Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0 - 5 Tahun oleh Rumah Dandelion

Stimulasi Bayi Usia 12-18 Bulan: Mengajarkan Anak Meminta

stimulasi-bayi-usia-12-18-bulan--mengajarkan-anak-meminta-1674543727759

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 800.255px;" class="">Membuat Percakapan Sederhana</td></tr><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Usia</td><td style="width: 800.255px;" class="">3-6 bulan</td></tr><tr style="height: 28px;"><td class="" style="width: 258.079px;">Ranah Perkembangan​</td><td class="" style="width: 800.255px;">Aspek bahasa</td></tr></tbody></table>Cara Bermain: <ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Tanggapilah segala bentuk suara bayi (tangsian, decakan, batu, bersin, atau sendawa). Saat berinteraksi, MomDad perlu sesekali berhenti dan memberikan kesempatan pada si Kecil untuk merespon. Memberi jeda untuk si Kecil merespon merupakan bentuk awal dari percakapan sederhana.</li></ul>Referensi: Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0 - 5 Tahun oleh Rumah Dandelion

Stimulasi Bayi Usia 3-6 Bulan: Membuat Percakapan Sederhana

stimulasi-bayi-usia-3-6-bulan--membuat-percakapan-sederhana-1674637294817

Memasuki usia batita, umumnya anak sudah mengalami banyak pertumbuhan yang sejalan dengan kemampuan lainnya. Salah satu hal yang bisa diajarkan pada si Kecil adalah membaca. Membaca merupakan kegiatan yang dapat memberikan banyak manfaat untuk anak. Oleh karena itu, penting bagi MomDad untuk ikut serta dalam proses mengajarkan si Kecil membaca. Lantas, gimana sih cara mengajarkan si Kecil membaca? Yuk, coba dengan cara berikut! <ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Membacakan anak buku cerita sesering mungkin sejak ia masih bayi. Pada usia 2-4 tahun, membacakan buku cerita dapat meningkatkan kosakata serta menumbuhkan minat baca pada anak.</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Biarkan anak membalik sendiri halaman bukunya walaupun cerita menjadi tidak berurut. Karena, hal ini akan memicu ketertarikan bayi untuk membaca buku.</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Kenalkan anak dasar-dasar membaca (pre-reading skills) sejak ia berusia 4 tahun. Misalnya, mengenalkan huruf dan angka, mendengarkan sajak berima, atau mencocokkan kata-kata dengan bunyi awal atau akhir, contohnya ‘buku-bulan’, ‘tarik-naik’.</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Kenalkan anak pada bagian buku seperti sampul depan, judul, halaman isi, dan sampul belakang buku.</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Sediakan buku bacaan yang bervariasi agar anak tidak bosan.</li></ul>Dengan mulai mengajarkan anak membaca sejak usia dini, anak akan dapat mengenal huruf-huruf dasar serta angka. Selain itu, ketertarikan si Kecil terhadap membaca akan tumbuh apabila MomDad mengajarkannya dengan cara yang menyenangkan, sehingga ia mendapati bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan.Dari tips di atas, apakah MomDad sudah pernah mencoba terapkan pada si Kecil? Jika belum, yuk coba!Jika MomDad punya tips lain seputar cara mengajarkan anak membaca, yuk&nbsp;share&nbsp;pengalaman&nbsp;parenting&nbsp;di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/parenting" title="https://primaku.page.link/parenting" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; font-size: 16px;">Forum Parenting</a>&nbsp;bersama orang tua lainnya!Sumber foto:&nbsp;​iStockReferensi:&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perkembangan-literasi-anak" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perkembangan-literasi-anak" style="text-align: inherit;">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perkembangan-literasi-anak</a>

Cara Mudah Mengajarkan si Kecil Membaca, Sudah Coba?

cara-mudah-mengajarkan-si-kecil-membaca--sudah-coba--1674370416768

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 800.255px;" class="">Memperluas Kosa Kata</td></tr><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Usia</td><td style="width: 800.255px;" class="">6-9 bulan</td></tr><tr style="height: 28px;"><td class="" style="width: 258.079px;">Ranah Perkembangan​</td><td class="" style="width: 800.255px;">Aspek bahasa</td></tr></tbody></table>Cara Bermain: <ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Senantiasa deskripsikan apa yang sedang si Kecil atau MomDad lakukan. Musalnya, "Kakak lagi lihat apa? Oh, lihat kipas angin ya. Kipas anginnya putar-putar, ya.." atau "Kak, lihat nih papa lagi apa. Lagi makan buah pisang.." Hal ini dapat mempercepat pemahaman si Kecil tentang dunianya, menambah kosa kata, dan mengasah kemampuan pengamatan terhadap kejadian yang ada di sekitarnya.</li></ul>Referensi: Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0 - 5 Tahun oleh Rumah Dandelion

Stimulasi Bayi Usia 6-9 Bulan: Memperluas Kosa Kata

stimulasi-bayi-usia-6-9-bulan--memperluas-kosa-kata-1674637309714

Terlambat bicara atau speech delay pada anak bisa disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari dalam diri anak hingga lingkungan sekitar. Selain mengidentifikasi penyebabnya, MomDad juga bisa melakukan berbagai upaya, salah satunya melakukan stimulasi bicara melalui mainan.Stimulasi bicara dapat dilakukan sejak dini melalui tahapan pengenalan, pemahaman, dan pengucapan. Anak belajar melalui interaksi dengan sesama manusia, sehingga untuk membantu anak belajar bicara, ia harus dapat berinteraksi dahulu dengan pengasuhnya. Semua mainan yang mengandung unsur interaksi dapat diberikan dengan pendampingan oleh pengasuh atau orang tua. Anak lebih baik tidak dibiarkan bermain sendiri.MomDad juga perlu menghindari jenis mainan yang menggunakan media elektronik untuk pembelajaran karena anak akan cenderung lebih tertarik pada media elektronik dibanding pembelajarannya.Berikut jenis-jenis mainan yang direkomendasikan untuk membantu anak dengan speech delay:<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/60e6adf8f98cbfcce08b4fc4a510d8adb_1674274169676.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1357781225-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Puzzle knob, dapat berupa gambar hewan, buah, sayur, atau warna. Kenalkan nama-nama benda atau warna yang terdapat di puzzle knob, kemudian kenalkan kata kerja bila dapat diajarkan melalui puzzle yang sama.</li><li style="text-align: justify;">Pengenalan anggota tubuh, bisa dilakukan melalui nyanyian. Ajarkan anak untuk menunjuk bagian tubuh yang disebutkan orang tua. Bila sudah bisa menunjuk, ajarkan anak untuk meniru nama anggota tubuh.</li><li style="text-align: justify;">Peluit, sedotan, dan bubble sabun. Belajar meniup merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan oleh anak untuk menguatkan otot-otot bicaranya.</li><li style="text-align: justify;">Aneka sensory play. Kenalkan tekstur basah, lengket, dingin, kering, dan kasar melalui berbagai macam benda. Benda yang dapat digunakan antara lain adalah beras, mie, kwetiaw, waterbeads, play dough, pasir kinetik, dan cat.</li><li style="text-align: justify;">Permainan yang melibatkan instruksi sederhana untuk meningkatkan kemampuan bahasa pemahaman. Misalnya, mengambil bola berwarna merah, melewati rintangan, lalu memasukkannya ke dalam keranjang.</li></ul>Yuk, berikan si Kecil mainan di atas untuk melatih stimulasi bicaranya!MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px; text-align: left;">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Sumber foto: iStock

Mainan yang Cocok untuk Anak Speech Delay

mainan-yang-cocok-untuk-anak-speech-delay-1674274289697

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 800.255px;" class="">Mengajarkan Baby Sign</td></tr><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Usia</td><td class="" style="width: 800.255px;">9-12 bulan</td></tr><tr style="height: 28px;"><td class="" style="width: 258.079px;">Ranah Perkembangan​</td><td class="" style="width: 800.255px;">Aspek bahasa</td></tr></tbody></table>Cara Bermain: <ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Di usia ini, kemampuan si Kecil semakin berkembang dan memungkinkan terjadinya komunikasi dengan bahasa tubuh. MomDad dapat mengajarkan beberapa baby sign untuk hal-hal yang rutin dilakukan setiap hari.</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">MomDad bisa mengajarkan baby sign untuk kata 'makan', 'minum', 'tambah', 'sudah', dan 'dadah'. MomDad bisa membuat gerakan sendiri yang diinginkan.</li></ul>Referensi: Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0 - 5 Tahun oleh Rumah Dandelion

Stimulasi Bayi Usia 9-12 Bulan: Mengajarkan Baby Sign

stimulasi-bayi-usia-9-12-bulan--mengajarkan-baby-sign-1674637324871

Babbling pada bayi merupakan salah satu ceklis tumbuh kembang yang MomDad nantikan. Saat ia bisa melakukan babbling, ini adalah pertanda bahwa si Kecil sudah mulai bisa untuk berbicara. Meskipun belum jelas, fase babbling&nbsp;menjadi tahapan penting sebelum bayi mulai berbicara. Untuk tahu lebih jelasnya, yuk simak ulasan di bawah ini! Apa itu babbling?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/46208ed2edf76105de522a1d99595c555_1674022394316.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1132649978-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Babbling adalah tahapan perkembangan bahasa pada bayi yang ditandai dengan keluarnya suara kombinasi dari huruf konsonan dan vokal, misalnya “ma”, “da”, “pa”, atau “um”. Biasanya, babbling akan muncul secara berulang sehingga terdengar menjadi “mamamama” atau “papapapa” sampai akhirnya si Kecil mampu mengkombinasikan berbagai bunyi dari kombinasi huruf menjadi seperti “mabaga” dan seterusnya.Nah, saat sedang melakukan babbling, sebenarnya si Kecil sedang belajar menggunakan mulutnya untuk menghasilkan suara dan berkomunikasi yang nantinya akan menjadi awal mula ia bisa berbicara bicara. Bukan hanya itu, di fase ini bayi juga mulai dapat mengatur nada bicaranya sesuai dengan emosi yang sedang dirasakannya dengan ekspresi wajah yang sesuai.Kapan bayi bisa babbling?MomDad mungkin kerap bertanya-tanya, kapan sih bayi mulai babbling? Pada umumnya, bayi yang berusia 6 bulan sudah bisa mengeluarkan babbling sederhana, seperti “mammmmm”, “daaa”, atau “ummmm”. Namun, babbling pada bayi juga bisa terjadi bahkan saat bayi masih menginjak usia 4 bulan.Stimulasi agar bayi babbling<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/fd1010a92878a33f761079c0c3291043fe1_1674022433664.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1209834932-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Prinsipnya, stimulasi untuk mengajak anak bicara dilakukan agar dapat mencegah keterlambatan bicara pada anak. Ada beberapa hal yang bisa MomDad lakukan, di antaranya:<ul><li style="text-align: justify;">Descriptive talk. MomDad dapat menarasikan segala sesuatu yang ada di sekitar anak. Misalnya saat ingin membuka kulkas, MomDad bisa berkata “Yuk kita cari susu yang kamu mau di kulkas”. Selain itu, buat anak menjadi familiar dengan suara dan bunyi serta ajak ia memperhatikan dari mana sumber bunyi tersebut. Misalnya, “Wah suara apa ya itu? Suara burung berkicau! Dimana ya burungnya? Coba kita dengarkan lagi.”</li><li style="text-align: justify;">Pastikan ada kontak mata. Saat mengajak si Kecil berbicara, sejajarkan mata MomDad dengan mata anak agar bisa mendapatkan perhatiannya.</li><li style="text-align: justify;">Bacakan buku pada anak. Saat membacakan buku, tunjuklah gambar yang ada di buku dan sebutkan namanya. Jika anak sudah lebih besar, MomDad bisa mengajaknya berinteraksi dengan menunjuk apa yang MomDad sebut dan sebaliknya dengan menanyakan anak apa yang ada di buku dan mendorongnya untuk mengatakannya secara verbal.</li><li style="text-align: justify;">No more baby talk. Bicaralah dengan anak sesuai bahasa yang seharusnya yaitu dengan menggunakan kata yang jelas, kalimat pendek, sederhana, dan dapat dimengerti oleh anak. Jika bisa, pastikan agar anak memperhatikan gerakan mulut dan bibir MomDad agar ia dapat mempelajari cara pengucapan yang benar dari suatu kata.</li><li style="text-align: justify;">Self talk. MomDad bisa menceritakan kegiatan apa yang sedang dilakukan. Misalnya, “Kita akan mengganti popok kamu. Mama akan buka celana kamu, lalu merobek popok kamu, setelah itu kita akan ke kamar mandi untuk membersihkan tempat kamu pipis. Kemudian, kita akan mengenakan popok dan celana mu lagi.”</li><li style="text-align: justify;">Parallel talk. Bicarakan tentang objek yang sedang anak perhatikan saat itu. Misalnya anak sedang mengamati kucing, maka MomDad bisa mengatakan “Wah lucu ya kucingnya. Apa ya warnanya?”</li><li style="text-align: justify;">Perhatikan, hargai, dan berikan respon. Walaupun pengucapan anak belum jelas, MomDad tetap harus menghargai setiap usahanya untuk berbicara, misalnya dengan memberikan senyuman, pujian, atau pelukan. Selain itu, hindari juga menyela saat anak sedang berusaha untuk berbicara, ya!</li></ul>Kapan MomDad perlu khawatir?Jika si Kecil belum juga babbling hingga menginjak usia 9 bulan, maka MomDad perlu segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya. Dengan begitu, dokter bisa memberi penanganan yang tepat atau memberitahu MomDad apa yang harus dilakukan untuk membantu si Kecil.Itulah penjelasan mengenai babbling pada bayi hingga cara yang bisa dilakukan untuk menstimulasi anak bicara agar dapat mencegahnya dari keterlambatan bicara. Semoga bermanfaat!MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px; text-align: left;">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Sumber foto: FreepikReferensi:<ul><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://pathways.org/babbling/" title="https://pathways.org/babbling/">https://pathways.org/babbling/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.childrens.health.qld.gov.au/wp-content/uploads/PDF/red-flags-a3.pdf" title="https://www.childrens.health.qld.gov.au/wp-content/uploads/PDF/red-flags-a3.pdf">https://www.childrens.health.qld.gov.au/wp-content/uploads/PDF/red-flags-a3.pdf </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara</a></li></ul>

Stimulasi Bayi Usia 3-6 Bulan: Mengasah Sensori

Stimulasi Bayi Usia 3-6 Bulan: Mengasah Sensori

Stimulasi Bayi Usia 12-18 Bulan: Mengajarkan Anak Meminta

Stimulasi Bayi Usia 12-18 Bulan: Mengajarkan Anak Meminta

Stimulasi Bayi Usia 3-6 Bulan: Membuat Percakapan Sederhana

Stimulasi Bayi Usia 3-6 Bulan: Membuat Percakapan Sederhana

Cara Mudah Mengajarkan si Kecil Membaca, Sudah Coba?

Cara Mudah Mengajarkan si Kecil Membaca, Sudah Coba?

Stimulasi Bayi Usia 6-9 Bulan: Memperluas Kosa Kata

Stimulasi Bayi Usia 6-9 Bulan: Memperluas Kosa Kata

Mainan yang Cocok untuk Anak Speech Delay

Mainan yang Cocok untuk Anak Speech Delay

Stimulasi Bayi Usia 9-12 Bulan: Mengajarkan Baby Sign

Stimulasi Bayi Usia 9-12 Bulan: Mengajarkan Baby Sign

Kapan Bayi Mulai Bisa Babbling?

Kapan Bayi Mulai Bisa Babbling?