primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Tips Atasi Batuk Pilek pada Bayi Newborn yang Perlu Diketahui

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A

Topik: Batuk, Pilek, Bayi Newborn

Batuk pilek (bapil) pada orang dewasa sudah jadi hal yang umum terjadi. Namun, kalau terjadi pada bayi newborn atau baru lahir, pasti membuat MomDad bingung dalam mengatasinya. Terlebih lagi bayi yang baru lahir masih belum memiliki daya tahan tubuh yang baik dan mungkin akan sensitif dengan obat-obatan.

Lantas, bagaimana cara mengatasi bapil pada bayi newborn? Haruskan diberi obat-obatan? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

Penyebab bayi baru lahir mengalami bapil

istockphoto-1187554617-612x612.jpg

Bayi baru lahir bisa terkena bapil atau batuk pilek. Bapil yang paling sering terjadi pada anak-anak adalah suatu kondisi yang disebut juga sebagai common cold atau selesma. Penyebab tersering selesma adalah virus saluran napas seperti Rhinovirus, human parainfluenza virus, dan respiratory syncytial virus. Gejala selesma biasanya ringan, berupa hidung tersumbat dan hidung meler, bersin, demam, batuk, rewel, kesulitan tidur dan menyusu karena hidung tersumbat.

Pertolongan pertama bapil pada bayi baru lahir

istockphoto-1187554229-612x612.jpg

Common cold merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri, umumnya dalam waktu 7-14 hari. Terapi suportif di rumah biasanya sudah cukup untuk memberikan kenyamanan bagi bayi. Beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah di antaranya:

  • Berikan cairan yang cukup. Pada bayi yang masih berusia kurang dari 6 bulan, kebutuhan cairan bayi dapat dicukupi oleh konsumsi ASI atau susu formula. Tidak diperlukan pemberian cairan dalam bentuk lain (air putih, jus buah, dan lain-lain). Tak hanya itu, ASI juga mengandung komponen bioaktif yang dapat membantu bayi melawan virus penyebab common cold.
  • Jika hidung bayi tersumbat dan memproduksi banyak lendir/ingus (secret), penyedotan hidung dapat dilakukan dengan lembut untuk menghindari trauma pada kulit bagian dalam hidung bayi. Penyedotan lendir mungkin dapat membantu membersihkan jalan napas bayi dari sumbatan lendir.
  • Gunakan nasal saline drops/spray untuk melembapkan saluran napas hidung, serta untuk mengencerkan lendir yang kental. Penggunaan nasal saline drops/spray ini dapat dilakukan sebelum menyedot lendir dari hidung.
  • Melembapkan udara lingkungan. Penggunaan humidifier atau pelembap lingkungan di dalam kamar bayi juga dapat meringankan hidung tersumbat.
  • Penggunaan obat demam seperti parasetamol dan ibuprofen dapat diberikan jika diperlukan, namun penggunaannya harus dikonsultasikan dengan dokter, terutama pada bayi berusia kurang dari 3 bulan. Jangan memberikan ibuprofen pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, terutama apabila ia mengalami dehidrasi dan muntah berulang
  • Hindari penggunaan obat batuk pilek yang ada di pasaran kecuali atas resep dokter. Obat batuk pilek yang ada di pasaran tidak mempercepat penyembuhan, bahkan berisiko menimbulkan efek samping fatal pada anak berusia kurang dari 2 tahun.

Kapan bayi perlu diperiksakan ke dokter?

doctor-with-stethoscope-hands-hospital-background_1423-1.jpg

Common cold pada umumnya berlangsung selama sekitar 10-14 hari dan dapat sembuh sendiri.  Namun batuk pilek pada bayi berusia kurang dari 3  bulan harus selalu diperiksakan ke dokter, terutama jika disertai demam, karena dapat menandakan penyakit dasar yang lebih serius. Pada bayi berusia kurang dari  3 bulan, terdapat beberapa tanda lain yang harus diawasi, yaitu:

  • BAK bayi menjadi jarang
  •  Demam > 38 derajat 
  • Tampak kesakitan dan rewel
  • Sesak napas dan terdapat bunyi napas tambahan seperti mengi
  • Batuk terus menerus
  • Mata merah dengan sekret kuning kehijauan seperti bernanah
  • Memiliki ingus berwarna kehijauan yang kental dan sulit dibersihkan hingga beberapa hari

Segera bawa bayi ke UGD apabila ia tampak tidak mau menyusu, tampak lemah dan tidur terus (letargis), batuk hebat yang menyebabkan muntah-muntah dan kebiruan, batuk berdarah, dan sianosis atau kebiruan di sekitar mulut dan bibir.

Risiko bapil pada bayi

Bapil pada bayi merupakan tanda dari, salah satunya, infeksi pada saluran napas atas. Namun, karena sistem imun bayi belum berkembang sempurna, serta pengeluaran dahak dan lendir juga belum selalu efektif, maka selesma pada bayi dapat berisiko menjadi infeksi saluran napas bawah, yaitu pneumonia. Pneumonia pada bayi ditandai dengan gejala sesak yang berupa napas cepat, tarikan dinding dada, demam, dan cenderung lebih tidak aktif. Kondisi ini harus segera dibawa ke dokter.

Itu dia serba-serbi bapil pada bayi newborn yang perlu MomDad ketahui. Semoga penjelasa di atas dapat membantu MomDad dalam mengatasi bapil pada si Kecil, ya.

Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!

Sumber foto: Freepik

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: