Dukung Perkembangan Bayi dengan Water Therapy, yuk!
Author: Tim PrimaKu
Topik: Water Therapy, Tumbuh Kembang, Pertumbuhan
Ada banyak hal yang dapat MomDad lakukan untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil. Selain melakukan baby spa, MomDad dapat mencoba terapi air atau water therapy. Pada dasarnya, water therapy dan baby spa sama-sama mengajak si Kecil bermain air. Namun, apa sih yang membuatnya berbeda?
Apa itu water therapy?
Terapi air atau water therapy dikenal dengan berbagai istilah, antara lain hydrotherapy, water flotation, atau aquatic physical therapy. Dalam terapi air, bayi diajak untuk berendam dalam bak kecil dengan tubuh, terutama bagian leher disangga pelampung. Bayi kemudian bebas menggerakkan lengan dan tungkainya, menyerupai keadaan di dalam kandungan. Para ahli menduga bahwa saat menendang-nendang dalam air, gelombang air akan menstimulasi bayi untuk melatih keseimbangan dan kemampuan koordinasi. Hal ini lalu dihubungkan dengan perkembangan kemampuan untuk merangkak, berjalan, dan berenang di kemudian hari.
Sayangnya, bukti ilmiah terapi air masih sedikit dan umumnya merupakan penelitian pendahuluan dengan jumlah subyek yang minim. Studi pendahuluan pada 12 bayi prematur yang mendapat terapi air (aquatic physical therapy) selama 10 menit memperlihatkan bahwa bayi memperoleh kualitas tidur yang lebih baik, cenderung lebih rileks dan lebih dapat mentolerir nyeri. Penelitian pendahuluan lain pada bayi usia 7-9 bulan di Brasil tahun 2013 dengan jumlah sampel 12 subyek, 6 kontrol dan 6 intervensi, menunjukkan bahwa perkembangan motorik bayi yang dilatih berenang 40 menit sekali seminggu selama 4 bulan lebih baik dibandingkan yang tidak distimulasi. Namun, karena jumlah sampel kecil (12 bayi), hasil tidak bermakna secara statistik. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan mekanisme dan manfaat renang terhadap tumbuh kembang anak.
Apakah terapi air sama dengan berenang?
Terapi air meliputi gerakan/latihan saat berada di dalam air yang suhu lebih hangat daripada suhu air di kolam renang biasa yaitu antara 35-360°C. Berenang adalah upaya mencegah tenggelam saat berada dalam air.
Terkait hal di atas, American Academy of Pediatrics (AAP) mengeluarkan pernyataan bahwa pada bayi di bawah 1 tahun, tujuan berendam adalah sebatas memberikan kesenangan dan meningkatkan ikatan antara bayi dan orang tua. Belajar berenang tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 1 tahun. Pada tahun 2000, AAP juga mengeluarkan rekomendasi bahwa program renang pada anak sebaiknya dimulai setelah usia 4 tahun. Tanpa pelatihan khusus, bayi umumnya memperlihatkan gerakan renang rudimenter, seperti dog paddle saat berada dalam air. Namun, kemampuan berenang yang kompleks baru dapat dicapai ketika perkembangan motor anak mencapai tahap usia 4-5 tahun. Apabila diajari berenang lebih dini, waktu yang diperlukan untuk menguasai gerakan ternyata lebih lama dibandingkan dengan anak yang dilatih berenang di atas usia 4 tahun
Melatih anak berenang
Bagi anak di bawah 3 tahun, World Aquatic Babies and Children Network merekomendasikan bahwa pada saat berenang, orang tua harus ikut, dan menciptakan suasana yang gembira bersama anak. Latihan berenang juga perlu didukung oleh pelatih yang:
- Penyayang
- Terlatih secara khusus dan berpengalaman
- Pelatih harus menguasai perkembangan anak, prosedur keamanan dalam air, dan pertolongan pertama pada kecelakaan
- Satu guru mengajari satu anak
Orang tua harus melaporkan terlebih dahulu bila anaknya memiliki kondisi kesehatan khusus, agar mendapat perhatian dan penanganan khusus bila diizinkan bergabung.
Supaya keamanan si Kecil terjaga, berikut hal yang sebaiknya MomDad perhatikan saat si Kecil berenang:
- Suhu air yang dianjurkan adalah 31-340°C.
- Lama latihan bagi pemula maksimal 30 menit.
- Dalam latihan menahan napas, kepala anak hanya boleh berada di bawah permukaan air selama 1-3 detik, dan kurang dari 6 kali setiap latihan.
Kesimpulannya, terapi air atau berenang bermanfaat dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain memerhatikan aspek rekreasi bagi si Kecil, aspek keamanan saat terapi air juga perlu diutamakan. Terapi air harus dilakukan di bawah pengawasan orang tua dan pelatih berpengalaman. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui manfaat terapi air/berenang pada bayi, apakah memang diperlukan di samping pijat bayi, ataukah pijat bayi saja sudah cukup untuk menggantikan seluruh manfaat terapi air/berenang.
Ingin tahu tips dan informasi lain seputar tumbuh kembang anak? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Referensi:
- Vignochi CM, Teixeira PP, Nader SS. Effect of aquatic physical therapy on pain and state of sleep and wakefulness among stable preterm newborns in neonatal intensive care units. Rev Bras Fisioter. 2010 May-Jun;14(3):214-20.
- Dias JA, Manoel Ede J, Dias RB, Okazaki VH. Pilot study on infant swimming classes and early motor development. Percept Mot Skills. 2013 Dec;117(3):950-5.
- Arthritis Research UK. What is hydrotherapy. Diunduh dari: http://www.arthritisresearchuk.org/arthritis-information/therapies/hydrotherapy/what-is-hydrotherapy.aspx. Diakses 13 Juli 2015
- American Academy of Pediatrics. Infant swimming. Diunduh dari https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/at-play/Pages/Infant-Swimming-Video.aspx. Diakses 13 Juli 2015.
- American Academy of Pediatrics, Committee on Sports Medicine and Fitness and Committee on Injury and Poison Prevention. Swimming programs for infants and toddlers. Pediatrics. 2000;105:868-70.
- World Aquatic Babies & Children Network. Guidelines on Operation of Aquatic Programsfor Children Under Three Years of Age. Diunduh dari http://www.wabcswim.com /A08 Guidelines ForPrograms.htm. Diakses 19 Juli 2015.
Penulis:
- Hartono Gunardi: Divisi Tumbuh Kembang & Pediatri Sosial, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/ RSCM
- Jennie Sutantio: Sekretariat Komite website IDAI