Pendekatan Farmakologi untuk Gaduh Gelisah
Oleh: Editorial Primapro
Topik: Gaduh Gelisah, Farmakologi
Di artikel sebelumnya, kita membahas teknik deeskalasi verbal sebagai langkah awal untuk penanganan anak dengan gaduh gelisah. Namun, tak jarang terdapat situasi di mana deeskalasi verbal belum cukup untuk membuat pasien kooperatif. Pada kasus-kasus tersebut, tatalaksana farmakologis dapat diberikan. Obat yang diberikan dipilih berdasarkan etiologi dan tingkat keparahan gaduh gelisah yang dimiliki pasien. Berikut kami paparkan pilihan-pilihan obat dan yang dapat diberikan pada anak dengan gaduh gelisah berdasarkan indikasi dan kontraindikasi pasien.
Golongan obat pertama yang dapat dipertimbangkan untuk anak dengan gaduh gelisah adalah antihistamin. Antihistamin, seperti difenhidramin, bekerja dengan cara mengikat ke reseptor histamin H1 secara kompetitif. Dengan demikian, efek histamin dapat diredam dan mengakibatkan efek sedasi. Biasanya, obat ini diberikan pada anak yang lebih kecil karena memiliki efek samping yang minimal. Walaupun demikian, perlu diperhatikan bahwa antihistamin tidak boleh diberikan pada anak dengan gaduh gelisah yang etiologinya delirium, yaitu kondisi di mana gaduh gelisah ditandai dengan status mental yang fluktuatif akibat masalah medis yang mendasarinya, misalkan gangguan metabolik, neurologis, trauma, hipoksia, intoksikasi, atau withdrawal dari obat tertentu.
Untuk anak atau remaja yang gaduh gelisah akibat intoksikasi, khususnya akibat stimulan, benzodiazepine seperti lorazepam, midazolam, dan diazepam dapat digunakan. Golongan obat ini bekerja dengan meningkatkan transmisi GABA, yaitu neurotransmitter yang berperan dalam inhibisi sistem saraf pusat. Efek sedasi benzodiazepine cukup kuat, hingga jika tidak diberikan secara hati-hati atau tidak sesuai indikasi, dapat meningkatkan risiko depresi napas. Karena hal tersebut, anak yang diberikan benzodiazepine perlu dimonitor dengan ketat. Pemberiannya juga perlu dihindari sama sekali pada anak yang gaduh gelisah yang dialami diakibatkan oleh delirium atau intoksikasi alkohol.
Jika difenhidramin paling cocok diberikan untuk anak yang lebih kecil dan benzodiazepin untuk anak dengan gaduh gelisah akibat intoksikasi, lantas, obat apa yang dapat diberikan pada anak dengan gaduh gelisah akibat delirium? Jawabannya adalah obat-obatan antipsikotik. Tak hanya dipakai pada kasus gaduh gelisah dengan etiologi psikiatri, antipsikotik juga bisa dipakai untuk mengatasi delirium hiperaktif. Antipsikotik yang sering dipakai untuk pasien delirium hiperaktif adalah haloperidol, sebuah antipsikotik generasi pertama, dan risperidon atau olanzapine, yaitu antipsikotik generasi kedua.
Kedua generasi antipsikotik bekerja dengan cara memblokir reseptor dopamin sehingga terjadi inhibisi pada pasien delirium hiperaktif. Perbedaannya dari generasi pertama dan kedua adalah, bahwa antipsikotik generasi kedua memiliki afinitas yang lebih rendah pada reseptor dopamin D2, sehingga memiliki risiko yang lebih rendah untuk menyebabkan gejala ekstrapiramidal, atau extrapyramidal syndrome (EPS). Pada EPS, otot-otot kontraksi secara involunter, mengakibatkan tubuh untuk menghasilkan gerakan-gerakan repetitif dan postur tubuh yang abnormal, protrusi lidah, dan spasme laring/faring yang dapat membahayakan pasien. Pada beberapa pasien, distonia dapat terjadi secara luas, sehingga menyebabkan demam, penurunan kesadaran kekakuan otot yang meningkat, dan disfungsi otonom. Kondisi tersebut disebut dengan neuroleptic malignant syndrome (NMS). Pada kasus-lasus EPS pasca pemberian antipsikotik, pemberian antipsikotik perlu diberhentikan dan pasien diberikan propanolol atau benztropine sebagai antidotum.
Kesimpulannya, terdapat 3 golongan obat yang dapat dipakai pada kasus gaduh gelisah. Namun, perlu diperhatikan bahwa pemilihan obatnya perlu ditentukan berdasarkan etiologinya. Untuk ringkasan dan dosis pemberian terapi farmakologi untuk gaduh gelisah yang tepat, lihat Tabel 1. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang adekuat mengenai cara memilih obat yang tepat untuk pasien dengan gaduh gelisah.
Tabel 1. Daftar obat Gaduh gelisah dan dosisnya
EPS: Extrapyramidal symptoms; NMS: Neuroleptic malignant syndrome; PO: per oral; IM: intramuskular: IV: intravena
Referensi
Hoffmann JA, Pergjika A, Konicek CE, Reynolds SL. Pharmacologic Management of Acute Agitation in Youth in the Emergency Department. Pediatr Emerg Care. 2021 Aug 1;37(8):417-422. doi: 10.1097/PEC.0000000000002510. PMID: 34397677; PMCID: PMC8383287.