Kenali Berbagai Penyebab Perut Kembung pada Anak
Author: Radhita Rara
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Perut Kembung, Sakit, Pencernaan
Perut kembung mungkin sudah biasa dialami orang tua. Namun, nyatanya anak-anak juga bisa mengalami hal yang sama, lho. Saat mengalami perut kembung, anak pasti merasa tidak nyaman, hingga rewel dan tidak mau makan.
Nah, untuk itu orang tua perlu tahu apa saja yang jadi penyebab perut kembung pada anak. Dengan begitu, penanganan yang tepat bisa segera diberikan untuk mengatasi perut kembung pada anak. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Penyebab perut kembung pada anak
Perut anak yang membuncit bisa terjadi pada berbagai macam penyakit, bergantung pada apa yang membuat perut membuncit. Melalui pemeriksaan, dokter dapat mengetahui apakah isi perut itu cairan, benda padat, atau udara. Bila isinya cairan penyakitnya mungkin di usus, bila benda padat mungkin ada organ dalam seperti ginjal atau hati yang membesar atau bahkan tumor, bila isinya udara maka ini biasanya berhubungan dengan urusan saluran cerna. Masyarakat biasa menyebutnya sebagai kembung, istilah kedokterannya meteorismus.
- Banyak menelan udara
Bayi yang sering menangis atau batuk, misalnya, akan banyak menelan udara. Demikian pula bayi akan banyak menelan udara bila teknik menyusuinya salah; puting kurang pas di mulut bayi atau dot tidak penuh dengan susu tetapi berisi udara.
- Pembentukan gas berlebih dalam usus
Hal ini bisa terjadi karena adanya fermentasi makanan yang tidak diserap oleh bakteri usus yang berlebihan. Jadi, bisa terjadi pada anak dengan gangguan pencernaan dan penyerapan makanan atau terjadi infeksi yang menyebabkan pertumbuhan bakteri usus yang berlebihan. Bisa pula terjadi karena mengonsumsi makanan yang flatugenik ( membentuk gas) secara berlebihan, seperti ubi, keju, kol, sawi, dan sejenisnya.
- Akumulasi gas di dalam usus yang melemah atau lumpuh
Akumulasi gas di dalam usus bisa pula terjadi karena peristaltik usus melemah. Contohnya, pada kekurangan kalium yang sering terjadi pasca diare, atau karena pemberian obat yang dapat melemahkan peristaltik usus. Melemahnya peristaltic usus juga bisa terjadi pada penyakit berat.
- Sumbatan usus menghalangi pengeluaran gas
Sumbatan usus dapat menghalangi pengeluaran gas melalui anus, akibatnya terjadi akumulasi gas dan anak mengalami kembung. Pada kasus sumbatan usus, anak harus dirujuk ke dokter untuk melihat apakah terdapat kelainan yang memerlukan pembedahan. Kadang kala sembelit yang lama pun dapat menimbulkan perut kembung. Pada kasus kembung yang memerlukan tindakan bedah, biasanya ditemukan pula gejala lain, seperti nyeri perut yang hebat, muntah menetap, muntah hijau dan sembelit.
Pada bayi sebelum berusia 2 bulan kembung sering terjadi karena intoleransi laktosa. Asupan susu yang banyak tetapi kadar enzim pencernaannya dalam usus belum sempurna, akibatnya terjadi fermentasi susu yang tidak diserap usus yang menghasilkan gas yang berlebihan. Hal ini pula yang dapat memberikan gejala kolik pada bayi.
Kembung sering pula terjadi pada anak yang kurang gizi, biasanya akibat kombinasi gangguan pencernaan, pertumbuhan bakteri usus yang berlebihan, dan gangguan peristaltik usus akibat kekurangan elektrolit.
Kembung dapat pula terjadi bila kita sampai ke daerah yang tinggi. Pada kondisi ini sebagian gas yang terlarut dalam darah, terutama gas nitrogen, akan berdifusi ke saluran usus. Oleh karena itu di daerah yang tinggi, seperti puncak gunung kita akan sering kentut dan bisa kembung.
Sebagai kesimpulan, kembung dapat disebabkan berbagai penyakit. Oleh karena itu, bawalah anak ke dokter untuk mendeteksi penyebabnya dan mendapat pengobatan yang memadai ya, MomDad.
MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil? Yuk, tanyakan pada ahli di Forum Tanya Dokter! Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh dokter spesialis anak, lho.
Sumber foto: Freepik
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.