primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Gejala Hernia pada Anak yang Perlu MomDad Ketahui

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso SpA

Topik: Hernia

Hernia merupakan salah satu kondisi yang sering dialami anak-anak setelah lahir. Hernia terjadi ketika organ dalam tubuh menekan jaringan kulit yang lemah. Gejala yang muncul bisa beragam tergantung jenis dan lokasi munculnya hernia.

Oleh karena itu, MomDad perlu mengetahui gejala awal yang terjadi pada si kecil jika terkena hernia. Supaya lebih jelas, yuk simak penjelasan dalam artikel ini, MomDad!

Apa itu hernia?

Hernia adalah suatu penonjolan yang terjadi akibat sebagian organ atau jaringan keluar melewati bukaan abnormal di dinding tubuh. Bukaan itu dapat terjadi akibat penutupan yang kurang sempurna atau karena kelemahan dinding.  

Ada berbagai macam hernia, tergantung dari lokasi terjadinya hernia. Hernia yang terjadi di selangkangan disebut sebagai hernia inguinal, sedangkan hernia di area pusar disebut sebagai hernia umbilikal.

Gejala hernia pada anak

Sebagian besar penonjolan akibat hernia, seperti hernia inguinal dan hernia umbilikal, dapat dilihat. Namun, ada juga hernia yang tidak dapat dilihat. Nah, untuk hernia jenis ini bisa menimbulkan gejala, seperti misalnya hernia diafragmatika. Hernia diafragmatika menimbulkan gejala sesak napas pada bayi baru lahir akibat dari masuknya sebagian organ perut ke dalam rongga dada, mendesak paru-paru.

Gejala yang ditimbulkan oleh hernia, di samping tergantung kepada lokasinya, juga bergantung pada derajatnya. Misalnya pada hernia inguinal, pada derajat awal mungkin hanya  memberikan keluhan terdapat tonjolan yang hilang-timbul. Benjolan akan timbul bila bayi atau anak menangis atau berdiri atau mengejan; benjolan juga masih dapat dimasukkan kembali dengan tangan.

Pada derajat yang lebih berat dapat timbul gejala inkarserasi yang dapat berupa bayi atau anak menjadi rewel atau iritabel, menangis terus menerus, muntah, dan kesulitan BAB. Pada derajat yang paling berat akan timbul gejala strangulasi (organ sudah terjepit) yang ditandai dengan nyeri dan perubahan warna tonjolan. Kondisi strangulasi ini harus ditangani segera untuk mencegah kematian jaringan.

Akibat hernia jika tidak segera ditangani

Hernia atau banyak yang menyebutnya turun berok kerap kali disepelekan. Masyarakat awam menganggap hernia bisa sembuh sendiri, padahal hernia yang dibiarkan bisa saja berakibat fatal, lho, MomDad.

Tatalaksana hernia inguinal adalah dengan intervensi pembedahan. Waktu yang tepat bergantung pada derajatnya. Jika diagnosis hernia sudah dibuat, anak perlu segera dirujuk ke dokter bedah untuk menentukan waktu yang tepat untuk operasi perbaikan hernia. Idealnya, semakin cepat akan semakin baik untuk menghindari komplikasi yang dapat terjadi akibat strangulasi.

Ada hernia yang tidak selalu memerlukan tindakan bedah, yaitu hernia umbilikal. Penderita hernia umbilikal harus diperiksa fungsi hormon tiroidnya. Bila hernia umbilikal tersebut disebabkan oleh hipotiroidisme, pengobatan untuk hipotiroid dapat memperbaiki hernia

Itulah beberapa hal mengenai hernia yang perlu MomDad ketahui. Jika MomDad melihat adanya gejala hernia, akan lebih baik untuk konsultasi langsung ke dokter untuk menunjang proses kesembuhan. Jangan lupa juga untuk menerapkan pola hidup sehat dibarengi dengan konsumsi multivitamin, ya. 

Jika ingin tahu informasi seputar tumbuh kembang lainnya, MomDad dapat membaca artikel melalui aplikasi PrimaKu atau follow @official.primaku di Instagram.

Suka dengan penjelasan di atas? Jangan ragu untuk like, save, dan share artikelnya, ya!

Sumber foto: Freepik

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: