Speech Delay pada Anak, Apa Penyebabnya?
Author: Marisha A
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Speech Delay, Tumbuh Kembang, Telat Bicara, Gangguan bicara, Terlambat Bicara
Setiap anak memang memiliki tumbuh kembang yang berbeda-beda. Ada yang bisa berjalan lebih dulu baru bisa berbicara, dan ada juga yang sudah lancar berbicara tapi baru bisa berjalan. Meskipun begitu, MomDad juga perlu memperhatikan tumbuh kembang si Kecil berdasarkan kurva pertumbuhan. Lalu, bagaimana jika si kecil masih juga belum bisa mengucapkan kata-kata sederhana seperti 'mama' di usia 2 tahun? Coba cari tahu penyebabnya, yuk!
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya speech delay atau terlambat bicara pada anak. Namun, secara umum, penyebabnya bisa disebabkan oleh dua faktor, yakni intrinsik (dari dalam diri anak) dan ekstrinsik (faktor lingkungan). Nah, berikut penjelasan mengenai faktor keduanya:
Faktor intrinsik
- Gangguan pendengaran. Ketika anak mengalami gangguan pendengaran, tidak terjadi tahap pengenalan pada proses belajar bicara sehingga anak tidak memahami apa yang kita ajarkan.
- Gangguan otak. Gangguan otak menyebabkan anak mengalami telat bicara terkait gangguan kemampuan mempersepsikan dan/ atau menyimpan memori, serta mungkin, akibat dari gangguan kemampuan gerak alat ucap. Contohnya adalah pada palsi serebral. Palsi serebral adalah gangguan gerakan dan postur karena kerusakan sel motorik susunan saraf pusat yang sedang tumbuh.
- Gangguan kecerdasan. Retardasi mental menyebabkan anak sulit memahami apa yang dikenalkan kepadanya, di samping juga karena keterbatasan memori.
- Gangguan perilaku. Misalnya seperti pada penyandang gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH/ADHD) dan autisme. Anak penyandang GPPH mengalami kesulitan memusatkan perhatian pada satu tugas sehingga menghambat anak berkonsentrasi ketika belajar bicara. Anak dengan autisme mengalami keterlambatan bicara karena tidak adanya interaksi serta terhambatnya pemahaman karena anak sulit mempersepsikan apa yang diajarkan.
Faktor ekstrinsik
- Kurangnya stimulasi bicara dari pengasuh anak
- Bilingualisme yang tidak tepat (orang tua mencampur dua bahasa atau lebih, misalnya bahasa inggris dan Indonesia, dalam satu kalimat). Pengenalan bahasa lain selain bahasa ibu atau bahasa utama sehari-hari dapat dilakukan ketika anak berusia 2-3 tahun dengan kemampuan bahasa yang normal.
- Orang sekitar berespon terhadap bahasa tubuh yang ditunjukkan anak. Jika anak selalu dilayani ketika dia menggunakan bahasa tubuh untuk meminta sesuatu, anak akan kehilangan kesempatan untuk belajar mengungkapkan keinginannya secara verbal.
- Penggunaan media tanpa pendampingan. Anak yang dibiarkan sendiri mencari kenyamanan melalui media tanpa pendampingan akan kehilangan kesempatan untuk belajar bicara. Stimulasi melalui gawai atau televisi tanpa pendampingan memberi dampak ketidakseimbangan stimulasi sensorimotor. Ditambah lagi, anak yang menonton tanpa ada interaksi antara orang tua dan anak akan kehilangan kesempatan pembelajaran bicara.
Jadi, speech delay dapat disebabkan oleh dua faktor berbeda. Apabila si Kecil mengalami gangguan dalam perkembangan bicara, MomDad bisa lakukan berbagai stimulasi yang mampu merangsang kemampuan bicaranya atau konsultasikan langsung dengan ahli di Forum Tanya Dokter.
Referensi: Hartanto F. Tentang: terlambat bicara pada anak. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2021
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.