Rangkaian Stimulasi agar si Kecil Cepat Berdiri dan Berjalan
Author: Fauziah Sabtuanisa
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso Sp.A
Topik: Stimulasi, Stimulasi Perkembangan, Perkembangan
Berdiri dan berjalan merupakan salah satu bagian penting dari tahapan proses tumbuh kembang si Kecil. Apabila ia tidak memiliki masalah, baik dari faktor dirinya sendiri, lingkungan, dan aktivitasnya, maka si Kecil tidak memerlukan latihan khusus untuk dapat berdiri dan berjalan.
Umumnya anak akan mencoba untuk berdiri dan berjalan sekitar 9 hingga 12 bulan. Dalam fase ini, ada banyak cara yang bisa MomDad lakukan untuk menstimulasi atau memberikan rangsangan agar si Kecil cepat berdiri dan berjalan melalui langkah yang sederhana. Apa saja caranya? Yuk, simak!
Memberikan banyak kesempatan floor time
Anak yang banyak bermain dan menjelajah sekitarnya akan memiliki kesempatan mengembangkan otot-otot besar tubuhnya agar mampu bergerak dan berpindah tempat dengan efisien.
Menyiapkan lingkungan yang aman untuk anak bereksplorasi
Pastikan MomDad menutup semua saklar listrik dan menjauhkan berbagai benda tajam atau yang berpotensi menyebabkan si Kecil terjatuh saat belajar jalan.
Menyediakan ‘pegangan’ untuk si Kecil yang mulai merambat
MomDad dapat membantu si Kecil belajar berjalan menggunakan benda-benda statis, seperti kursi pendek yang dapat menjadi tempat berpegangannya saat ia berdiri dan berjalan.
Menggunakan alat bantu seperti push walker
Saat ini sudah banyak dikembangkan alat untuk membantu anak berjalan, seperti push walker yang merangsang si Kecil untuk berdiri sendiri dengan roda yang dapat didorong dan dikunci sebagai pengaman sesuai kebutuhan.
Push walker digunakan dengan mendorong pegangan dari belakang, kemudian rodanya akan berputar sehingga si Kecil dapat berjalan maju dengan tetap berpegangan.
Meletakkan benda-benda yang menarik perhatian di lantai
Si Kecil akan belajar untuk berjongkok sembari mempertahankan keseimbangan tubuhnya agar tidak terjatuh. Hal ini memerlukan kekuatan otot-otot batang tubuh maupun ekstremitas yang harus dikembangkan. Pastikan si Kecil memiliki tempat berpegangan apabila dirinya mulai terhuyung-huyung.
Bertelanjang kaki
Bertelanjang kaki dapat memberikan input stimulasi sensori serta proprioseptif bagi si kecil untuk mengetahui posisi tubuh, merasakan dataran tempat dirinya menjejakkan kaki, serta mempertahankan keseimbangan hingga akhirnya dapat berjalan dengan baik.
Ajak si Kecil meraih mainan
Letakkan mainan pada posisi yang membuat si Kecil harus berusaha untuk meraih mainan tersebut, yaitu misalnya mainan diletakkan di lantai dan posisi anak lebih tinggi.
Jika si Kecil masih belum bisa belajar berjalan saat usianya menginjak 18 bulan, segera konsultasikan mengenai kondisinya ke dokter anak ya MomDad.
Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar stimulasi? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi primaku.com. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan, follow juga akun Instagram dan TikTok PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan parenting lifestyle!
Sumber foto: Freepik
Referensi: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/tips-melatih-anak-berdiri-dan-berjalan
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.