Kenali Perkembangan Anak Usia 2-3 Tahun (Part II)

Perkembangan anak usia 2-3 tahun ditandai dengan anak yang sudah mulai merasakan “big emotions” namun seringkali belum mampu menyatakan atau mengekspresikan apa yang ia rasakan, sehingga timbul tantrum. Selain itu pada usia ini, anak sudah dapat berbicara kalimat pendek yang terdiri dari 2-3 kata, bermain pura-pura, lebih mandiri dan terjadi perkembangan pada kemampuan berpikirnya.

Jika pada bagian pertama kita telah membahas tentang perkembangan sosioemosional dan kemandirian serta bahasa anak, kali ini kita akan lebih fokus pada kemampuan kognitif, motorik, tanda bahaya perkembangan, serta tips untuk membantu perkembangan si Kecil. Apa saja ya, MomDad? Yuk simak!

Kognitif (kemampuan berpikir, belajar, dan problem solving)

• Dapat mengerti perintah sederhana yang terdiri dari 2-3 langkah, misalnya “Yuk, keluarkan mobil-mobilanmu dan pakai sepatumu”.
  
• Mulai mengerti konsep waktu dan kebalikan, seperti siang dan malam, besar dan kecil, panas dan dingin.
• Mencocokan warna dan bentuk.
• Mengelompokkan objek.
• Memahami konsep angka sederhana, seperti dua atau tiga.
• Menunjuk bagian tubuh sesuai dengan kegunaannya, seperti menunjuk mata saat ditanya “Apa yang bisa berkedip?” atau “Mana anggota tubuh yang digunakan untuk melihat?”
• Mengingat benda sesuai sifat atau karakteristiknya, seperti konsep bahwa buah yang berbentuk bulat dan berwarna merah itu apel.
• Bermain pura-pura dengan teman, seperti bermain fashion show atau pesta kebun. Anak juga mulai memahami perlunya giliran atau bergantian saat bermain.
• Mengetahui kegiatan seperti “Mana yang terbang?” dan anak dapat menunjuk gambar burung.
• Bermain puzzle yang terdiri dari 3-4 potongan.
• Membalik halaman buku satu per satu.

Perkembangan motorik

• Berlari dan jarang terjatuh.
  
• Naik turun tangga sendiri, atau dengan berpegangan, menggunakan kedua kaki bergantian.
• Badan tetap stabil saat melempar benda ke atas, menendang, atau menangkap bola.
• Dapat berdiri satu kaki selama 1-2 detik.
• Melompat di tempat.
• Mengendarai sepeda roda tiga.
• Menumpuk menara 6-8 kubus.
• Meniru garis vertikal.
• Meniru gambar lingkaran.
• Bermain dengan mainan yang memiliki kancing, tombol, atau pengungkit.

Yang dapat dilakukan MomDad untuk membantu perkembangan si Kecil usia 2-3 tahun:

• Bermain bersama si Kecil, bercerita, dan mendengarkan ceritanya, serta bernyanyi bersamanya. Hal ini dapat mengembangan kemampuan bahasa dan imajinasinya.
  
• Mengizinkan si Kecil membantu pekerjaan rumah tangga sederhana dan memberikan pujian atas usaha mereka.
• Berikan kesempatan kepada si Kecil untuk bermain dengan anak lain. Hal ini penting untuk membangun kemampuan bersosialisasi dan berteman.
• Semangati si Kecil untuk mandiri dalam kegiatan sehari-hari, seperti menggunakan sendok sendiri untuk makan, memakai sepatu sendiri, dan lainnya.
• Narasikan kegiatan atau sebutkan benda-benda yang ada di sekitar rumah, misalnya, jika ia sudah mengerti kata bangku, maka dapat ditingkatkan dengan "bangku merah” atau “bangku pendek” atau “bangku merah pendek” dan lain-lain.
• Lengkapi kalimat si Kecil, misalnya jika ia bicara “minum susu” maka MomDad dapat menjawab “adik sedang haus ya? Yuk, kita ambil susunya di meja!”
• Memasak bersama si Kecil. Selain mengenalkannya akan makanan sehat, memasak bersama juga dapat menjadi pintu masuk MomDad mengajarkan konsep berhitung pada anak. Misalnya dengan menggunakan istilah “satu sendok teh” atau “satu mangkok” atau “dua telur” dan lain-lain.

Jangan lupa untuk menyemangati anak dengan pujian akan usaha anak, meskipun saat itu usahanya belum berhasil. Anak akan termotivasi untuk mencoba lagi di lain waktu.

Waspada jika:

Anak dua tahun:

• Kesulitan melihat atau mendengar.
• Tidak menggunakan dua kata untuk membentuk kalimat, misalnya “mobil merah” atau “minum susu”
• Tidak dapat mengikuti perintah sederhana seperti “coba ambil bola di pojok sana!”
• Tidak mengerti fungsi benda sederhana seperti telepon, sendok, garpu.
• Tidak berusaha mengikuti kegiatan atau kata sederhana, seperti menyentuh anggota tubuh ketika bernyanyi “kepala, pundak, lutut, kaki”
• Tidak bermain pura-pura, misalnya pura-pura menuangkan air, pura-pura menyuapi boneka.
• Tidak tampak menunjukkan emosi.
• Tidak berusaha mencari kenyamanan atau kasih sayang dari orangtua (memiliki dunia sendiri).
• Tidak dapat menaiki atau menuruni tangga, bahkan dengan berpegangan.
• Belum bisa berlari.
• Kesulitan memegang benda kecil seperti krayon.
• Tidak bisa mencoret-coret atau berusaha menggambar.
• Kehilangan kemampuan yang sebelumnya telah dicapai.

Anak 3 tahun:

• Tidak menatap mata MomDad ketika berbicara.
  
• Kesulitan melihat atau mendengar.
• Tidak menggunakan tiga kata untuk membentuk frasa atau kalimat.
• Bicara masih sulit dimengerti oleh orangtua, keluarga, atau orang dewasa lain.
• Tidak mengerti perintah sederhana, seperti “coba berikan bolanya”.
• Tidak tertarik bermain dengan anak lain.
• Kesulitan berpisah dengan pengasuh utama.
• Tidak bermain pura-pura, seperti berpura-pura belanja, atau naik mobil dan lain-lain.
• Tidak dapat berlari.
• Tidak bisa mencoret-coret atau menggambar.
• Kesulitan memegang objek kecil seperti pensil atau krayon.

Jika didapatkan gejala di atas, segera konsultasikan ke tenaga kesehatan ya, MomDad.

Semoga setelah membaca artikel ini, MomDad jadi lebih mengenal ya bagaimana perkembangan si Kecil usia 2-3 tahun.

Jangan lupa follow Instagram @official_primaku supaya MomDad enggak ketinggalan konten informatif seputar tumbuh kembang si Kecil.

Sumber foto: Freepik

Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Bahan bacaan:

1. https://www.cdc.gov/ncbddd/childdevelopment/positiveparenting/toddlers2.html
2. https://raisingchildren.net.au/toddlers/development/development-tracker-1-3-years/2-3-years
3. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-3yr.html
4. https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-2yr.html
5. https://pathways.org/growth-development/2-3-years/milestones/