primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Mengapa Anak Lebih Rentan Terkena Pneumonia? Ini Penjelasan Ahli

Author: Radhita Rara

Editor: dr. Lucyana Alim Santoso SpA

Topik: Pneumonia

Pneumonia mulai banyak menyita perhatian semenjak pandemi Covid-19. Pneumonia sendiri penyebab terseringnya adalah infeksi bakteri, namun dapat juga disebabkan oleh infeksi virus termasuk covid-19. Selain itu, pneumonia kerap 
disebut menjadi penyebab kematian nomor satu pada balita di dunia. Tentu saja, hal ini membawa kekhawatiran sendiri terhadap orang tua.

Pneumonia yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai radang paru merupakan peradangan pada jaringan paru tempat terjadinya pertukaran gas O2 dan CO2. Sistem kekebalan dan sel pertahanan tubuh anak yang belum sempurna disebut sebagai alasan utama kenapa penyakit ini sangat mengkhawatirkan.

Lantas, apakah pneumonia menular dan bagaimana pencegahannya? Yuk, simak langsung serba-serbi mengenai pneumonia pada anak menurut dr. Madeleine Ramdhani Jasin, SpA (K) berikut ini.

Penyebab pneumonia
sub 1.jpg
Seperti yang sudah dibahas sedikit sebelumnya, pneumonia merupakan radang paru. Paru-paru memiliki kantong kecil yang dipenuhi udara saat bernapas. Namun, saat seseorang terkena pneumonia, kantong ini akan dipenuhi sel-sel radang seperti nanah. Akibatnya, oksigen yang dipasok jadi berkurang sehingga anak-anak menjadi sesak.

Pneumonia dapat disebabkan oleh sejumlah mikroorganisme, sebut saja virus, bakteri, atau jamur. Pneumonia akibat virus biasanya berkembang selama beberapa hari, sementara kalau penyakit ini diakibatkan bakteri, berkembangnya lebih cepat atau bisa dalam satu hari. 

Mengapa pneumonia lebih rentan terhadap anak?
sub 3.jpg
Pneumonia dianggap paling rentan dan berisiko bagi anak. Hal ini dikarenakan bayi dan anak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun memiliki daya tahan tubuh yang belum berkembang optimal, sehingga anak akan lebih mudah terinfeksi. Bukan hanya pneumonia, anak juga rentan terkena infeksi penyakit lain yang diakibatkan virus dan bakteri.

Pneumonia bisa menular
sub 2.jpg
Satu hal yang perlu diwaspadai MomDad adalah pneumonia dapat menular. Penyakit ini bisa menular melalui droplet yang mengandung kuman. Jika droplet tersebut terhirup oleh anak, maka anak akan mulai menunjukkan gejala sakit.

Berbagi peralatan makan dan menyentuh tisu bekas dari orang lain juga bisa meningkatkan risiko terinfeksi pneumonia pada anak. Jadi, MomDad perlu menjauhkan anak-anak dari orang yang memiliki gejala seperti hidung tersumbat atau pilek, sakit tenggorokan dan batuk.

Seringkali pneumonia dimulai dari infeksi saluran pernapasan atau infeksi pada hidung dan tenggorokan. Dengan gejala yang dimulai dengan pilek atau sakit tenggorokan. Pneumonia juga bisa dimulai dengan demam tinggi dan pernapasan yang tidak biasa.

Mencegah pneumonia anak
sub 4.jpg
Karena pneumonia bisa menular, sebaiknya MomDad lebih waspada lagi mengenai penyakit satu ini, ya. Ada beberapa kondisi yang perlu dihindari yang dapat menyebabkan pneumonia pada anak, seperti tidak mendapatkan ASI, gizi kurang atau gizi buruk, tidak mendapatkan imunisasi lengkap, serta terpapar polusi udara dan asap rokok.

Faktor-faktor risiko di atas dapat dihindari dengan meningkatkan pertahanan alami anak-anak yang dimulai dari pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupannya hingga usia 2 tahun. Selain efektif mencegah pneumonia, ASI juga membantu mengurangi lama penyakit jika si kecil jatuh sakit.

Sementara, mengatasi faktor lingkungan seperti polusi udara bisa dengan mendorong kebersihan di rumah-rumah yang ramai. Agar anak mendapatkan udara yang baik dan jauh dari asap.

Tak kalah penting, lakukan imunisasi lengkap sesuai jadwal dan usia anak. Hal ini untuk menjaga daya tahan tubuh si kecil serta mencegah risiko pneumonia.

Nah, itu dia MomDad serba-serbi mengenai penyakit pneumonia. Penting untuk MomDad mengetahui dan mengenali tanda-tanda pneumonia agar bisa melakukan tindakan cepat untuk mencegah penyakit ini menjadi parah.

Untuk mengetahui berbagai konten informatif lainnya seputar kesehatan bayi dan anak serta tumbuh kembangnya, pastikan MomDad sudah mengikuti akun instagram @official.primaku dan selalu pantau terus artikel di aplikasinya juga, ya!


Sumber foto: Pixabay, Unsplash, dan Pexels
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
cover
Mengapa anak saya sakit jantung?
28 Jan 2018
cover
Alasan Mengapa Penting Mengatur Jadwal Makan Anak
3 Agu 2022
cover
Ini Alasan Mengapa Bayi sering Melihat ke Atas
20 Okt 2022
cover
Ini Alasan Mengapa Vaksinasi Polio Penting bagi si Kecil!
28 Nov 2022
cover
Ini Alasan Mengapa Baby Walker Tak Dianjurkan buat si Kecil
26 Jan 2023
cover
Cegah Stunting, Ini Alasan Mengapa Prohe Penting dalam MPASI
22 Feb 2023
cover
Ini Alasan Mengapa Pneumonia Menjadi Penyebab Kematian Terti...
26 Apr 2023
cover
Ini Alasan Mengapa Hati Ayam Baik untuk MPASI!
27 Jun 2023
cover
Ini Alasan Mengapa Penting Berikan MPASI Bervariasi pada Ana...
9 Agu 2023
cover
Ini Alasan Mengapa Fase Oral Tidak Boleh Diganggu!
11 Sep 2023
cover
Alasan Penting Mengapa Orang Tua Perlu Vaksinasi Campak
14 Jun 2024
cover
Mengapa Vaksin BCG Menimbulkan Bisul pada Kulit?
2 Jul 2024
cover
Mengapa Anak Perlu Mendapatkan Vaksin Influenza Setiap Tahun...
25 Jul 2024
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: