Tips Menerapkan Puasa Sehat untuk Anak
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Puasa Sehat, Ramadan
Dalam agama Islam, kewajiban puasa bagi anak tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia dan kesehatan anak, serta arahan dari orang tua atau budaya dalam sebuah keluarga. Namun, umumnya anak diajarkan untuk mulai berpuasa secara bertahap seiring bertambahnya usia dan kemampuan anak untuk menahan lapar dan haus. Nah, tapi bagaimana sih pandangan puasa dari sisi medis dan penerapan yang tepat? Yuk, simak penjelasan dari Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), Ph.D, FAAP, FRCPI(Hon.) berikut!
Tips Terapkan Puasa Sehat
Menurut agama, anak yang diwajibkan berpuasa itu adalah yang sudah memasuki usia akil baligh atau pubertas. Secara medis, usia pubertas untuk anak perempuan adalah 8 tahun dan anak laki-laki di usia 9 tahun. Secara metabolisme, 8 atau 9 tahun sudah diperbolehkan berpuasa. Meski begitu, ada tips bagaimana sebetulnya puasa yang sehat bagi anak, di antaranya:
- Anak tidak boleh sakit. Kalau ia dalam keadaan minum obat atau sakit kronik tertentu atau dalam kesulitan makan, dan lain-lain, konsultasikan ke dokter sebelum berpuasa.
- Melihat pola makannya. Saat berbuka puasa, kalau bisa didahului dengan jus atau glikemik indeks sedang, seperti kurma dan lain-lain. Plus, karbohidratnya juga usahakan yang rendah indeks glikemik, seperti beras merah. Makan berat boleh, namun hindari lemak jenuh, ultra processed food. Proteinnya pun usahakan yang lean protein, seperti ikan. Begitu juga dengan menu sahur. Hal ini berfungsi untuk menjaga rasa lapar berlebihan dan anak tetap kenyang.
- Melihat pola tidur. Anak tetap harus tidur 8-9 jam, minimal 7 atau 8 jam pada saat bulan puasa. Jika ia mau sahur, pastikan anak tidur cepat. Jika tidak, maka satu bulan penuh tidur anak akan terganggu, sehingga berdampak pada hormon, metabolisme, dan pubertasnya.
- Kurangi aktivitas anak saat berpuasa agar terhindar dari hypoglycemia, di mana kondisi kadar glukosa (gula) dalam darah turun di bawah batas normal.
Penting bagi orang tua untuk memastikan bahwa anak diberikan pemahaman yang tepat tentang puasa, bersama dengan dukungan dan bimbingan yang diperlukan selama proses pembelajaran.