primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Memberi Hukuman untuk Anak, Boleh Enggak, sih?

Author: Marisha A

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A

Topik: Parenting, Parenting Lifestyle

Sebagai orang tua, tugas MomDad tak hanya sebatas mencukupi kebutuhan tumbuh kembang anak, tetapi juga mendidiknya. Orang tua yang baik tentu akan mengajarkan anaknya mana yang benar dan mana yang salah. Saat anak melakukan hal-hal baik, sudah sepatutnya orang tua memujinya. Namun, ketika anak melakukan kesalahan, terkadang orang tua juga perlu menegur atau memberi hukuman dengan tujuan mendidik agar anak bisa belajar dan tidak mengulangi kesalahannya. Lalu, apa saja jenis hukuman mendidik yang bisa MomDad berikan pada anak?

Bolehkah menghukum anak?

Pada usia 1-3 tahun, anak mulai mengerti mengenai aturan, mana yang boleh dan tidak. Namun, terkadang mereka ingin mengetahui sampai mana batas yang kita perbolehkan. Menurut American Academy of Pediatrics, memberikan hukuman terlebih hukuman fisik tidak dapat memperbaiki atau mengoreksi perilaku anak.

Selain tidak efektif, hukuman fisik dan verbal dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental anak jangka panjang. Daripada menghukum, lebih baik mendisiplinkan anak dengan cara-cara berikut:

Bayi (0-1 tahun)

happy-couple-embracing-looking-newborn-child-yellow-background-talking-little-daughter-with-love-smile-parents-wearing-white-t-shirts-happy-family-indoor.jpg

  • Berikan contoh perilaku seperti apa yang MomDad anggap baik.
  • Gunakan bahasa positif, misalnya “duduk, yuk” dibandingkan “jangan berdiri”.
  • Hindari berkata “jangan” atau “tidak” kecuali pada hal-hal yang menyangkut keamanan anak.
  • Simpan mainan atau barang yang berpotensi membahayakan bayi.
  • Pastikan seluruh anggota keluarga yang mengasuh bayi konsisten dengan aturan yang dibuat MomDad.

Toddler (1-3 tahun)

full-shot-woman-talking-baby.jpg

  • Puji anak bila perilakunya baik, abaikan bila tidak baik. Alihkan kepada aktivitas lain bila diperlukan.
  • Antisipasi munculnya tantrum, pastikan anak cukup tidur dan cukup makan.
  • Ajarkan anak agar tidak berperilaku agresif (pukul, gigit, tendang).
  • Hindari memukul atau mencubit anak.

Pra-sekolah (4-6 tahun)

beautiful-portrait-young-mother-child-sitting-together-white-wall-happy-caucasian-female-with-bunch-brown-hair-white-clothes-holding-baby-her-arms-sincerely-smiling.jpg

  • Berikan tugas rumah tangga sederhana, berikan pujian bila ia berhasil melakukannya.
  • Biarkan anak membuat pilihan sendiri, seperti ingin pakai baju apa dan melakukan kegiatan yang mana terlebih dahulu.
  • Ajarkan anak untuk menghargai orang lain.
  • Jelaskan bahwa marah, sedih, dan kecewa adalah emosi yang normal namun menyakiti orang lain atau merusak barang bukan perilaku yang baik. Ajarkan anak mengelola emosi negatifnya.

Yuk, coba mendisiplinkan si Kecil sesuai dengan usianya melalui cara di atas!

Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!

 Sumber foto: Freepik

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: