Tips Memberikan MPASI ala Resti Suntoso, Content Creator yang Tak Bosan Evaluasi Diri sebagai Ibu
Author: Dhia Priyanka
Editor: Andini Aprilliani
Topik: PrimaKuversary, Interview, Resti Suntoso, MPASI
Setiap anak memiliki kondisi yang berbeda. Itulah yang selalu ditanamkan di dalam diri Resti Suntoso, content creator yang kerap membagikan konten menu MPASI di TikTok. Seperti para Mom lainnya, Resti juga menghadapi trial and error dalam memberikan MPASI untuk anaknya, Mala. Lantas, gimana sih cara Resti menghadapi situasi ini? Yuk, simak penuturannya di artikel berikut!
Mengetahui makanan favorit anak
Memasuki bulan pertama MPASI, Mala sempat menolak untuk makan. Sampai akhirnya ada momen di mana ia pun pasrah tidak memberi Mala makan dan tidak membawa perlengkapan MPASI saat ia dan keluarganya ke Bandung. “Kalau Mala mau makan, ya nenen-nenen aja deh,” ucapnya. Lalu, saat sedang berada di restoran, Resti memesan bubur polos dan memberikannya ke Mala. “Ternyata Mala makannya habis. Oh, jadi dia tuh sukanya sama yang rasanya sederhana. Enggak suka dicampur. Emang sih, gizinya harus seimbang, tapi kalau anaknya engak mau makan, apa gunanya gizi seimbang?” Setelah mengevaluasi diri, akhirnya Resti paham apa yang disukai Mala, yaitu nasi biasa ditambah ayam yang diblender. Untuk melengkapi nutrisinya, Resti menggunakan wortel dan tahu sebagai finger food.
Mengandalkan slow cooker
Resti selalu mengandalkan slow cooker, karena menurutnya teksturnya sangat pas. Seperti bubur tapi tidak terlalu cair, seperti makanan padat, tapi tidak terlalu padat. Biasanya, Mala yang kini berusia 9 bulan sangat suka saat ia membuat 1 cup nasi dan 3 cup air. Sementara untuk kaldu, ia menambahkannya dari ceker dan tulang-tulangan.
Menerapkan ketertiban saat makan
Resti ingin Mala menjadi anak yang tertib sejak bayi. Sejak di dalam kandungan, Resti kerap memberikan stimulasi kepada Mala. Misalnya dari jam tidur, “waktu masih satu bulan di dalam perut, aku selalu ngenalin ini siang dan malam. Kalau istirahat aku ajak dia istirahat. Secara sains, itu terbukti akan berdampak sama pola tidur anak setelah lahir.”
Terlebih untuk makan, ibaratnya, Resti tidak mau menyuapi Mala sampai dia taman kanak-kanak atau TK. Ia pun menerapkan feeding rules. Misal, kalau sudah 30 menit, selesai enggak selesai, makannya sudah. Kemudian, harus duduk di high chair, berdoa sebelum makan, memberitahu Mala makanan hari ini apa, serta manfaat makanannya. Nantinya, Resti ingin di usia 1 tahun, Mala sudah bisa makan sendiri dengan bimbingan.
Tidak memaksa anak untuk makan
Ilmu yang patut dimiliki para ibu adalah sabar, khususnya saat menyuapi anak. Resti tidak pernah memaksa Mala untuk makan, sehingga anak pun tidak trauma makan. Selain itu, kalau makannya tidak habis, ia akan memanfaatkan sisa makanan untuk stimulasi Mala. “Makanannya ditumpahin di meja makan atau kalau makanannya tinggal setengah, diguyur di badannya.”
Tips lain dari Resti, jika mau mengenalkan menu baru, ia akan tetap menyiapkan menu favorit Mala. Jadi, kalau Mala enggak suka dengan menu barunya, Resti punya ‘backup’ makanan untuk Mala.
Tekstur MPASI yang tepat
Sebelum menemukan ‘rumus’ yang tepat, Resti pun sempat menghadapi kendala dalam memberikan MPASI. “Awalnya Mala itu nggak suka yang cair. Ternyata dia tuh berani sama tekstur. Akhirnya aku kepedean langsung mulai nasi nih. Eh, tapi nasi pun dia masih belum suka. Jadi, dia memang suka yang bertekstur tapi belum sampai ke nasi, karena dia kan baru mau 9 bulan. Aku putusin tim deh yang ditengah-tengah.”
Setelah membaca tips dari Resti di atas, semoga MomDad mendapat inspirasi dan bisa menerapkannya, ya pada si Kecil. Namun, perlu diingat, kondisi setiap anak berbeda, jadi sesuaikan kembali ya dengan keadaan si Kecil.
Jika ingin tahu tips menarik seputar MPASI lainnya, MomDad bisa membaca artikel di aplikasi PrimaKu atau website primaku.com. Jangan lupa juga follow Instagram dan TikTok PrimaKu, ya!
Sumber foto: Dokumen pribadi