primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Anakku Belum Bisa Duduk Sendiri, Kenapa ya?

Author: Dhia Priyanka / dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A

Topik: Bayi Duduk, Tumbuh Kembang, Motorik Halus, Motorik Kasar

Bayi umumnya dapat duduk sendiri pada usia antara 6 hingga 8 bulan. Tetapi, setiap bayi dapat mencapai tonggak perkembangan ini dengan kecepatan yang berbeda-beda. Beberapa bayi mungkin dapat duduk sendiri pada usia yang lebih muda, sementara yang lain membutuhkan waktu lebih lama. Lantas, faktor apa saja sih yang menyebabkan bayi belum bisa duduk sendiri? Yuk, simak penjelasannya di bawah!

Kekuatan otot leher, punggung, dan perut yang belum cukup kuat

Ketidakmampuan bayi untuk duduk mungkin disebabkan oleh kelemahan otot leher, punggung, dan perut yang belum cukup kuat. Hal ini biasanya terjadi pada bayi yang lahir prematur atau mengalami kelainan perkembangan otot. [1]

Perkembangan otak dan saraf yang belum matang sepenuhnya

Ketidakmampuan bayi untuk duduk juga bisa disebabkan oleh perkembangan otak dan saraf yang belum matang sepenuhnya. Bayi perlu belajar dan memperkuat koneksi saraf dalam otak untuk mempertajam koordinasi motoriknya. [2]

Kelainan perkembangan tulang belakang atau pinggul

Kelainan perkembangan tulang belakang atau pinggul pada bayi dapat memengaruhi kemampuan bayi untuk duduk. [3]

Bayi mengalami kondisi kesehatan tertentu

Kondisi kesehatan tertentu seperti kelainan jantung, kelainan paru-paru, atau kelainan otot dapat memengaruhi kemampuan bayi untuk duduk. [4]

Faktor lingkungan

Faktor lingkungan seperti kurangnya kesempatan untuk bergerak atau kurangnya rangsangan motorik pada bayi dapat memengaruhi kemampuan bayi untuk duduk. [5]

Harap diingat bahwa beberapa bayi dapat mencapai tonggak perkembangan ini dengan lebih lambat atau lebih cepat dari yang lain. Jika MomDad memiliki kekhawatiran tentang perkembangan motorik si Kecil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli perkembangan anak.

Referensi:

1. Gupta, M., & Shrivastava, S. (2018). Management of motor delay. Indian Pediatrics, 55(9), 785–791. https://doi.org/10.1007/s13312-018-1413-6

2. Piek, J. P., Dawson, L., Smith, L. M., & Gasson, N. (2008). The role of early fine and gross motor development on later motor and cognitive ability. Human Movement Science, 27(5), 668–681. https://doi.org/10.1016/j.humov.2008.05.007

3. Oetgen, M. E. (2015). Developmental Dysplasia of the Hip. Pediatrics in Review, 36(6), 234–243. https://doi.org/10.1542/pir.36-6-234

4. Gupta, M., & Shrivastava, S. (2018). Management of motor delay. Indian Pediatrics, 55(9), 785–791. https://doi.org/10.1007/s13312-018-1413-6

5. Valdez, V., & Gómez, J. C. (2018). Early stimulation and its contribution to the development of motor skills in children from 0 to 24 months. Revista Chilena de Pediatria, 89(3), 351–357. https://doi.org/10.4067/s0370-41062018005000301


familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: