Hindari Hal Ini saat Menerapkan Responsive Feeding!
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Responsive Feeding
Penerapan responsive feeding melibatkan pengenalan dan respons terhadap tanda-tanda lapar dan kenyang anak dengan cara yang sesuai dengan usia dan perkembangan mereka di setiap tahap pertumbuhan. Responsive feeding mencakup menyediakan rutinitas dan struktur dengan tujuan yang jelas. Misalnya, menyediakan makanan dan camilan pada interval yang dijadwalkan dengan berbagai makanan sehat untuk dipilih dan konteks emosional hangat yang mendorong interaksi positif tentang makanan dan makan. Dalam penerapan responsive feeding, ada beberapa hal yang perlu MomDad hindari, di antaranya:
- Membiarkan anak ngemil atau makan sedikit-sedikit sepanjang hari.
- Membiarkan anak makan apa pun yang mereka inginkan.
- Memaksa anak menghabiskan semua makanan di piringnya.
- Membiarkan anak makan sendiri tanpa pendampingan.
- Menawarkan hadiah berupa makanan kepada anak agar mau makan.
- Memberikan pujian bersifat pribadi kepada anak: "Kamu anak yang baik karena sudah mencoba brokoli."
Kesalahan penerapan responsive feeding bisa memberikan dampak bagi kesehatan anak, seperti:
- Anak mungkin tidak mendapatkan nutrisi yang cukup jika tidak diajarkan untuk mendengarkan isyarat lapar dan kenyang. Ini bisa menyebabkan kekurangan gizi atau gizi buruk, atau justru gizi lebih.
- Jika anak tidak diajarkan untuk mengenali kapan mereka kenyang dan diberi makanan secara berlebihan, mereka bisa mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
- Jika anak dibiarkan makan apa saja yang diinginkan tanpa panduan, ia mungkin lebih memilih makanan yang tidak sehat, tinggi gula, dan lemak, yang bisa berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang.
- Memaksa anak untuk makan atau membuatnya menghabiskan makanan di piring dapat menyebabkan stres, konflik, dan pengalaman negatif terkait waktu makan.
Nah, untuk menerapkan responsive feeding secara tepat, MomDad dapat melakukan langkah berikut:
- Tentukan waktu makan dan camilan yang teratur serta tempat makan yang konsisten.
- Pilih dan sediakan pilihan camilan, serta makanan yang sehat.
- Biarkan anak memutuskan apa yang ingin dimakan dan seberapa banyak.
- Duduk dan makan bersama anak.
- Dorong anak untuk mencoba apa yang ada di piring.
- Perhatikan ketika anak mencoba makanan: "Wah, hebat! Kamu mencoba brokolimu," atau "Bagus, kamu sudah mencoba brokolimu."
Pemberian makan yang tidak responsif dapat menyebabkan berbagai masalah yang berdampak pada kesehatan fisik, perkembangan emosional, perilaku, dan hubungan sosial anak. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan responsive feeding yang memperhatikan isyarat lapar dan kenyang anak, memberikan lingkungan makan yang positif, dan mendukung pengembangan kebiasaan makan yang sehat dan hubungan yang positif dengan makanan.
Referensi: Nelson Textbook of Pediatrics 22nd Edition 2024 Vol.02