Tips Mapan Finansial untuk Orang Tua Tunggal
Author: Radhita Rara
Editor: Dhia Priyanka
Topik: Financial
Tidak hanya soal pengasuhan anak, menjadi orang tua tunggal tentu akan memengaruhi kondisi finansial. Orang tua tunggal perlu untuk memenuhi kebutuhan anak sembari kebutuhan sehari-hari.
Meski banyak tantangannya, membuat strategi demi masa depan anak tetap jadi prioritas. Untuk mengatur kehidupan orang tua tunggal perlu memeriksa kondisi diri, keluarga, sekaligus keuangan. Untuk mencapai tujuan keuangan yang mapan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Yuk, simak berikut ini!
Mengetahui anggaran bulanan
Salah satu yang penting dalam perencanaan keuangan adalah mengetahui pendapatan dan pengeluaran bulanan. Buatlah anggaran yang realistis dan diskusikan dengan anak. Beri pengertian pada anak bahwa tidak semua keinginannya dapat dituruti.
Jangan takut untuk jujur dan terbuka dengan anak mengenai kondisi keuangan yang ada. MomDad juga bisa mengikutsertakan mereka dalam pilihan gaya hidup sederhana yang masih di dalam anggaran bulanan.
Selalu buat prioritas keuangan
Menjadi satu-satunya sumber finansial dalam keluarga, MomDad perlu pandai-pandai memilah kembali mana merupakan keinginan, kebutuhan, dan kewajiban. Jika sudah bisa membedakannya, maka dengan sendirinya akan dapat melakukan pengurangan anggaran.
Biasanya ada pengeluaran yang tanpa sadar dilakukan misalnya makan di luar atau ngopi di cafe. Pengeluaran untuk layanan streaming hingga belanja online juga sebaiknya dipikirkan kembali. Berapapun pengeluarannya sebaiknya dicatat dan dievaluasi kembali.
Susun rencana kedepannya
Selalu fokus pada pemenuhan sehari-hari dan tidak matang mempersiapkan rencana ke depan, justru bisa jadi bumerang bagi MomDad. Untuk itu, upayakan untuk selalu memikirkan masa depan sejak awal, misalnya dengan mempersiapkan asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, juga dana pendidikan anak.
Salah satu pengeluaran yang besar adalah pengobatan dan perawatan penyakit. Untuk itu, lengkapi diri MomDad dengan asuransi yang sesuai. Dengan begitu, gaji yang dikumpulkan tidak habis hanya untuk membiayai perawatan medis saja.
Sisihkan untuk dana darurat
Menyisihkan gaji untuk pos dana darurat biasanya sulit dilakukan, terutama jika hanya satu sumber finansial dalam keluarga. Namun, bukan berarti dana darurat tidak perlu dan tidak penting, ya.
Mengingat tidak ada yang tahu apa yang terjadi di masa depan, pos dana darurat penting untuk dibuat. Sekalipun berat, setidaknya dana darurat ini bisa menutupi biaya hidup MomDad dalam enam bulan kedepan jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Berhenti membandingkan dengan keluarga lain
Di tengah masalah finansial, biasanya hal yang paling mudah dilakukan adalah membandingkan dengan teman atau keluarga lain. Padahal semua orang memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Perlu diingat, MomDad tidak perlu merasa rendah diri dan malu dengan pilihan gaya hidup yang dijalankan. Gaya hidup bukan bergantung pada orang lain melainkan pada kemampuan masing-masing.
Fokus saja pada apa yang telah dimiliki dan dapat dicapai nantinya. Hal ini akan membantu kita menghargai kondisi saat ini dan bersyukur atas nikmat yang diberikan.
Semoga artikel ini membantu, ya. Untuk mengetahui lebih banyak konten informatif lainnya, silahkan follow akun instagram @official.primaku dan baca artikel lainnya di aplikasi PrimaKu, ya.
Suka dengan tips di atas? Yuk, like, save, dan share artikelnya!