primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Anakku Menolak Naik Tekstur, Kenapa ya?

Author: Annasya

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A

Topik: Tekstur MPASI

Saat sudah mulai proses makan, bayi akan diberikan MPASI dengan tekstur yang sesuai dengan usianya. Seiring berjalannya waktu, tekstur makanan yang diberikan akan berubah dari lembut menjadi lebih kasar. Namun, ada bayi yang tidak akan selalu langsung menerima perubahan tekstur yang baru. Apa sih penyebab bayi menolak naik tekstur?

Selain dipengaruhi oleh perkembangan fisik, seperti kemampuan anak untuk duduk sendiri dan untuk mempertahankan leher tetap tegak, kemampuan seorang anak untuk makan tentu juga dipengaruhi oleh perkembangan oromotor atau perkembangan kemampuan otot-otot mulut dan sekitarnya. Dalam tahun pertama kehidupannya, seorang anak akan mengalami perkembangan fisik dan neurologis yang meningkatkan kemampuannya untuk makan makanan dengan tekstur yang cair atau lunak hingga semakin padat. 

BeFunky-collage - 2023-08-10T114229.845.jpg

Saat lahir, kemampuan makan seorang bayi hanya memerlukan refleks hisap dan telan saat sedang memproses ASI atau susu yang masuk ke dalam mulutnya. Pada usia 4-6 bulan, seorang bayi dengan perkembangan normal akan mampu untuk duduk dengan bantuan dan mempertahankan leher agar tetap tegak. Kemudian, seiring dengan perluasan rongga mulut dan pergerakan lidah yang semakin kompleks, anak di usia ini akan mampu menelan atau melepehkan makanan. 

Pada usia 6-9 bulan, seorang anak akan dapat memindahkan makanan dari satu sisi mulut ke sisi lainnya, dapat menelan makanan dengan tekstur yang lebih kental, duduk sendiri tanpa bantuan. Seiring dengan pertumbuhan gigi seri depan, bayi mulai dapat melakukan gerakan memotong makanan atau menggigit. Tekstur yang direkomendasikan untuk diberikan pada rentang usia 6-9 bulan adalah makanan yang dihaluskan hingga menjadi bubur kental (puree) atau makanan yang dilumatkan (mashed). Tekstur ini kemudian dapat ditingkatkan menjadi bubur saring halus lalu bubur saring kasar. 

Pada usia 9-12 bulan, anak sudah dapat merapatkan bibir ketika disuapi, sehingga ia dapat membersihkan makanan yang ada di sendok. Bayi juga sudah dapat menggigit makanan dengan tekstur yang lebih keras. Tekstur yang dianjurkan pada usia ini adalah cincang halus (minced), cincang kasar (chopped), atau makanan yang dapat dipegang anak (finger foods). 

Saat mencapai usia 12-24 bulan, seorang anak dapat beradaptasi dengan segala macam bentuk makanan, namun belum dapat mengunyah secara sempurna. Kemunculan gigi geraham pertama pada usia 12-18 bulan akan meningkatkan kemampuan anak mengunyah dan “mengaduk” makanan di dalam mulutnya. Pada usia ini, seorang anak seharusnya sudah dapat mengonsumsi makanan keluarga dengan tekstur yang disesuaikan, misalnya diberikan potongan ayam yang disuwir kecil atau makanan yang dicincang seperlunya. 

Penolakan terhadap tekstur merupakan hal yang kompleks dan perlu diketahui dasar pemberian rekomendasi terkait tekstur pada usia tertentu terlebih dahulu. Bayi yang menolak naik tekstur dapat disebabkan karena adanya masalah sensori, oromotor, maupun psikologis yang memerlukan evaluasi tenaga ahli untuk menentukan penyebab tepatnya. 

Sebelum memutuskan, ada baiknya kalau MomDad mencari tahu apa penyebab si Kecil menolak naik tekstur, sehingga bisa diatasi sesuai diagnosisnya. Maka dari itu, MomDad disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. 

Apa dampaknya jika bayi terlambat naik tekstur?

BeFunky-collage - 2023-08-10T113843.240.jpg

Periode kritis memperkenalkan makan pada bayi adalah pada usia 6-9 bulan. Pada masa itu, bayi perlu diperkenalkan pada berbagai rasa dan tekstur makanan. Keterlambatan pengenalan rasa dan tekstur ini akan berisiko mengakibatkan masalah makan di kemudian hari, seperti misalnya anak hanya mau makan rasa atau tekstur tertentu. 

Suatu penelitian menunjukkan bahwa anak yang diperkenalkan makanan bertekstur setengah padat di atas usia 9 bulan ternyata mengonsumsi lebih sedikit variasi makanan pada usia 7 tahun termasuk buah dan sayuran dibandingkan dengan anak yang dikenalkan makanan bertekstur setengah pada pada usia 6-9 bulan. Tak hanya itu, masalah makan juga lebih banyak dijumpai ketika anak berusia 15 bulan dan 7 tahun apabila anak diperkenalkan makanan bertekstur setengah padat di atas usia 9 bulan.

Keterlambatan naik tekstur pada anak dapat mengakibatkan masalah makan nantinya. Oleh karena itu, MomDad perlu konsultasi dengan dokter apabila si Kecil menolak naik tekstur untuk mengetahui penyebabnya sehingga bisa diatasi dengan tepat.


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Kriptorkismus, Anakku Kok Tidak Ada “Bijinya”?
5 Feb 2018
cover
Anakku masih mengompol, normalkah?
28 Nov 2021
cover
Apakah Anakku Gagap? Yuk, Ketahui Jawabannya di Sini!
24 Des 2021
cover
Gumoh Anakku Normal Enggak, Ya?
28 Des 2021
cover
Anakku Sudah Cukup Tidur Belum ya? Kenali Tandanya di Sini, ...
2 Jun 2022
cover
Anakku Berperawakan Pendek, Apakah Bisa Tumbuh Tinggi?
21 Mar 2023
cover
Anakku Belum Bisa Duduk Sendiri, Kenapa ya?
27 Apr 2023
cover
Anakku Malas Bergerak, Kenapa ya?
1 Mei 2023
cover
Anakku sering Berteriak, Apakah Normal?
6 Mei 2023
cover
Anakku Malas Menyusu, harus Gimana ya?
14 Mei 2023
cover
Apakah Gumoh Anakku Normal?
27 Mei 2023
cover
Apakah Anakku Speech Delay?
3 Jun 2023
cover
Kapan Anakku Siap Naik Tekstur MPASI?
9 Jun 2023
cover
Apakah Anakku sudah Siap Toilet Training?
21 Jun 2023
cover
Apakah Anakku sudah Mendapatkan Nutrisi yang Cukup?
18 Jul 2023
cover
Apakah Asupan Prohe Anakku sudah Terpenuhi?
18 Jul 2023
cover
Anakku Terlanjur Stunting, Harus Gimana?
15 Agu 2023
cover
Anakku Belum Bisa Duduk Tegak, Kenapa ya?
23 Agu 2023
cover
Apakah Kenaikan BB Anakku sudah Sesuai dengan Kurva Pertumbu...
3 Sep 2023
cover
Apakah Kebutuhan Serat Anakku sudah Terpenuhi?
27 Sep 2023
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: