primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

MomDad, Ini lho Pentingnya Pengukuran Lingkar Kepala dan Ubun-Ubun Bayi

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso SpA

Topik: Lingkar Kepala

Sebagai orang tua, MomDad pasti ingin si Kecil tumbuh sehat sesuai usianya. Guna memastikan tumbuh kembangnya sudah sesuai, orang tua umumnya tidak melewatkan untuk membawa si Kecil pemeriksaan rutin. 

Nah, biasanya dalam pemeriksaan rutin ini, si Kecil akan ditimbang untuk mengetahui berat badan serta diukur tingginya. Tidak ketinggalan, ada pula pemeriksaan lingkar kepala dan ubun-ubun. Lantas, apa sih pentingnya pengukuran lingkar kepala dan ubun-ubun pada bayi? Yuk, simak penjelasannya berikut!

Manfaat pengukuran lingkar kepala dan ubun-ubun

sub 1 (1).jpg

Melansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pengukuran lingkar kepala bertujuan untuk menilai apakah ukuran kepala dan pertumbuhannya berjalan dengan baik. Pengukuran ini juga dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan bayi atau bahkan melihat adanya suatu masalah kesehatan.

Masalah kesehatan bayi bisa dideteksi dari pengukuran lingkar kepalanya untuk melihat adakah penyakit kepala seperti hidrosefalus (ukuran kepala besar), mikrosefalus (ukuran kepala terlalu kecil), dan kraniosinostosis (kelainan bentuk tengkorak).

Cara pengukuran lingkar kepala 

lk.jpg

Menurut rekomendasi American Academy of Pediatrics, pemantauan lingkar kepala sebaiknya dilakukan terutama hingga usia si Kecil mencapai 2 tahun. Pemantauan lingkar kepala sebaiknya dilakukan bersama pengukuran ubun-ubun besar. 

Dokter akan mengukur lingkar kepala dengan pita ukur yang tidak elastis, melingkar dari bagian atas alis, melewati bagian atas telinga, sampai bagian paling menonjol di belakang kepala.

Ukuran lingkar kepala saat lahir sampai usia 2 tahun berkisar antara  35-49 cm. Sedangkan, ukuran rata-rata ubun-ubun besar saat lahir adalah 2,1 cm yang akan mengecil dengan bertambahnya usia. 

Cara pengukuran ubun-ubun besar

Ubun-ubun besar diukur dengan rata-rata ukuran anteroposterior dan transversal. Ubun-ubun   besar akan menutup saat usia bayi menginjak 13,8 bulan. Ubun-ubun besar yang lebar atau terlambat menutup dapat terjadi pada atrofi otak, akondroplasia, hipotiroid, sindrom down, atau peningkatan tekanan intrakranial. 

Ubun-ubun besar yang membonjol umumnya disebabkan karena adanya peningkatan tekanan intrakranial karena hidrosefalus atau tumor. Sementara, ubun-ubun cekung disebabkan oleh atrofi otak dan dehidrasi. Ubun-ubun besar yang menutup dibawah usia 6 bulan atau belum menutup pada usia 18 bulan, bisa mencerminkan adanya gangguan pertumbuhan otak.

Semoga penjelasan di atas bermanfaat ya untuk MomDad. Jika suka dengan artikelnya, jangan lupa like dan simpan artikel ini. Pastikan juga MomDad follow @official.primaku di Instagram karena ada banyak tips dan informasi menarik seputar tumbuh kembang anak yang patut MomDad tahu.
Sumber fotonewhealthadvisor.org dan Freepik
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.
familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: