Jangan Sembarang, Ini Waktu Tepat Memberikan Antibiotik pada Anak
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Obat, Obat-obatan, Antibiotik, Tips
Saat anak sakit, MomDad mungkin cenderung ingin segera memberikan antibiotik dengan harapan penyakit anak segera sembuh setelah diberi antibiotik. Antibiotik dianggap bisa mempercepat proses penyembuhan penyakit infeksi. Namum kenyataannya, penggunaan antibiotik yang tidak benar justru dapat membahayakan anak.
Oleh karena itu, MomDad perlu tahu kapan waktu tepat untuk memberikan si Kecil antibiotik. Yuk, simak penjelasannya di bawah!
Manfaat antibiotik
Antibiotik adalah obat yang mampu melawan infeksi bakteri. Antibiotik bekerja membunuh bakteri atau menghambat berkembang biaknya bakteri di dalam tubuh. Antibiotik dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, antara lain:
- Secara oral atau diminum, dapat berupa pil, kapsul, atau cairan sirup
- Pemakaian luar, dapat berupa krim, semprotan, atau salep yang harus dioleskan pada kulit. Bisa juga salep mata, obat tetes mata, atau obat tetes telinga
- Melalui suntikan, intramuskular (IM) atau intravena (IV). Pemberian dengan cara ini biasanya untuk infeksi yang lebih serius
Aturan pemberian antibiotik pada anak
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat mungkin tidak ada gunanya, atau bahkan, memberikan efek samping. Oleh sebab itu, pastikan dulu penyebab demam anak. Lebih dari 90% penyebab demam pada anak adalah infeksi virus yang bersifat self limiting (dapat sembuh sendiri). Pada kondisi seperti ini, pemberian antibiotik jelas tidak akan berguna, dan berisiko menimbulkan efek samping.
Agar lebih aman dan tidak membahayakan anak, MomDad sebaiknya segera membawa dan memeriksakan anak ke dokter spesialis anak. Kemudian, apabila dokter sudah melakukan pemeriksaan dan menyimpulkan bahwa anak mengalami infeksi bakteri, maka antibiotik baru mulai dapat diberikan kepada anak.
Anak yang mengalami infeksi virus tidak selalu diikuti dengan infeksi bakteri, sehingga tidak ada durasi atau waktu sakit tertentu untuk memberikan antibiotik tanpa pemeriksaan dokter. Selain itu, lendir hidung yang berwarna kuning atau hijau dan sakit tenggorokan bukan lah tanda ‘khas’ infeksi bakteri, sehingga bukan pula tanda anak harus diberi antibiotik.
Dampak buruk pemberian antibiotik tanpa anjuran dokter
Seperti halnya obat lain, antibiotik juga memiliki potensi untuk menimbulkan dampak buruk. Beberapa dampak negatif pemberian antibiotik yaitu:
- Diare
- Nyeri perut
- Alergi
- Mual
Selain itu, pemberian antibiotik dengan dosis dan durasi yang tidak tepat, dapat berisiko membuat bakteri kebal terhadap antibiotik, sehingga infeksi bakteri yang sama mungkin memerlukan kelas antibiotik yang lebih tinggi di kemudian hari. Intinya, Pembelian dan pemberian antibiotik harus berdasarkan resep dokter.
Oleh karena itu, bijaklah dalam memberikan antibiotik untuk anak ya, MomDad. Apabila anak sakit, jangan lupa untuk memeeriksakan ke dokterter lebih dahulu supaya dapat diberikan penanganan dan pengobatan yang tepat.
Apabila punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, MomDad dapat tanyakan pada ahli di Forum Tanya Dokter. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho!
Referensi:
- https://www.healthychildren.org/English/safety-prevention/at-home/medication-safety/Pages/Antibiotic-Prescriptions-for-Children.aspx
- https://medlineplus.gov/antibiotics.html
Sumber foto: iStock
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.