Red Flag Perkembangan Motor Kasar Bayi Usia 0-6 Bulan yang Perlu Diwaspadai
Author: Annasya
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: 0-6 Bulan, Article, Parenthood, Motorik Kasar, Tumbuh Kembang
Masalah motor kasar dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan, khususnya di 6 bulan pertama. Orang tua perlu sadar terhadap red flag (tanda-tanda peringatan) motorik kasar pada bayi usia 0-6 bulan karena pengamatan dan pemahaman terhadap perkembangan motorik anak sangat penting untuk mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin memerlukan perhatian medis atau intervensi lebih lanjut. Well, agar bisa diatasi lebih dini, yuk ketahui tanda red flag motor kasar bayi usia 0-6 bulan!
Tanda Red Flag Motor Kasar Usia 0-6 Bulan
Keluhan umum yang sering disampaikan orang tua adalah perkembangan anaknya tidak seperti anak lain seusianya. Adanya perkembangan yang sudah pernah dicapai tetapi kini hilang, atau anak mampu namun tidak seterampil anak lain. Secara umum, tanda bahaya untuk perkembangan motor kasar adalah[1]:
- Gerakan asimetris atau tidak seimbang antara anggota tubuh kiri dan kanan
- Menetapnya refleks yang muncul saat bayi hingga usia lebih dari 6 bulan
- Tonus otot terlalu lemah atau meningkat
- Gangguan refleks tubuh
- Adanya gerakan yang tidak terkontrol.
Beberapa red flag perkembangan motor kasar pada bayi usia 0-6 bulan adalah kepala yang tidak kunjung tegak di usia lebih dari 4 bulan dan bayi tidak juga bisa berguling setelah usia 6 bulan [2].
Pada 1 tahun pertama, setiap bulan perlu dilakukan evaluasi tumbuh dan kembang, yaitu pemeriksaan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan juga perkembangan. Dengan demikian, dapat dilakukan deteksi dini mengenai adanya keterlambatan perkembangan dan hal yang mungkin menjadi penyebabnya.
Perbedaan Perkembangan Normal & Terlambat
Dalam melakukan evaluasi, dokter akan memeriksa perkembangan bayi dan memplot hasilnya pada alat ukur perkembangan yang digunakan sebagai alat skrining, misal kurva Denver. Dari situ dapat terlihat apakah bayi masih dapat dikatakan memiliki perkembangan normal atau sudah masuk kategori terlambat. Selain itu, MomDad juga dapat melakukan mini-skrining menggunakan aplikasi PrimaKu.
Semua ranah perkembangan merupakan kemampuan yang harus dimiliki bayi, sehingga adanya keterlambatan dalam 1 ranah perkembangan saja sudah merupakan hal yang harus segera ditangani. Apalagi masing-masing ranah perkembangan memiliki hubungan satu sama lain, misalnya pola perkembangan motor kasar adalah dari kepala ke arah kaki, baru setelahnya motor halus akan lebih berkembang lagi. Jadi, apabila bayi memiliki masalah dalam perkembangan motor kasar, maka motor halusnya pun dapat terganggu.
Tip Mendukung Perkembangan Optimal Bayi
Perkembangan yang baik tentu berhubungan dengan pertumbuhan yang baik. Pastikan bayi mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan memiliki status gizi yang baik. Jangan lupa juga untuk memastikan anak mendapatkan imunisasi sesuai jadwal agar terhindar dari penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. Status gizi dan kondisi sakit tentu akan memengaruhi kesempatan stimulasi yang didapatkan bayi, sehingga secara tidak langsung berhubungan dengan perkembangannya.
Jadi, agar bayi tidak mengalami masalah perkembangan motor kasar, pastikan agar ia mendapatkan asupan nutrisi yang cukup, ya!
Referensi:
- Bernie Endyarni Medise. Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 5 September 2013.
- American Academy of Pediatrics 2023.